- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
|SAPI Dipanggang Rame2| Tolak RUU Pilkada, Sejumlah Kepala Daerah Bakar Bendera PKS


TS
emperasank0
|SAPI Dipanggang Rame2| Tolak RUU Pilkada, Sejumlah Kepala Daerah Bakar Bendera PKS
Tolak RUU Pilkada, Sejumlah Kepala Daerah Bakar Bendera PKS
Posted by Kristian Ambarita ⋅ September 26, 2014

Foto Bendera Partai PKS Dibakar Massa di Gedung DPR
Posted by Kristian Ambarita ⋅ September 26, 2014

Foto Bendera Partai PKS Dibakar Massa di Gedung DPR
Sejumlah kepala daerah membakar bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di pintu masuk gedung DPR karena menolak disahkannya opsi pemilihan kepala daerah lewat DPRD dalam revisi UU Pilkada. Bendera PKS dibakar lantaran partai berlambang bulan sabit kembar itu mendukung disahkannya opsi pemilihan kepala daerah lewat DPRD.
“Turunkan (bendera PKS). Bakar saja, bakar,” kata mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Jumhur Hidayat yang memimpin orasi, Kamis, 25 September 2014. Awalnya, bendera PKS berukuran 3 x 2 meter itu dipasang oleh massa PKS yang berunjuk rasa pada pukul 13.15 WIB. Namun tak sampai 15 menit, puluhan massa PKS bubar tanpa alasan. Bendera itu sempat berkibar di atas pagar masuk Kompleks Parlemen, Senayan.
Tepat pukul 14.00 WIB, sejumlah kepala daerah dan sekitar 300 massa gabungan berbagai organisasi masyarakat mendatangi lokasi bekas unjuk rasa massa PKS tadi. Mereka tergabung dalam serikat buruh, organisasi mahasiswa, dan serikat petani. Beberapa orang dari mereka langsung menurunkan bendera PKS itu, dan membakarnya. Mereka meneriaki gedung DPR yang intinya menolak pilkada lewat DPRD.
Di tengah proses pembakaran, massa memasang sejumlah bendera organisasi masyarakat mereka tempat bekas bendera PKS. Menurut pantauan Tempo, sekitar delapan bendera baru kini terpasang menggantikan bendera PKS.
Setelah itu, satu per satu para kepala daerah itu berorasi di atas kendaraan pikap yang mereka bawa dalam berunjuk rasa. Di antaranya Bupati Nias, Sumatera Utara; Bupati Karawang, Jawa Barat; Bupati Batubara, Sumatera Utara; dan Wali Kota Bandar Lampung.
Jumhur menolak untuk diwawancarai setelah dirinya berorasi. Jumhur bergegas masuk menuju gedung DPR bersama beberapa pengawalnya. Begitu juga para kepala daerah dan pimpinan organisasi masyarakat di sana. Tak ada yang mau menanggapi soal pembakaran bendera PKS itu. Jumhur Hidayat kemudian mengatakan dirinya tak dapat mengontrol massa yang membakar bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Massa terlalu marah, karena merasa dikhianati oleh Rancangan Undang-Undang Pilkada,” ujar Jumhur
Code:
http://anekainfounik.net/2014/09/26/tolak-ruu-pilkada-sejumlah-kepala-daerah-bakar-bendera-pks/
Kamis, 25 September 2014 | 17:22 WIB
Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah
Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Gerakan Rakyat untuk Pilkada Langsung, Jumhur Hidayat, mengatakan dirinya tak dapat mengontrol massa yang membakar bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Massa terlalu marah, karena merasa dikhianati oleh Rancangan Undang-Undang Pilkada," ujar Jumhur saat ditemui Tempo di pintu masuk gedung DPR, Senayan, Kamis, 25 September 2014. (Baca: Kisruh RUU Pilkada, Bendera PKS Dibakar)
Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ini mengatakan pembakaran bendera PKS tak ada urusannya dengan PKS sebagai partai yang mendukung disahkannya RUU Pilkada. "Kami hanya ingin RUU Pilkada agar tak disahkan," ujarnya. (Baca: Soal Pilkada Langsung, Partai Golkar Terbelah)
Awalnya, bendera berukuran 3 x 2 meter itu dipasang oleh massa PKS yang berunjuk rasa pada pukul 13.15 WIB. Namun tak sampai 15 menit, puluhan massa PKS itu bubar tanpa alasan. Bendera itu sempat berkibar di atas pagar pintu masuk Kompleks Parlemen. (Baca: RUU Pilkada, Wali Kota Bandung Siap Pimpin ke MK)
Tepat pukul 14.00 WIB, sejumlah kepala daerah bersama sekitar 300 massa gabungan berbagai organisasi masyarakat mendatangi lokasi bekas unjuk rasa massa PKS. Di antaranya serikat buruh, organisasi mahasiswa, dan serikat petani. Beberapa orang dari mereka langsung menurunkan bendera PKS itu, dan membakarnya. Mereka meneriaki gedung DPR dengan kalimat penolakan RUU Pilkada. (Baca: Putra Presiden Sukarno Demo Tolak RUU Pilkada)
Di tengah proses pembakaran, massa memasang sejumlah bendera organisasi masyarakat mereka di tempat bekas bendera PKS. Menurut pantauan Tempo, sekitar delapan bendera baru kini terpasang menggantikan bendera PKS. Di antaranya bendera serikat buruh dan tani, dan organisasi mahasiswa. (Baca juga: Peta RUU Pilkada: Kubu Prabowo 233, Jokowi 237)
Setelah itu, satu per satu para kepala daerah itu berorasi di atas kendaraan pikap yang mereka bawa dalam berunjuk rasa. Di antaranya Bupati Nias, Bupati Karawang, Bupati Batubara, dan Wali Kota Bandar Lampung.
Menurut Jumhur, kelompoknya akan berunjuk rasa hingga sidang pengesahan RUU Pilkada rampung hari ini. Jika sidang paripurna DPR tetap mengesahkan RUU Pilkada, maka mereka akan menekan presiden terpilih, Joko Widodo, untuk segera membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang.
Code:
http://www.tempo.co/read/news/2014/09/25/078609680/Bendera-PKS-Dibakar-Jumhur-Massa-Marah

Diubah oleh emperasank0 26-09-2014 14:34
0
11K
61


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan