- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Solusi Pembatasaan BBM


TS
indy1984
Solusi Pembatasaan BBM
Nilai subsisi BBM di negara kita memang sangat besar dari sebuah sumber angkanya mencaapi 282 T, ini baru subsidi BBM belum subsidi buat pupuk dan Energi (red-PLN). Tak heran kalau Presiden terpilih berencana menaikkan harga BBM dengan kisaran antara Rp. 1.000 s/d Rp. 3.000. Sebenernya ada sebuah solusi yang bisa di tawarkan untuk melakukan pembatasan BBM bersubsidi ini dengan lebih tepat tanpa harus menaikkan harga BBM. Fakta bahawa adalah penikmat BBM bersubsidi adalah masyarakat kelas menengah ke atas memang tidak terbantahakan tapi klo kita mau kita pasti bisa mengatasinya.
Caranya adalah dengan, membuat pembayaran di SPBU dengan cara electronic payment. Jadi pemerintah bekerjasama dengan provider (misalnya perbankan) untuk membuat sebuah kartu isi ulang khusus unutk membayar BBM bersubsidi di SPBU. Tanpa kartu ini semua orang tidak boleh membeli bbm bersubsidi. Dan harus ada kuota untuk masing2 kartu. Supaya hemat maksimal 1 kartu hanya dapat di isi dengan rupiah yang equivalen dengan 30 liter premium, selama 1 bulan.
Yang berhak untuk mendapatkan kartu ini hanya yang sudah punya kartu keluarga, jadi mungkin 1 KK hanya mendapat 2 kartu BBM. dengan asumsi jumlah kk kiita sekitar 30 juta, maka dalam 1 bulan konsumsi bbm bersubisi adalah 1.8 juta klioliter atau setara dengan 21.8 juta kilo liter setaun. Dengan asumsi 10 juta kiloliter buat sektor transportasi umum maka dalm setaun jumlah konsumsi bbm bersubsidi hanya 31.8 juta kilo liter. Jauh dari kuota bbm taun 2014 yang 46 juta kiloliter. coba hitung gan dengan dengan 14.2 juta kilo liter itu udah berapa T yang di hemat.
Selain kuota BBm terjaga, hal ini juga memberikan keadilan buat seluruh warga indonesia bahwa bbm itu dinikati secara merata bukan hanya di nikmati secara lebih besar oleh kaum yang bermobil.
Gimana menurut agan2 sekalian?? Kan Jokowi-Jk seneng bgt sama yagn bau2,.Electronik gitu. Knp ga electronic card spbu coba?
Caranya adalah dengan, membuat pembayaran di SPBU dengan cara electronic payment. Jadi pemerintah bekerjasama dengan provider (misalnya perbankan) untuk membuat sebuah kartu isi ulang khusus unutk membayar BBM bersubsidi di SPBU. Tanpa kartu ini semua orang tidak boleh membeli bbm bersubsidi. Dan harus ada kuota untuk masing2 kartu. Supaya hemat maksimal 1 kartu hanya dapat di isi dengan rupiah yang equivalen dengan 30 liter premium, selama 1 bulan.
Yang berhak untuk mendapatkan kartu ini hanya yang sudah punya kartu keluarga, jadi mungkin 1 KK hanya mendapat 2 kartu BBM. dengan asumsi jumlah kk kiita sekitar 30 juta, maka dalam 1 bulan konsumsi bbm bersubisi adalah 1.8 juta klioliter atau setara dengan 21.8 juta kilo liter setaun. Dengan asumsi 10 juta kiloliter buat sektor transportasi umum maka dalm setaun jumlah konsumsi bbm bersubsidi hanya 31.8 juta kilo liter. Jauh dari kuota bbm taun 2014 yang 46 juta kiloliter. coba hitung gan dengan dengan 14.2 juta kilo liter itu udah berapa T yang di hemat.
Selain kuota BBm terjaga, hal ini juga memberikan keadilan buat seluruh warga indonesia bahwa bbm itu dinikati secara merata bukan hanya di nikmati secara lebih besar oleh kaum yang bermobil.
Gimana menurut agan2 sekalian?? Kan Jokowi-Jk seneng bgt sama yagn bau2,.Electronik gitu. Knp ga electronic card spbu coba?
Diubah oleh indy1984 22-09-2014 12:48
0
1.2K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan