Kakak Siswa Ini Protes PR Adiknya Disalahkan Guru Matematika Karena Tak Sesuai Rumus.
TS
korazon
Kakak Siswa Ini Protes PR Adiknya Disalahkan Guru Matematika Karena Tak Sesuai Rumus.
Maaf ya sumbernya dari facebook
Sama seperti berita harga makan mahal di Anyer kemarin yang bermula dari facebook, cuma yang ini belum ada di website berita
Jadi saya capture saja post facebooknya di sini
Nanti kalau sudah ada beritanya segera ane tambahkan
Berita telat nyampe
Spoiler for BERITANYAH:
MERDEKA.COM. Pekerjaan rumah matematika seorang anak Sekolah Dasar mendadak heboh di jejaring sosial Facebook. Sang kakak yang mengajarkan adiknya menjawab tidak terima, dari 10 soal hanya mendapat nilai 20.
"Biasanya murid yang melakukan kesalahan, tapi kali ini saya merasa bahwa guru adek saya lah yang melakukan kesalahan," tulis Erfas dalam akunnya, 18 September lalu.
Melalui akun Facebooknya Muhammad Erfas Maulana menceritakan duduk persoalan PR tersebut. Sang adik yang duduk di kelas II tidak mengerti sehingga meminta bantuannya.
"Suatu malam adek saya kelas 2 SD mendapat PR dari gurunya, soal 4+4+4+4+4+4 = x =
karena adek saya belom paham maksud dari soal tersebut, akhirnya adek saya bertanya kepada saya," tambahnya.
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro itu dengan mudah mengajarkan adiknya. Dia pun percaya diri sang adik akan mendapat nilai maksimal karena semua soal dikerjakan dengan teliti.
"Mulai lah saya mengajarkan adek saya cara perkalian yang menurut saya lebih mudah dipahami oleh anak kelas 2 SD, 4+4+4+4+4+4 = 4 x 6 = 24, dengan alasan empatnya ada enam kali. Saat itu saya tidak berpikir posisi angka 4 dan 6, toh hasilnya sama saja, toh soalnya "=....x....="."
Betapa terkejutnya Erfas ketika malam berikutnya, sang adik bilang jika PRnya kemarin hanya dapat nilai 20. "Sontak saya kaget karena saya yakin jawaban adek saya benar semua," tuturnya.
"Saya lihat kembali pekerjaanya. Ternyata yang membuat dia disalahkan adalah karena posisi angka 4 dan 6 terbalik. jawaban yang benar cuma 8x8 dan 4x4, mau dibolak-balik pun sama aja. Saya yakin kalo salah satu angka di soal 8x8 dan 4x4 diganti, adek saya bakal dapat nilai 0. hehehe," jelasnya.
Akhirnya, Erfas pung menggunggah soal tersebut. Dalam gambar terlihat nilai dan coretan tanda salah dari guru. Dia pun sempat menulis sesuatu di bawah mempertanyakan nilai tersebut.
Ternyata foto lengkap dengan penjelasan Erfas mendapat berbagai reaksi. Ada yang sejalan dengan pemikiran Erfas, meski terbalik yang terpenting jika dijumlah hasilnya sama. Namun ada juga yang menganggap nilai yang diberikan guru adiknya sudah tepat.
"Jadi alangkah baiknya kita saling berpikir terbuka, saling menghargai pendapat masing-masing," tutup Erfas. MERDEKA.COM
Anak Indonesia sejak SD sudah dipaksa mengikuti rumus. Semua harus seragam... Nanti kalau sudah masuk bangku kuliah, baru bisa mengambil jalan sendiri
Testi orang tua yg anaknya mengalami kasus serupa:
Quote:
Original Posted By capslock.id►Mohon maaf, biasanya saya silent reader di Kaskus. Tapi setelah saya membaca trit di atas, saya jadi tertarik ingin berkomentar.
Saya adalah orang tua dari anak yang kasusnya sama seperti diatas. Bahkan nilai anak saya lebih parah lagi, anak saya mendapat nilai 0.
Saya tidak menyalahkan gurunya karena memberi nilai 0, karena memang 4+4+4+4+4+4=6x4. bukan 4x6 seperti yang dijawab anak saya. Tapi saya menyalahkan gurunya karena sebelumnya tidak diterangkan bahwa 6x4 = 6 KALI, empat.
Dalam pikiran anak saya dan teman-temannya (karena memang hampir semua mendapat nilai 0, berdasarkan keterangan dari anak saya) 4+4+4+4+4+4=4x6 = empat DIKALI 6 karena empatnya ada enam.
Pada halaman sebelumnya dibuku latihan anak saya ada catatan mengenai soal diatas.
4x2 = 2+2+2+2=8
3x1 = 1=1+1=3 dst sampai satu halaman.
Saya tanya ke anak saya. "Apakah setelah menulis catatan diatas guru kaka menerangkan?" anak saya menjawab "TIDAK". kemudian saya tanya lagi "Berapa banyak teman kaka yang mendapat nilai jelek" dijawab "Hampir semua teman laki-lakinya mendapat nilai 0".
Jadi guru tsb hanya menulis catatan tadi dipapan tulis, kemudian memberikan soal yang berbeda.
terima kasih, Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
Tukang obat, tukang gali kubur dan tukang-tukang lain yang masih ngeyel, baca ya
Spoiler for Berita:
Merdeka.com - Pekerjaan Rumah (PR) Matematika, seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar di wilayah Semarang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Sebabnya, guru sekolah memberikan tanda merah yang berarti pekerjaan si anak salah.
Dalam tugas yang diberikan, si anak di minta menjumlah angka. Setelah dikerjakan dengan bantuan sang kakak, bukannya mendapat nilai seratus malah 20 karena penempatan angka hasil penjumlahan dinilai salah.
Kasus ini menjadi perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dijelaskan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad, dalam penerapan Kurikulum 2013 ada dua aspek penting yang menjadi penilaian guru pada murid. Yakni aspek kemampuan dan penalaran.
"Dalam penalaran ini yang dipesankan, siswa diminta membuat jawaban untuk mencari pemecahan masalah tidak hanya satu jawaban," kata Ibnu saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/9).
Dalam kasus siswa kelas 2 di atas, guru memberikan soal 4+4+4+4+4+4=x=... Dalam hal itu, siswa berhak menjawab sesuai penalarannya yang dia rasa mendekati jawaban yang dimaksud.
"Nah dalam kasus itu, bisa saja si siswa memberikan jawaban sesuai penalarannya, yaitu 4x6 atau 6x4. Itu enggak salah, karena dalam penalaran enggak harus memberikan satu jawaban. Jika dia penalarannya mengasosiasikan 4x6 bisa benar, 6x4 juga benar," jelasnya.
Dia menyayangkan perbuatan si guru yang langsung menyalahkan hasil kerja si anak. Ditambahkannya, seharusnya guru tidak memaksakan hasil kerja anak seperti yang dia inginkan.
"Seharusnya tidak terjadi itu, tidak musim lagi guru yang tidak sesuai dengan pikirannya lalu dianggap salah. Itukan nalar dia, harusnya penalarannya dihargai gurunya, selama masih masuk nalar boleh dong, kecuali hasilnya menjadi kurang," kritik Ibnu.
Dia mencontohkan, misalnya ada kawat sepanjang 20 cm. Si guru memerintahkan siswa membentuk persegi.
"Nah terserah siswa membuat ukurannya seperti apa. Enggak harus 4cmx20cm, bisa 2cmx10cm," jelasnya.