- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mohon Bantu-an agan-agan nilai cerita saya (Real Story)


TS
jiing93
Mohon Bantu-an agan-agan nilai cerita saya (Real Story)
Cinta harus berani memilih atau kehilangan
Kalo nyari update an nya kesini gan
Dafta part
Maaf terlebih dahulu
saya newbie yang ingin minta tolong dengan agan sekali buat nilai novel saya.
kalau banyak dari agan-agan yang suka saya akan berani ngirim cerita saya ini ke penerbit.
-
Ini cerita saya ilhami dari kehidupan saya sendiri
Langsung aja begini ceritanya
Spoiler for part 1:
Berlatar belakang sebuah cafe kampus...
Dipagi yang cerah itu gue memulai aktivitas dengan membaca sebuah novel best seller "INFERNO karya Dan brown".
Ditemani sebuah hot arabian coffe dan sebuah lagu "Jason wilson-nothing" yang keluar dari headset gue.
Sewaktu gue sedang menikmati indahnya hari yang gue ciptakan sendiri.
Sepasang sahabat menghampiri gue
"Maaf abang yang namanya randa? "
Kata salah satu dari mereka.
Gue membuka headset dan kacamata baca gue,kebetulan untuk jarak dekat saya kurang.
"Iya,ada apa yah? "
"Saya asra bang temannya afdal "
Gue agak shock apa ini kabar buruk tentang afdal adek sepupu gue.
"Kenapa afdal? "tanya gue sedikit kaget.
"Oh afdal nggak kenapa-kenapa bg,gue cuma mau minta tolong bang "
Jawabnya meluruskan masalah.
"Oh,minta tolong apa ya?" tanya gue sedikit lega.
Dan dia mendekati gue sambil berbisik bahwa dia minta tolong untuk hancurin hati cewek.
(Maaf disini gue bukan sok ganteng. tapi entah apa yang ngebuat mereka nyari gue buat masalah ini,padahal gue nggak tampan atau anak mobil).
"Maaf nggak bisa" jawab gue mendengar permintaannya.
Tapi dia berusaha terus agar gue mau,tapi gue juga terus mencoba untuk menolak dengan halus.
Sampai akhirnya dia nelfon adek sepupu gue supaya bujuk gue.
Akhirnya gyeluluh oleh adek sepupu gue.
Dan akhirnya dia cerita alasannya mau buat ancur hati cewek itu .
karena si cewek pernah kayak ngasi harapan ma dia tapi pas ditembak pas acara ultah nya ditolak didepan orang rame,dia jadi kesal.
Dan alasan dia milih gue karena ,pas dulu waktu sicewek dan teman-temannya dicafe tempat gue sering ngabisin hari-hari pernah liat gue dan sedikit kagum ma gue.
(Mungkin karena gue sedikit rapi, tidak ketinggalan fasion dan mungkin sedikit dingin karena gue sering sendiri dan baca novel)
Setelah mendengar penjelasan yang panjang lebar.
"Bawa abang ketempat cewek itu sekarang",
kata gue sedikit penasaran.
"Baik bang",mereka langsung berdiri.
"Tapi kita jangan jalan barengan,
pas dekat cewek itu sms aja gue ni nomer gue",sambil memerikan nomer gue.
Mereka mengangguk tanda setuju.
Akhirnya kami jalan menuju sebuah gedung kampus.
Sampai akhirnya dua orang sahabat itu berhenti dan tak beberapa lama masuk sebuah sms ke hp gue.
"Cewek pake kemeja putih, rok selutut warna biru itu orangnya bang."
Dalam hati gue cukup kagum dengan cewek itu karena berparas cukup manis dan modis.
Gue pun membalas smsnya.
"Oke gue udah liat orangnya,abang berusaha buat deketin dulu ya.
Bagaimana ntar abang. kabarin".
Setelah itu gue langsung memasang headset gue kembali dan berjalan menuju parkiran.
Sesampainya gue diparkiran gue langsung naik motor gue.
