- Beranda
- Komunitas
- News
- Entrepreneur Corner
Ngga ada Alasan untuk Ga Bisnis!!


TS
kevlock
Ngga ada Alasan untuk Ga Bisnis!!
“Kenapa harus jadi entrepreneur? Buat apa?” “Kalau bangkrut gimana? Nggak deh, gua kerja aja, lebih aman.” “gua ngga punya ijasah, mau usaha apa? Jualan bakso? Sori la yaw, nggak level! Mending gua jadi manager aja” “ngga punya duit mas.”
Ini adalah mindset-mindset kebanyakan orang di Indonesia. Dan saya akan mencoba menjawab semua pertanyaan diatas.
Pertama, “kenapa harus jadi entrepreneur? buat apa?”. Tahukah anda bahwa Negara maju 2-15% dari total penduduknya adalah pengusaha!!! Sedangkan di Indonesia, pengusahanya hanya 0,02xxx% dari jumlah penduduk di Indonesia. Ironisnya, jika diurutkan 100 orang terkaya di Indonesia, semuanya adalah pengusaha. Anda masih bertanya kenapa harus jadi pengusaha?
Kedua, “Kalau bangkrut gimana? Nggak deh, gua kerja aja, lebih aman.”. Setiap manusia memiliki porsi gagal masing-masing, jadi berbuat gagallah sebanyak-banyaknya. Mindset orang di Indonesia telah diajarkan secara keliru sejak sd! Anak sd telah dididik, kalau anda berbuat salah saat ulangan maka nilai anda akan kurang!! Kalau anda salah menjawab, akan ditertawakan! Salah bawa buku, disuruh keluar kelas! Guru menuntut semua murid untuk ‘perfect’! tidak ada salah sedikit pun!
Namun itulah yang membuat anda menjadi takut mencoba, karena sudah dididik untuk takut salah, jika salah akan ada imbasnya. Padahal bisnis itu adalah soal action! Coba terus! Tidak ada kata gagal dalam mindset entrepreneur, “sometime you win, sometime you learn” itu yang ada di dalam mindset pengusaha! Jika anda tidak berhasil dalam project dan merugi, jangan katakan anda rugi! Itu adalah ongkos yang diperlukan untuk belajar! Seorang entrepreneur akan selalu mendapatkan pembelajaran dalam kegagalan. “apalah artinya rugi 10 juta sekarang, kalau pelajaran yang didapat bisa diterapkan di project 100 juta?” yakan? Hehehe
Jadi, setiap anda gagal, anda akan mempelajari sesuatu. Semakin banyak anda gagal, anda akan semakin banyak belajar sesuatu. Maka, genaplah quotes "setiap manusia memiliki porsi gagal masing-masing, jadi berbuat gagallah sebanyak-banyaknya." (kayak di kitab aja, hahaha)
Ketiga, “gua ngga punya ijasah, mau usaha apa? Jualan bakso? Sori la yaw, nggak level! Mending gua jadi manager aja”. Anda jangan sekali-kali meremehkan pengusaha bakso. Anda kira pengusaha bakso gerobak di perumahan-perumahan itu orang miskin? Oke, mari kita sama-sama menghitung profit kasarnya tukang bakso.
Jika si pengusaha bakso menjual satu mangkok bakso seharga 10 ribu rupiah. Rata-rata penjual bakso mampu menjual 30-70 porsi bakso seharinya. Anggaplah sejelek-jeleknya menjual 20 porsi dalam sehari, berarti omzet yang dia dapatkan adalah 200 ribu. Dikali 30 hari, berarti omsetnya 6 juta per bulan (belum dihitung hari libur atau event tertentu dimana ia bisa menjual lebih). Anggaplah profit dari omzet yang ia dapat itu hanya 30% setelah dikurangi maintenence dan lain-lain. Berarti ia bisa untung 1,8 juta per bulan.
Itu jika ia hanya memiliki satu gerobak! Bagaimana kalau ia membuat sepuluh gerobak di tempat yang berbeda? Penghasilannya 18 juta per bulan. Bagai mana kalau seratus gerobak? 180 juta per bulan!!!! Gaji bos perusahaan mana sih yang sebesar itu? Kalau Ijasah? Ngga perlu! Anda hanya perlu jadi pandai berbicara dan mempengaruhi orang! Jadi jangan sekali-kali meremehkan pengusaha bakso, karena penghasilannya melebihi manager disuatu perushaan. Minimal mindsetnya lebih brani! Hahahah
Keempat, “ngga punya duit mas”. Saya akan mengutip buku The Power Of Kepepet karya mas Jaya Setiabudi.
Sekarang saya tanya ke sobat indopreneurs: “Jika anda saya suruh untuk mengumpulkan uang 50 juta untuk modal buka usaha, sanggupkah anda?” Jawab dalam hati
.
.
.
.
Kedua, jika pertanyaannya diubah menjadi: “jika sekarang orang yang anda paling sayangi ternyata menidap kanker dan harus segera dioperasi besok jam 12 siang, dan proses operasi tidak bisa dijalankan jika anda belum membayar uang tunai sebesar 50 juta, dapatkah anda mencari uang 50 juta sebelum jam 12 besok?” jawab dalam hati.
Saya yakin 90% dari anda menjawab tidak di pertanyaan pertama, dan menjawab bisa di pertanyaan kedua. Dari situ anda dapat simpulkan, bahwa sebenarnya jika anda mau, anda bisa mengumpulkan 50 juta untuk memulai bisnis besok. Hanya saja, sayangnya kebanyakan orang menganggap membuka usaha itu sebagai sesuatu yang tidak mendesak.
Bisnis tanpa modal itu memang tidak mungkin, tapi bisnis tanpa modal duit itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin! Karena anda berani saja, itu sudah modal yang paling penting. Anda bisa saja mencari investor untuk memulai usaha anda, atau anda bisa saja jadi broker. Banyak sebenarnya alternative lain! Hanya saja anda tidak memikirkan hal tersebut, karena tidak mendesak!
Bagai mana? Masih ada alasan untuk tidak jadi pengusaha?
. Sobat indopreneurs sekalian harus mengenali potensi yang ada dalam diri anda. Jika anda tidak bisa jualan, cari partner yang pandai jualan! Jika anda adalah orang yang sulit mengambil resiko, carilah partner yang selalu mengambil resiko! agar tercipta suasana yang sinergis.
Tentu saja saya menulis artikel ini bukan sembarangan. Saya menulis buku ini berasarkan buku-buku yang telah saya baca, film motivasi yang telah saya tonton, dan materi yang diajarikan di YEA.
Saya saranin sobat sekalian baca buku The Power of Kepepet - Jaya Setiabudi. Seru dan hanya 100an lembar kok. Saya termasuk orang yang tidak terlalu hobi baca buku, tapi saya menyelesaikan buku ini kurang dari sehari sangking serunya. Ebooknya dapat dibeli di Yukbisnis.com , setahu saya sih di gramed ada, tapi ngga tau masih ada atau tidak. Jadi kalau sobat ingin membaca Ebooknya, beli aja disini http://yuk.bi/tef68 .
Ini adalah mindset-mindset kebanyakan orang di Indonesia. Dan saya akan mencoba menjawab semua pertanyaan diatas.
Pertama, “kenapa harus jadi entrepreneur? buat apa?”. Tahukah anda bahwa Negara maju 2-15% dari total penduduknya adalah pengusaha!!! Sedangkan di Indonesia, pengusahanya hanya 0,02xxx% dari jumlah penduduk di Indonesia. Ironisnya, jika diurutkan 100 orang terkaya di Indonesia, semuanya adalah pengusaha. Anda masih bertanya kenapa harus jadi pengusaha?
Kedua, “Kalau bangkrut gimana? Nggak deh, gua kerja aja, lebih aman.”. Setiap manusia memiliki porsi gagal masing-masing, jadi berbuat gagallah sebanyak-banyaknya. Mindset orang di Indonesia telah diajarkan secara keliru sejak sd! Anak sd telah dididik, kalau anda berbuat salah saat ulangan maka nilai anda akan kurang!! Kalau anda salah menjawab, akan ditertawakan! Salah bawa buku, disuruh keluar kelas! Guru menuntut semua murid untuk ‘perfect’! tidak ada salah sedikit pun!
Namun itulah yang membuat anda menjadi takut mencoba, karena sudah dididik untuk takut salah, jika salah akan ada imbasnya. Padahal bisnis itu adalah soal action! Coba terus! Tidak ada kata gagal dalam mindset entrepreneur, “sometime you win, sometime you learn” itu yang ada di dalam mindset pengusaha! Jika anda tidak berhasil dalam project dan merugi, jangan katakan anda rugi! Itu adalah ongkos yang diperlukan untuk belajar! Seorang entrepreneur akan selalu mendapatkan pembelajaran dalam kegagalan. “apalah artinya rugi 10 juta sekarang, kalau pelajaran yang didapat bisa diterapkan di project 100 juta?” yakan? Hehehe
Jadi, setiap anda gagal, anda akan mempelajari sesuatu. Semakin banyak anda gagal, anda akan semakin banyak belajar sesuatu. Maka, genaplah quotes "setiap manusia memiliki porsi gagal masing-masing, jadi berbuat gagallah sebanyak-banyaknya." (kayak di kitab aja, hahaha)
Ketiga, “gua ngga punya ijasah, mau usaha apa? Jualan bakso? Sori la yaw, nggak level! Mending gua jadi manager aja”. Anda jangan sekali-kali meremehkan pengusaha bakso. Anda kira pengusaha bakso gerobak di perumahan-perumahan itu orang miskin? Oke, mari kita sama-sama menghitung profit kasarnya tukang bakso.
Jika si pengusaha bakso menjual satu mangkok bakso seharga 10 ribu rupiah. Rata-rata penjual bakso mampu menjual 30-70 porsi bakso seharinya. Anggaplah sejelek-jeleknya menjual 20 porsi dalam sehari, berarti omzet yang dia dapatkan adalah 200 ribu. Dikali 30 hari, berarti omsetnya 6 juta per bulan (belum dihitung hari libur atau event tertentu dimana ia bisa menjual lebih). Anggaplah profit dari omzet yang ia dapat itu hanya 30% setelah dikurangi maintenence dan lain-lain. Berarti ia bisa untung 1,8 juta per bulan.
Itu jika ia hanya memiliki satu gerobak! Bagaimana kalau ia membuat sepuluh gerobak di tempat yang berbeda? Penghasilannya 18 juta per bulan. Bagai mana kalau seratus gerobak? 180 juta per bulan!!!! Gaji bos perusahaan mana sih yang sebesar itu? Kalau Ijasah? Ngga perlu! Anda hanya perlu jadi pandai berbicara dan mempengaruhi orang! Jadi jangan sekali-kali meremehkan pengusaha bakso, karena penghasilannya melebihi manager disuatu perushaan. Minimal mindsetnya lebih brani! Hahahah
Keempat, “ngga punya duit mas”. Saya akan mengutip buku The Power Of Kepepet karya mas Jaya Setiabudi.
Sekarang saya tanya ke sobat indopreneurs: “Jika anda saya suruh untuk mengumpulkan uang 50 juta untuk modal buka usaha, sanggupkah anda?” Jawab dalam hati
.
.
.
.
Kedua, jika pertanyaannya diubah menjadi: “jika sekarang orang yang anda paling sayangi ternyata menidap kanker dan harus segera dioperasi besok jam 12 siang, dan proses operasi tidak bisa dijalankan jika anda belum membayar uang tunai sebesar 50 juta, dapatkah anda mencari uang 50 juta sebelum jam 12 besok?” jawab dalam hati.
Saya yakin 90% dari anda menjawab tidak di pertanyaan pertama, dan menjawab bisa di pertanyaan kedua. Dari situ anda dapat simpulkan, bahwa sebenarnya jika anda mau, anda bisa mengumpulkan 50 juta untuk memulai bisnis besok. Hanya saja, sayangnya kebanyakan orang menganggap membuka usaha itu sebagai sesuatu yang tidak mendesak.
Bisnis tanpa modal itu memang tidak mungkin, tapi bisnis tanpa modal duit itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin! Karena anda berani saja, itu sudah modal yang paling penting. Anda bisa saja mencari investor untuk memulai usaha anda, atau anda bisa saja jadi broker. Banyak sebenarnya alternative lain! Hanya saja anda tidak memikirkan hal tersebut, karena tidak mendesak!
Bagai mana? Masih ada alasan untuk tidak jadi pengusaha?

Tentu saja saya menulis artikel ini bukan sembarangan. Saya menulis buku ini berasarkan buku-buku yang telah saya baca, film motivasi yang telah saya tonton, dan materi yang diajarikan di YEA.
Saya saranin sobat sekalian baca buku The Power of Kepepet - Jaya Setiabudi. Seru dan hanya 100an lembar kok. Saya termasuk orang yang tidak terlalu hobi baca buku, tapi saya menyelesaikan buku ini kurang dari sehari sangking serunya. Ebooknya dapat dibeli di Yukbisnis.com , setahu saya sih di gramed ada, tapi ngga tau masih ada atau tidak. Jadi kalau sobat ingin membaca Ebooknya, beli aja disini http://yuk.bi/tef68 .

0
2K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan