- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Father and Son.. Di dunia F1


TS
base24
Father and Son.. Di dunia F1
Ada yang bilang darah sang Ayah akan mengalir ke anaknya, baik itu dari segi fisik, gerak tubuh, prestasi, bakat dan lain-lain. Di Dunia F1 mungkin ada beberapa pembalap berstatus ayah dan anak yang sukses di olah raga jet darat ini. Meskipun tekanan untuk anak mengikuti ayahnya yang terkenal sangat besar hal ini tidak bisa meghentikan para sang anak seperti ayahnya. mau tau siapa aja yuk di simak.
1. Graham dan Damon Hill


Sejak Damon Hill lahir ia sudah dikenalkan dengan mobil F1 dan para pembalapnya, setelah sang ayah (Graham Hill) dua kali memenangkan gelar juara dunia tampaknya keinginan Damon untuk mengikuti jejak sang ayah semakin tidak terelakan lagi. Namun keinginan tersebut harus dijalani dengan pengalaman pahit bagi Damon. Ketika Damon berusia 15 tahun, ayahnya meninggal dalam kecelakaan pesawat, dan ia harus mengambil pekerjaan sebagai kurir sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia juga tinggal jauh dari mobil sampai ia berusia 23 tahun, dan bahkan kemudian harus meminjam £ 100.000 untuk kebutuhan sehari-hari. ketika ia berusia 31 tahun ia membuat debut F1 bersama Tim Brabham, bersama tim Brabham nama Damon tidaklah begitu populer, tapi saat ia bergabung dengan Williams dari tahun 1993 ia membuktikan bahwa dia memiliki apa yang diperlukan. Setelah bersaing sengit dengan M. Schumacher kala itu, ia mendapatkan gelar pertama dan satu-satunya pada tahun 1996. Sebagai catatan Graham dan Damon Hill merupakan satu-satunya pemegang gelar juara dunia berstatus Ayah dan Anak hingga saat ini.
2. Gilles dan Jacques Villeneuve


Gilles terkenal akan mengemudinya yang luar biasa, gaya overtaking yg berani dan membawa mobil hingga melebihi batasnya seolah -olah mobil yang dikendarainya seakan berdansa dengan gaya slidingnya. Dengan kemampuannya itu andai saja tidak kecelakaan mengenaskan yang menewaskan dirinya pasti ia bisa jd juara dunia, Gilles tewas saat sesi latihan di Sirkuit Zolder, Belgia thn 1982. Kala itu Jacques sang anak masih usia 11 thn. Jacques sebagai anak dari pembalap hebat tentunya ingin meneruskan perjuangan sang ayah yang gagal mjd juara dunia dgn terjun ke dunia balap, Gelar juara di IndyCar pd thn 1995 dan F1 1997 adalah bukti bahwa Jacques mampu menyelesaikan tugas sang ayah utk merebut gelar juara utk Villeneuve.
3. Nelson dan Nelson Piquet Jr

Piquet Sr memenangi tiga gelar dunia dan terkenal karena kecemerlangan belakang kemudi - Niki Lauda pernah mengatakan "ia (Nelson) jarang membuat kesalahan, selalu cepat, ia memiliki karakter yang kompleks. Kepribadian abrasif, lidah kasar, humor nakal dan rasa harga dirinya, berarti ada banyak yang membenci dia sebagian ada yang mencintainya". Olahraga membuatnya sangat kaya - pada tahun 1988 ia mampu meraup $ 6.500.000 musim dan setelah dia pensiun uang tersebut ia gunakan utk memudahkan langkah anaknya, Nelson Jnr sebagai pembalap F1, sebagai pembalap Nelson Jr bisa dikatakan tdk layak utk jd pembalap karena levelnya jauh dibawah level sang ayah. Crashgate pd GP Singapura 2008 menuntaskan karir Nelson Jr di F1
4. Jack, Gary dan David Brabham

kayaknya keluarga ini emang di didik jd pembalap semua deh, namun yang paling sukses dr ketiganya hanya Jack Brabham saja, ia bs juara dunia sebanyak 3 kali, sementara sang anak Gary hanya berhasil mejadi juara di dua grand prix for Life pada tahun 1990 sedangkan sang adik David hanya mengikuti 2 musim penuh lomba yakni thn 1990 dan 1994. Nampaknya generasi Brabham akan meneruskan garis keturunannya sebagai pembalap, Matthew Brabham, anak anak tertua nya Geoff Brabham, bisa menjadi pembalap F1 generasi ketiga dan saat ini berlomba di Formula Ford Australia.
5. Antonio dan Alberto Ascari

Antonio Ascari tampaknya siap untuk menjadi salah satu pembalap hebat dengan kemenangannya di GP Italia dan GP Belgia, tetapi dengan tewasnya Antonio saat memimpin lomba GP Perancis. Gentar thn 1925 gagal mencatatkan namanya sebagai juara, Alberto sebagai sang anak meneruskan perjuangan sang ayah dengan menjadi salah satu pembalap papan atas di awal karir F1nya, memenangkan gelar juara dunia untuk Ferrari pada tahun 1952 dan 1953 dengan 11 kemenangan dalam 17 balapan. namun naas seperti ayahnya, ia meninggal tewas di GP Monaco 1955. Ayah dan anak ini tewas dalam usia yang sama yakni 36 tahun.
6. Keke dan Nico Rosberg

Jika Ascaris adalah satu-satunya contoh di mana anak telah terbukti lebih baik daripada ayah yang terkenal, Nico Rosberg memiliki kemampuan untuk menyamai prestasi ayahnya. Keke memenangkan gelar juara dunia 1982 (meskipun hanya membukukan satu kemenangan sepanjang musim) dan finih posisi ketiga pada tahun 1985 bersama Tim Williams. Bahkan ia berhasil membawa sang anak, Nico guna memuluskan karirnya di F1. Keke Rosberg dan Nico Rosberg adalah ayah dan anak yang berhasil memenangkan balapan bergengsi di Monaco.
7. Mario dan Michael Andretti

Anak dari seorang imigran Italia, Mario Andretti berjuang di kompetisi balap di AS sebelum terjun ke ajang F1. Pada usia 35, ia memenangkan gelar juara dunia pd thn 1978 dan pada akhirnya ia kembali untuk membalap 1 dekade lagi di Amerika Serikat, Sedangkan Michael juga meraih sukses di Amerika Serikat namun berbeda dengan sang ayah yang sukses di F1, Michael menjalani 1 musim bersama McLaren dan kemudian ia tinggalkan setelah serangkaian hasil buruk, Michael kemudian mengklaim bahwa timnya telah melakukan sabotase agar peluang tim untuk medepak dan merekrut Mika Hakkinen yang tentu bayarannya lebih murah. Sebenarnya ada 1 lagi generasi Andretti yang terjun ke dunia balap yaitu Marco Andretti, entah apakah akan ikut tampil di F1 atau hanya tampil di ajang Indycar saja.
berikut sisa ayah dan anak namun ga ada ulasannya hehe

8. Satoru dan Kazuki Nakajima

9. Markus dan Manfred Winkelhock

10. Jan dan Kevin Magnussen

1. Graham dan Damon Hill


Sejak Damon Hill lahir ia sudah dikenalkan dengan mobil F1 dan para pembalapnya, setelah sang ayah (Graham Hill) dua kali memenangkan gelar juara dunia tampaknya keinginan Damon untuk mengikuti jejak sang ayah semakin tidak terelakan lagi. Namun keinginan tersebut harus dijalani dengan pengalaman pahit bagi Damon. Ketika Damon berusia 15 tahun, ayahnya meninggal dalam kecelakaan pesawat, dan ia harus mengambil pekerjaan sebagai kurir sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia juga tinggal jauh dari mobil sampai ia berusia 23 tahun, dan bahkan kemudian harus meminjam £ 100.000 untuk kebutuhan sehari-hari. ketika ia berusia 31 tahun ia membuat debut F1 bersama Tim Brabham, bersama tim Brabham nama Damon tidaklah begitu populer, tapi saat ia bergabung dengan Williams dari tahun 1993 ia membuktikan bahwa dia memiliki apa yang diperlukan. Setelah bersaing sengit dengan M. Schumacher kala itu, ia mendapatkan gelar pertama dan satu-satunya pada tahun 1996. Sebagai catatan Graham dan Damon Hill merupakan satu-satunya pemegang gelar juara dunia berstatus Ayah dan Anak hingga saat ini.
2. Gilles dan Jacques Villeneuve


Gilles terkenal akan mengemudinya yang luar biasa, gaya overtaking yg berani dan membawa mobil hingga melebihi batasnya seolah -olah mobil yang dikendarainya seakan berdansa dengan gaya slidingnya. Dengan kemampuannya itu andai saja tidak kecelakaan mengenaskan yang menewaskan dirinya pasti ia bisa jd juara dunia, Gilles tewas saat sesi latihan di Sirkuit Zolder, Belgia thn 1982. Kala itu Jacques sang anak masih usia 11 thn. Jacques sebagai anak dari pembalap hebat tentunya ingin meneruskan perjuangan sang ayah yang gagal mjd juara dunia dgn terjun ke dunia balap, Gelar juara di IndyCar pd thn 1995 dan F1 1997 adalah bukti bahwa Jacques mampu menyelesaikan tugas sang ayah utk merebut gelar juara utk Villeneuve.
3. Nelson dan Nelson Piquet Jr

