[INSPIRATIF] Fotografer tak Berjari

Beranda
Komunitas
Entertainment
Lounge Pictures
[INSPIRATIF] Fotografer tak Berjari

LuthfiOctafyan

05-08-2014 15:29

Spoiler for Cek Repost:

Semoga tidak ada repost diantara kita

Quote:

Intro

Meski tak memiliki tangan yang tak sempurna Rusidah optimis memandang hidupnya. Kemahirannya menggunakan kamera foto dijadikan modal untuk menghidupi kelarganya.

Quote:

Di Purworejo, tepatnya di Desa Botorejo, Bayan seorang wanita yang kini berusia 46 tahun menjalani hidup penuh optimis menyandang kamera foto-nya. Meski memiliki tangan yang tak sempurna ia begitu mahir, mengolah komposisi dan mengabadikan ragam wajah yang memintanya.

Kemahirannya dalam menggunakan kamera fotografi ia dapatkan saat ia berada di Panti Rehabilitasi Sentrum (RS) Dr. Suharso, Solo pada tahun 1990. Saat teman-temannya memilih ketrampilan menjahit sebagai pelajaran tambahan, Rusidah justeru memilih fotografi.

Quote:

Sudah sejak berusia 12 tahun Rusidah kehilangan lengan bawahnya. Wanita yang lahir pada tahun 1968 itu telah menunjukkan bakat fotografinya sejak ia berada di Panti Rehabilitasi Dr. Suharso, Solo. Kondisi yang ia alami tak membuatnya surut semangat untuk belajar menggunakan kamers SLR.

Berbekal pelajaran yang ia dapat dari panti, Rusidah menetapkan dirinya untuk menjadikan fotografi sebagai bekal ia mengarungi hidup.

Quote:

Kamera pertama yang ia gunakan adalah kamera pinjaman. Atas kebaikan hati Sri hartati, mantan Kepala Sekolah Menengah Pertama Bayan tempat ia mengenyam bangku sekolah, Rusidah pun segera memulai profesinya sebagai fotografer.

Quote:

Di sebuah kesempatan, setelah ia kerap mendokumentasikan sejumlah acara di Kabupaten Purworejo, Rusidah mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Purworejo. Kamera Pentax K-1000 pun menjadi miliknya. Rusidah yang baru mendapat kamera baru begitu gembira, tekadnya semakin bulat, ia pun berkeliling kampung mencari warga yang membutuhkan jasanya.

Quote:

Dalam menjalani profesinya sebagai fotografer keliling, Rusidah begitu ulet, ia bekerja keras untuk membantu suaminya yang hanya penjaja es krim keliling. Di tahun 2014, keuletan Rusidah terdengar oleh Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto. Kerja kerasnya membuat sang gubernur jatuh hati bersimpati. Rusidah pun menerima sebuah kamera Brown SR-2000.

Quote:

Saat zaman digital menggeser keberadaan kamera SLR, kini Rusidah membekali dirinya dengan kamera Canon EOS 550D dan flash Canon Speedlite 430EX II, itu pun ia dapat dari sebuah perusahaan kamera terkenal. Rusidah adalah wanita penuh mimpi yang mempunyai tekad yang keras. Di perjalanan saat berkeliling menawarkan jasanya ia terus bermimpi untuk memiliki sebuah studio yang dapat membantu pekerjaanya.

Quote:

Saat awal ia memulai profesi fotografer banyak orang meragukan apa yang ia kerjakan. Namun seiring waktu hasil kerjanya membuat ia tak diragukan, Rusidah membuktikan bahwa meski ia memiliki tubuh tak sempurna ia dapat melakukan apa yang diragukan oleh banyak orang. Kini banyak orang membutuhkan jasanya, ia kerap dipercaya untuk mengabadikan sejumlah event yang berlangsung di Purworejo, tanah kelahirannya. Selain itu ia pun banyak dipercaya sejumlah sekolah untuk menjadi fotografer tetap jika berlangsung sejumlah kegiatan.

Quote:

Rusidah seorang ibu rumah tangga biasa, bersama suami ia membesarkan anak semata wayangnya dirumah kontrakan yang sangat sederhana. Mereka adalah keluarga yang tak mau menyerah pada kondisi, bagi mereka harta terbaik yang mereka miliki adalah anaknya.

Quote:

Kini sang anak, Nugraha telah mahir membantu sang ibu, buku-buku tentang fotografi yang diberikan oleh sejumlah fotografer yang peduli terhadap semangat Rusidah telah dilahapnya sebagai ilmu yang suatu saat nanti akan menjadi bekal ia kelak dikemudian hari.

Quote:

Meski kerap berkeliling Rusidah menyempatkan diri untuk mengasuh keponakannya yang mengalami keterbatasan fisik. Curahan kasih sayang ia berikan, menanamkan semangat untuk tidak kalah dalam menghadapi hidup ia ajarkan.

Quote:

Rusidah bangga dengan apa yang telah ia laluinya, dari fotografi ia pernah bertemu dengan dua Ibu Negara Tien Suharto dan Ani Yudhonono. Semangatnya pun telah membawanya dikenal dan dikenang sebagai wanita tangguh yang tak menyerah meski menjalani hidupnya dengan kondisi tubuh yang tak sempurna.