Baru saja mengengam kopling gue
Asra dan temannyapun tiba.
Dia meletakan 5buah pecahan 100.000 diatas tangki motor gue.
"Maaf bang ini sedikit buat biaya operasional."
"Maaf maksudnya apa ini? ",Jawab gue sedikit kaget dan senang.
"Maaf bang,bukan niat menghina bang tapi kan abang butuh biaya untuk dekatin dia".
Asrapun mengucapkan terima kasih dan pergi.
Gue terpaku sebentar liat uang itu dan memasukannya kekantong .
Setelah itu gue langsung menjalankan motor gue menuju rumah.
Sesampainya dirumah gue langsung menuju kamar dan menghidupkan Mp4 player yang tersambung ke speker.
Gue langsung menyetel lagu "home-phillip phillips" dan merebahkan badan gue di atas kasur.
Gue mulai berfikir cara yang pas buat dekatin cewek ini.
Dan setelah menghabiskan 12 buah lagu gue dapat ide yang cemerlang karna gue ingat dia megang buku.
Gue langsung bangun dan menuju motor untuk kembali ke cafe kampus.
Sesampainya dicafe kampus gue mencari teman-teman gue dan memintak tolong pada dia.
"Vin,abang mau mintak tolong nih"
kata gue ngosngosan pas ketemu kevin (adik tingkat gue).
"Wee nyante bang,perlu bantuan apa abang gue ini",Jawab kevin sedikit meledek.
Gue langsung menarik tangannya menuju taman kampus.
Sesampainya ditaman kampus gur celingak celinguk nyariin tu cewek.
Dan kevin pun terus bertanya-tanya ngapain dia diculik gini.
Dan tak berapa lama saya liat sicewek,
pas pada moment nya si cewek lagi jalan sendiri.
Dan gue berbisik pada kevin untuk menjalankan misi gue ini.
Kevinpun malah tertawa dan ngeledek gue,tapi gue tetap tegang dan nyuruh dia buat ngelakuinnya.
Akhirnya kevinpun bersedia karena ngeliat gue sangat serius.
Kevinpun pura-pura berlari dari belakang cewek itu dan dengan sengaja menyenggol sicewek membuat buku-bukunya bertebaran.
Disaat itu gue datang berpura-pura ingin membantu.
Gur langsung mengumpulin lembaran-Lembaran yang ternyata itu lembaran Quis nya.
Selagi gue mengambil kertas-kertas itu sicewek terus ngeliat gue.
"Makasi ya bang",kata sicewek setelah gue serahkan semua lembarannya.
"Oh ya gapapa,kamu gak papa kan? ",balas gue sedikit dingin.
"G.. Gak gak papa kok bang",jawabnya sedikit gugup.
"Syukurlah,hati-hati lagi yah banyak orang yang aneh sekarang ini",kata gue sembari meninggalkannya.
Dan dia sedikit bersorak,"Makasi bang".
Gue memalingkan wajah dan tersenyum.
Gue pun langsung menuju cafe kampus lagi dan menemui kevin.
"Cie..cie... Yang lagi dapat target"
,kata kevin sesampainya gur di cafe.
"Mau makan ape lu dek? ",kata gue membalas kevin.
Dan teman-teman gue semua pada bersorak minta untuk ditraktir juga.
"kalo bapak gue 'italian job' gue bayarin kalian makan tiep hari",
Kata gue menghentikan pemintakaan teman-teman gue.
Dan gue meninggalkan rombongan itu dan menuju tempat duduk favorite gue untuk menyendiri.
Gue langsung menuju dapur minta dibuatkan chocolate float dan menuju meja gue.
Setelah mendengarkan hampir 10 lagu yang diakhiri dengan lagu "Hey brother-avicii".
Kevinpun datang kemeja dan langsung mencabut headset yang dipasang ditelinga gur.
"Jadi namanya siapa,pin atau no hpnya dapetkan bang",
tanya kevin langsung pada gue.
"Namanya aja g dapet apalagi no atau pin nya",balas gue santai.
"Lo ngapain aja tadi bang sampe nggak dapet apa-apa,sia-sia gue tadi",kata kevin sedikit kesal.
Dan gue ngejelasin ma kevin.
"Gini ya vin,kita nggak bole langsung minta kenal ma sicewek karena itu akan bikin dia berfikir kita ambil kesempatan dalam kesempitan.
Jadi yang harus kita lakuin bersikap santai,dan pada akhirnya sicewek respeck ma kita.bahkan kalo kita beruntung kita dimasukin kejejeran pahlawan dihidupnya.
Kevin pun mengangguk-anguk.
"pantes mantan abang banyak,abang terlalu jauh berfikir dari cowok lain"
,kata kevin memuji.
"itu bukan cerdas berfikir,tapi abang berfikir sebagai perempuan itu.",kata gue memberikan nasehat.
Setelah hampir 2 jam gue bicara dengan kevin,sayapun mengajaknya untuk pulang.
Sesampainya dirumah sekitaran pukul 7 sore gue langsung menuju dapur karena gue belum makan dari pagi.
"hey cowok kemana aja seharian,pulang bentar langsung pergi.
Sesibuk itukah kuliah? ",
Terdengar suara ibu gue dari belakang.
"Eh ibu baru selesai sholat ya?",kata gue melihat ibu masi memakai mukena.
Ibupun menjawab,"iya ibu baru siap sholat,kamu nggak sholat? Kemana aja seharian nak? "
Gue pun menjawab sejujurnya bahwa gue lagi mau deketin cewek.
Ibu gue berkatakan dia berdoa agar ini yang terkhir karena ibu udah capek liat saya gonta ganti mulu.
Guebhanya terdiam karena gue pasti akan kecewain ibu karena cewek ini cuma tugas.
Gur nenangin ibu dengan berkata,
"Randa kek gini karena susah nyari yang kayak ibu,yang patuh sama suami,taat ibadah,dan pastinya jago masak.
Tapi randa janji kalo dapet yang pas nggak akan randa lepas,oke boss?.
Ibu hanya tersenyum tipis dan menyuruh gue makan dan sholat.
Keesokan harinya saat gue menuju kampus untuk berkuliah gue melihat cewek itu turun dari atas mobil.
"Oh anak orang kaya rupanya",kata gue dalam hati.
Tapi saya menghiraukannya dan terus menuju lokal gue.
Sesampainya dilokal gue kefikiran cewek itu dan entah dari mana gue mendapatkan lagi ide busuk.
Setelah jam kuliah selasai gue langsung buru menuju ketempat pangkal ojek.
Sesampainya saya ditempat ojek gue langsung meminta tolong pada seorang tukang ojek.
"Bang saya mau minta tolong dan saya kasi uang 50.000",kata saya pada tukang ojek.
"Tolong apa ya dek? ",tanya tukang ojek.
"Ikutin saya ke dalam kampus dulu deh",kata gue langsung memutar motor.
Tukang ojekpun mengikuti gue dari belakang.
Kira-kira berjarak sekitar 50 meter dari mobil si cewek gue berhenti dan berkata sama tukang ojek,
"Tolong bocorin satu ban mobil avega warna putih itu."
Gue pun memberika uang 50.000 kepada tukang ojek dan meninggalkannya.
Tidak jauh dari parkiran mobil itu sekitar 100 meter ada sebuah gedung kampus dan gue pun berdiri disana.
Setelah hampir setengah jam gue berdiri akhirnya sicewekpun datang.
Sicewekpun langsung masuk ke atas mobilnya dan tanpa ada rasa ganjal dia menjalankan mobilnya.
Gue pun sedikit terheran apakah sudah dibocorkan apa belum.
Dan akhirnya gue pun naik ke atas motor dan mencoba jalan pelan-pelan agak jauh dari mobil itu.
Gue melihat benar ban sebelah kanan belakang cewek itu bocor.
Dalam hati gue berkata,
"Dasar wanita cuma makai aja yang bisa,jelas-jelas ban udah kempes masak nggak kerasa."
Akhirnya gue berinisiatif untuk menghentikannya.
Gue pun mensejajarkan motor gue dengan mobilnya dan memintanya untuk menepi.
Setelah menepi dia langsung turun dari atas mobil.
"Ada apa yah? Kenapa jegat saya?",katanya dengan nada tinggi.
Gur pun membuka helm saya dan berkata,"Maaf sudah nganggu,tapi ban mobilnya bocor."
"Oh abang,maaf bang.
Ban saya bocor ya bang.",katanya sedikit kaget dan melihat mobilnya.
Setelah dia melihat ban nya dia tampak panik dan berjalan hilir mudik.
"Kenapa kok risau amat? Punya ban serep nggak?
Kalau ada biar saya bantu",kata gue sedikit jadi pahlawan.
"Ada sih bang tapi gina udah ditunggu papa di airport,papa take off jam 12 lagi takut nggak keburu.",katanya masih panik.
Akhirnya gue tau namanya sekarang,dan rencana gue sepertinya meleset.
"Oh kirain apaan tadi,sekarang masi jam setengah sebelas kok kalo kita berangkat sekarang masi bisa ketemu papanya setengah jam an kok.",kata gue memenanginya.
"Iya sih,tapi pakai apa kesana?",tanya sedikit mulai tenang.
"Kan tadi dah di bilang 'kita' berarti kita berdua kesana dong pakai motor saya,itupun kalau gina mau.",jawab gur kembali
"Mau..mau..mau kok bang.",jawabnya.tergesa.
Gue pun memberikan helm gue padanya dan jalan menuju airport.
Diperjalanan hp nya tak henti-hentinya berbunyi.
Setelah hampir 3/4 jam diperjalanan ki sampai airport.
Tapi belum sempet gue memarkirkan motor dengan baik gina langsung menyerahkan helm dan berlari menuju ruang keberangkatan.
Gue hanya senyum tipis sembari memarkirkan motor.
Setelah gue selesai memarkirkan motor gue langsung jalan ke ruang keberangkatan dan sesampainya didekat gina dan ayahnya.
"Ini abang yang gina bilang anterin gina kesini pa",kata gina pada ayahnya sambil menunjuk gue.
Ayah gina mengulurkan tangan tanda ingin berjabat tangan dengan gue.
Gue pun menyambut jabatan tangan ayahnya sambil menekukan badan dan mengucapkan nama gue.
"Terima kasih randa udah bantu gina",ucap ayahnya selesai berjabat tangan.
"Gak papa kok om,siapa pun diposisi saya kalau liat perempuan yang tampak panik pasti juga nolong",kata gue sedikit merendah.
"Nggak semua anak muda.",kata ayah gina lagi sambil tersenyum.
Gina dan ayahnya bercerita tak henti seperti tidak akan ketemu lagi.
Dan pada akhirnya suara himbauan yang memisahkan mereka,gina merewel saat ayahnya mau masuk tempat check in.
Gue menghampiri gina dan berucap.
"Kalo direwelin gina papanya nggak akan check in alhasil jadi ketinggalan pesawat,gina mau? "
Gina pun terdiam seperti memberi sinyal supaya ayah nya check in.
"Haha anak papa jangan cemberut gitu papa cuma seminggu aja kok.
Randa makasi yah udah bantu om dan gina",kata ayahnya sambil meninggalkan kami.
"Iya om gak papa kok",balas gue pada ayahnya.
Akhirnya ayahnya menghilang setelah selesai di cek detector.
"Mau disini sampai papanya datang ya?",tanya saya kepada gini.
Dia hanya terdiam dan menatap terus ke detector.
"Yaudah saya duluan ya.",kata gue sambil pura-pura meninggalkan.
"Randa",suara manja terdengar dibelakang gye.