Piquet Sr memenangi tiga gelar dunia dan terkenal karena kecemerlangan belakang kemudi - Niki Lauda pernah mengatakan "ia (Nelson) jarang membuat kesalahan, selalu cepat, ia memiliki karakter yang kompleks. Kepribadian abrasif, lidah kasar, humor nakal dan rasa harga dirinya, berarti ada banyak yang membenci dia sebagian ada yang mencintainya". Olahraga membuatnya sangat kaya - pada tahun 1988 ia mampu meraup $ 6.500.000 musim dan setelah dia pensiun uang tersebut ia gunakan utk memudahkan langkah anaknya, Nelson Jnr sebagai pembalap F1, sebagai pembalap Nelson Jr bisa dikatakan tdk layak utk jd pembalap karena levelnya jauh dibawah level sang ayah. Crashgate pd GP Singapura 2008 menuntaskan karir Nelson Jr di F1
4. Jack, Gary dan David Brabham

kayaknya keluarga ini emang di didik jd pembalap semua deh, namun yang paling sukses dr ketiganya hanya Jack Brabham saja, ia bs juara dunia sebanyak 3 kali, sementara sang anak Gary hanya berhasil mejadi juara di dua grand prix for Life pada tahun 1990 sedangkan sang adik David hanya mengikuti 2 musim penuh lomba yakni thn 1990 dan 1994. Nampaknya generasi Brabham akan meneruskan garis keturunannya sebagai pembalap, Matthew Brabham, anak anak tertua nya Geoff Brabham, bisa menjadi pembalap F1 generasi ketiga dan saat ini berlomba di Formula Ford Australia.
5. Antonio dan Alberto Ascari

Antonio Ascari tampaknya siap untuk menjadi salah satu pembalap hebat dengan kemenangannya di GP Italia dan GP Belgia, tetapi dengan tewasnya Antonio saat memimpin lomba GP Perancis. Gentar thn 1925 gagal mencatatkan namanya sebagai juara, Alberto sebagai sang anak meneruskan perjuangan sang ayah dengan menjadi salah satu pembalap papan atas di awal karir F1nya, memenangkan gelar juara dunia untuk Ferrari pada tahun 1952 dan 1953 dengan 11 kemenangan dalam 17 balapan. namun naas seperti ayahnya, ia meninggal tewas di GP Monaco 1955. Ayah dan anak ini tewas dalam usia yang sama yakni 36 tahun.
6. Keke dan Nico Rosberg

Jika Ascaris adalah satu-satunya contoh di mana anak telah terbukti lebih baik daripada ayah yang terkenal, Nico Rosberg memiliki kemampuan untuk menyamai prestasi ayahnya. Keke memenangkan gelar juara dunia 1982 (meskipun hanya membukukan satu kemenangan sepanjang musim) dan finih posisi ketiga pada tahun 1985 bersama Tim Williams. Bahkan ia berhasil membawa sang anak, Nico guna memuluskan karirnya di F1. Keke Rosberg dan Nico Rosberg adalah ayah dan anak yang berhasil memenangkan balapan bergengsi di Monaco.
7. Mario dan Michael Andretti

Anak dari seorang imigran Italia, Mario Andretti berjuang di kompetisi balap di AS sebelum terjun ke ajang F1. Pada usia 35, ia memenangkan gelar juara dunia pd thn 1978 dan pada akhirnya ia kembali untuk membalap 1 dekade lagi di Amerika Serikat, Sedangkan Michael juga meraih sukses di Amerika Serikat namun berbeda dengan sang ayah yang sukses di F1, Michael menjalani 1 musim bersama McLaren dan kemudian ia tinggalkan setelah serangkaian hasil buruk, Michael kemudian mengklaim bahwa timnya telah melakukan sabotase agar peluang tim untuk medepak dan merekrut Mika Hakkinen yang tentu bayarannya lebih murah. Sebenarnya ada 1 lagi generasi Andretti yang terjun ke dunia balap yaitu Marco Andretti, entah apakah akan ikut tampil di F1 atau hanya tampil di ajang Indycar saja.
berikut sisa ayah dan anak namun ga ada ulasannya hehe


8. Satoru dan Kazuki Nakajima

9. Markus dan Manfred Winkelhock

10. Jan dan Kevin Magnussen

0
2.4K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan