Memutuskan kuliah dengan gelar diploma itu sering membuat agan dianggap sebelah mata. Banyak yang mengira mahasiswa diploma itu mahasiswa yang putus asa karena nggak diterima di program sarjana. Padahal, kenyataannya nggak begitu. Sedikit orang yang tahu bahwa ada mahasiswa yang secara sadar memilih jalur diploma sebagai pendidikan lanjutannya.

Nah, diantara agan adakah yang mahasiswa diploma? Kali ini ane mengajak agan untuk merasakan suka dukanya jadi mahasiswa diploma yang sering tertekan di bawah gelar sarjana. Langsung ke TKP yok gan!

Kadang orang bingung dan bertanya-tanya. Kok ambil jenjang diploma sih? Kenapa gak langsung S1 aja?

Menginjakkan kaki di dunia perkuliahan membuat agan terlena dengan euforia jadi mahasiswa baru. Agan masih nggak terlalu mikir dengan ‘diploma’ agan. Bagi agan yang terpenting adalah:

Beban SKS Diploma yang gak begitu berat, 110-120 SKS, membuat agan terlena. Melihat jadwal kuliah yang gak terlalu padat membuat agan kegirangan.

Tapi, jangan girang dulu. Teori yang agan pelajari akan membuat agan pusing.

Jadwal teori emang nggak padat, tapi saat agan masuk kuliah praktek, lab komputer kampus akan jadi rumah agan.

Diploma memang lebih banyak berurusan di luar kelas. Lulusan diploma memang diarahkan untuk siap turun ke lapangan kerja. Kalau Sarjana bebannya 60% teori-40% praktek, Diploma bebannya 60 % Praktek dan 40 % Teori.

Jangan terbebani dengan prakteknya ya guys, karena justru inilah yang akan membantu agan menghadapi dunia kerja nanti.

Di awal kuliah agan gak akan terlalu memikirkan ‘diploma' agan, tapi hal itu mulai membuatagan gak percaya diri saat harus satu kelas dengan mahasiswa sejurusan dari program sarjana.

Terkadang, terlihat barisan sarjana dan barisan diploma berbeda. Eh tapi, kalau begini kan bisa sambil tebar pesona.

Buat yang kuliah diploma, pasti agan ngerasa iri ketika melihat gedung kuliah untuk sarjana dipugar dan semakin bagus. Agan merasa nggak terima karena agan dan teman-teman diploma yang lain belajar di gedung lama yang belum dipugar.

Sabar ya, guys!

Mahasiswa diploma sering dianggap sebelah mata, ada anggapan bahwa anak diploma hanya mahasiswa “buangan.”

Admin jurusan sendiri pun menganggap diploma rendah, yah biasa. Yah, wes terimalah. Mending belajar biar cepat lulu

Pasti ada perasaan risih ketika agan melihat teman-teman SMA agan bergelar S… Ketika agan reunian dan berada diantara mereka, agan ngerasa nggak keren karena agan cuma memegang gelar A.Md, sedangkan teman-teman agan yang lain punya gelar yang diawali dengan huruf “S”

Kawan, tahukah agan kalau A.Md itu artinya SARJANA MUDA?

A.Md itu Ahli Madya, loh! Agan punya keahlian khusus yang nggak dipunya orang lain. Banggalah dengan gelar A.Md agan!

Untuk lulusan diploma, jalur ekstensi atau swadaya adalah satu-satunya jalur tambahan untuk mendapatkan gelar sarjana. Agan hanya perlu ikut kuliah sekitar 1,5 tahun-2 tahun untuk memperdalam teori.

Namun kini, jalur ekstensi atau swadaya sudah semakin berkurang. Setelah lulus agan harus mulai mencari-cari jalur ekstensi yang berhubungan dengan jurusan diplo agan.

Ketika agan lulus, agan akan dihadpakan dengan dunia yang kejam. Ketika agan melamar suatu pekerjaan yang pas dan sesuai dengan bidang agan, tapi di saat yang sama ada mahasiswa lulusan S1. Saingan agan bukan hanya ahli madya, tapi sarjana juga.

Saat agan mengisi formulir dan mengisis kolom pendidikan, agan pasti menuliskan “diploma” sebagai jenjang pendidikan terakhir agan. Dan petugasnya pun bilang, “Oh D3 toh…”

Rasanya agan ingin bilang:

Masyarakat kita masih tetap punya stigma terhadap mahasiwa diploma, terlepas dari jenjangnya Diploma 3 maupun Diploma 4. Padahal banyak bidang yang lebih membutuhkan lulusan dari jenjang D4 loh dibanding sarjana. Contohnya saja bidang kesehatan dan pariwisata. Masuk D4 juga gak gampang, Bro! Perlu perjuangan!

Udah-udah, daripada kesel sendiri agan positive thinking aja, ya! Mungkin mereka lupa kalau D4 itu kuliahnya juga 4 tahun dan strata gelarnya setara sarjana...

Masyarakat saat ini masih banyak yang percaya kalau lulusan diploma itu jenjang karirnya lama. Lagi-lagi, diploma dianggap sebelah mata. Lulusan sarjana ‘katanya’ lebih bergengsi daripada lulusan diploma. KATANYA LOH…

Mau jadi PNS pun, lulusan diploma bakal lama naik pangkat karena cuma dianggap diploma, bukan sarjana. Miris nggak sih? Tapi buat agan yang lulusan diploma, jangan putus asa ya! Asalkan kinerja agan baik pasti ada jalan kok untuk melesat dan berhasil dalam pekerjaan agan.

Terkadang, ada orang yang bertanya-tanya, “Mau kerja apa D3?”

Buat agan itu pertanyaan basi. Agan hanya bisa mendoakan mereka agar membukakan mata hati mereka.

Ucapan itu ingin agan teriakkan keras-keras. Pakai pengeras suara kalau perlu.

Agan harus bangga dengan pilihan agan untuk belajar di tingkat diploma. Di saat orang lain belajar teori dan minim praktek, agan sudah punya pegangan untuk terjun ke dunia kerja. Agan nggak hanya tahu teori, tapi praktek pun agan kuasai.

Itu baru luar biasa, ‘kan?

Nggak perlu malu kalau agan lulusan diploma. Lulusan diploma pun bisa jadi orang sukses bahkan bisa jadi bos. Kalau agan masih niat untuk menambah ilmu, agan bisa lanjut ke jenjang Strata-1 atau agan juga bisa langsung kerja.

Ingat, dengan gelar diploma di tangan agan sudah punya kemampuan untuk terjun langsung ke lapangan. Di saat bersamaan, agan juga sudah punya bekal untuk masuk lagi ke dunia perkuliahan dan memperdalam ilmu yang agan dapat di diploma.

Hey, Wahyu Aditya, animator dan pendiri Hellomotion itu lulusan diploma loh!

So, sekarang masih ada yang menganggap Diploma sebelah mata? Semuanya tergantung agan, mau jadi orang yang hanya punya gelar diploma tapi diam saja atau diploma yang luar biasa?