"Eh tau nama saya ya padahal kita gak pernah kenalan",kata gue sedikit senang.
Kami berdua pun sama-sama tertawa kecil dan berkenalan.
"Yaudah yuk nda anterin lagi kekampus buat benerin ban mobilnya",kata gue padanya.
"Gak usah nda,kita kebengkel langanan papa aja."jawabnya.
Gue mengangguk tanda setuju dan menuju parkiran.
Sesampainya di parkiran gue langsung menghidupkan motor dan berjalankan motor menuju bengkel.
"Papanya kemana gin",tanya gue memecah kesunyian di atas motor.
"Ke istanbul ,papa ngajak calon rekan bisnisnya supaya mau kerja sama.",bales gina.
"Oh keturky,bengkelnya dimana nih",tanya gue lagi padanya.
"Jalan adiponegoro no 31"jawabnya.
"Oh bengkel itu",balas gur.
Gue pun melaju motor dengan sedikit cepat,dan guebmerasakan ada sepasang tangan yang memegang pinggang gue.
Guevcukup kaget walau cuma dipegang bukan dipeluk.
Sesampainya didepan bengkel gue menghentikan motor dan gina masuk kedalam.
Setelah cukup lama menunggu gina pun kembali lagi.
"Yaudah nda duluan ya.",kata gue sesampainya gina.
"hah? Randa nggak anter pulang gina? ",tanya gina pada gue.
"Ah kirain gina nggak mau jalan ma randa makanya minta anter ke bengkel",jawabku meluruskan.
"Nggak kok gina mau jalan ma randa makanya ngasih kunci ma bengkel."
Gue tersenyum dan mempersilahkan
cewek sedikit manja itu naik.
"Mau kemana nih non?",tanya gue sedikit bercanda.
"haha,ke cafe didekat alun-alun kota aja mang.",jawabnya melanjuti bercandaan gue.
"Mang kamu suka kopi?"
(Cafe yang dimaksud adalah coffee cafe)
"Nggak sih tapi aku suka stand up comedy,sekarang kan hari rabu mereka ngadain stand up comedy tiap rabu",jawabanya pada gue.
"Oh yaudah,ntar kamu mau minum apa?"
"Es kosong aja,yang penting nonton",jawabnya cengengesan.
Gue hanya diam dan mempercepat sedikit laju motor gue.
Dan kembali tangan itu memegangi pinggang gue.
Setelah kurang lebih setengah jam perjalanan kami sampai di parkiran cafe.
Dan setelah memarkirkan motor gue langsung mengandeng tangannya untuk masuk kedalam cafe.
Setibanya didalam cafe gue melihat ada sebuah meja kosong.
"Disitu aja yuk?",kata gue sambil melepaskan tangan untuk menunjuk.
"Yuk",balesnya sambil mengandeng tangan gue kembali.
Ada perasaan aneh saat ini gue rasakan,MUNGKINKAH ???
Dan akhirnya kami duduk di tempat yang gue anjurkan tadi.
Seorang pelayanpun menghampiri gue untuk menanyakan pesanan.
"Ada yang bisa saya bantu mas",tanya weiter sambil memberi menu.
"Saya americano coffe nya sama espreeso desert nya.",jawab gue.
"kalo saya air mineral dinginnya sama fried rice pataya nya aja",jawab gina setelah gue.
Jam pun menujukan jam 8 artinya stand up comedy dimulai.
Satu persatu peserta naik ke atas panggung dari yang garing sampai yang bikin kami semua terpingkal-pingkal.
Tapi saat asik melihat aksi comic beraksi gue melihat gina yang tertawa cantik.
Saat itu hati gue bergetar aneh, rasa yang tidak bisa gue ucapkan dan pertama kali gue rasakan.
Pandangan saya tak lepas dari muka gina.
Diubah oleh jiing93 26-09-2014 14:08




midim7407 dan graybpn memberi reputasi
2
16.3K
Kutip
191
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan