RABU, 24 SEPTEMBER 2014



TEMPO.CO, Jakarta: Tuntutan Front Pembela Islam (FPI) yang meminta Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mundur merupakan wujud komunikasi politik Ahok yang seringkali terlalu blakblakan.

"Politik itu persepsi. Sebenarnya banyak pemikiran Ahok ihwal merapikan Jakarta yang sama dengan pemikiran FPI," kata Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi, seperti dilansir dari siaran pers kepada Tempo, Rabu, 24 September 2014. (Baca:Besok Didemo FPI, Ahok: Aku Sudah Biasa)

Sayangnya, pemikiran baik Ahok kadang tertutup akibat perkataan dia yang frontal dan apa adanya sehingga sering ditanggapi negatif. "Bung Ahok mungkin perlu perbaiki gaya komunikasinya ala Dale Carnaige. Niat baik jika salah cara penyampaiannya dapat disikapi berbeda," kata dia

Padahal, ujar Fahmi, beberapa langkah Ahok sejalan dengan agenda FPI. Salah satunya ihwal pemberantasan maksiat. Ahok telah menutup Diskotek Stadium beberapa waktu lalu. Bertahun-tahun FPI meminta polisi mentutup Stadium, tapi diskotek itu tidak kunjung ditutup. Akhirnya, Pemerintah Provinsi DKI yang mengeksekusi. (Baca:FPI Demo, Masyarakat Diminta Dukung Ahok)

Fahmi berpendapat eksekusi ini tidak mungkin terjadi di era Fauzi Bowo, yang dikenal dengan panggilan Foke. "Padahal, selama ini Foke dianggap dekat dengan kelompok Islam," ujarnya.

PAMELA SARNIA

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...alu-Blakblakan