Quote:
Trit ini diambil dari Selasar.com
Portal Gagasan Baru Indonesia


Netropolitan, Media Sosial Para Miliarder
Quote:
Quote:
Lupakan Facebook dan Twitter! Abaikan Instagram! Apalagi Path –karena kini tak seekslusif dulu.
Kini hadir media sosial khusus bagi milyuner, namanya Netropolitan. Pendiri sosial media ini adalah James Touchi-Peters, seorang komposer Amerika yang bingung “bagaimana memposting ‘hal-hal baik dalam hidup’ di sosial media tanpa mengundang komentar "HUH" dari orang-orang”.
Quote:
Motto sosial media ini sangat unik, yakni "online country club for people with more money than time”. Memang tidak salah, klub ini sangat niche. Tampaknya sasaran penggunanya hanyalah orang-orang super kaya di tiap negara. Biaya pendaftaran menjadi anggota Netropolitan, seperti dikutip dari Emily Price di entrepeneur.com, mencapai US$9000 (sekitar Rp108 juta). Jika sudah melewati waktu setahun, per anggota akan ditarik lagi biaya US$ 3000 (sekitar Rp36 juta) per tahun.
Quote:
Apa yang membedakan Netropolitan dengan media sosial lain?
Pertama, biaya masuknya yang selangit otomatis membuat kelas menengah ke bawah tidak mungkin bergabung menjadi anggota Netropolitan. James tampaknya memang sengaja membuat strategi itu untuk memastikan anggota Netropolitan hanyalah orang-orang super kaya.
Kedua, Netropolitan tidak akan memakai iklan.Laman Netropolitan begitu bersih, berkesan eksklusif, dan saat kita mengupdate foto yacht terbaru kita, tidak akan ada iklan mondar-mandir di newsfeednya.
Ketiga, yang boleh menjadi anggota hanyalah mereka yang umurnya 21 tahun ke atas. Tampaknya, ini untuk mencegah remaja kaya tetapi labil mengacaukan Netropolitan dengan komentar-komentarnya yang absurd.
Keempat, semua data rahasia. Bahkan, Anda tidak akan bisa melihat apapun isi website tersebut. Anda tidak akan tahu apakah Bill Gates dan SBY ikut bergabung atau tidak. Anda juga tidak akan bisa melihat satu pun postingan mereka.
Quote:
Jika kita melihat reaksi orang dari berbagai belahan dunia, kita akan melihat reaksi pro-kontra. Misalnya saja Anna Paula Alencar (@gudaalencar). Ia menulis di twitternya tentang Netropolitan, “Itu omong kosong. Br*****k!”
Senada dengan Alencar, Justin Romero (@AdjustinBureau) mentweet, “Netropolitan is disgusting.”
Cloned Milkmen (@clonedmilkmen) bergurau tentang Netropolitan di akunnya,“Jika kita berasumsi Netropolitan berhasil mengumpulkan orang-orang kaya, rasanya itu bakal jadi tempat selfie yang paling bocor sepanjang sejarah.”
Namun, Luiz (@luizfxg) tampaknya mendukung Netropolitan dengan menulis di Twitternya, “You: Facebook. Me: Netropolitan”.
Quote:
Bagaimana peluang Netropolitan?
Chloe Albanesius dari PCMag mencatat, media sosial untuk orang kaya sebelumnya telah ada di 2008, yakni Social1000. Sayangnya, situs Social1000 sekarang menjadi sebuah agensi komunikasi dan branding –sama sekali tidak tampak seperti sosial media untuk orang kaya. Selain itu, jangan lupakan pula aplikasi I Am Rich yang harganya mencapai US $ 999,99.
Social1000 telah pupus, sedangkan kabar I Am Rich juga tidak jelas. Bagaimana nasib Netropolitan? Pendiri Luxury Branded Ryan Clark memprediksi, Netropolitan akan gagal. Ia menuliskan keempat sebab kegagalannya.
Pertama, apa yang membuat orang-orang kaya mau bergabung ke Netropolitan seharga US $9000 sedangkan mereka bisa masuk Luxury Society dengan gratis?
Kedua, Photoshop mereka buruk.Ryan menegaskan, foto promo Netropolitan sama sekali tidak profesional. “Jika Anda bergerak di industri mewah, jangan berpikir menggunakan foto orang-orang secara random yang sedang menumpang di jet yang tidak jelas”
Ketiga, website tersebut dijalankan hanya dengan Wordpress yang notabene harganya begitu murah. Ini jelas-jelas minus besar bagi para The Have. Apalagi, domainnya adalah dot info, bukan dot com.
Dan keempat, Netropolitan sama sekali tidak menarik. Tidak ada pertemuan offline, membernya akan sangat sedikit, dan tidak ada rahasia yang akan dibagikan. Singkatnya, Netropolitan tidak memiliki nilai tambah dibandingkan dengan situs-situs eksklusif yang sejenis.
Bagaimana menurut Agan sekalian? Apakah Netropolitan ini adalah ide brilian, atau sebaliknya, cuma sekadar ide konyol yang akan berakhir tragis?
Ditunggu komennya
Quote:
Bantu
Gan/Sista sekalian jika berkenan. Dikasih
ane ga nolak kok 