Pengasuh Ponpes Setubuhi Santriwati Sambil Pimpin Doa Bersama
Jumat, 19 September 2014 | 11:17 WIB

Shutterstock Ilustrasi
JEMBER, KOMPAS.com - Aparat di Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, terus melakukan penyidikan mendalam, atas kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan seorang pengasuh pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kecamatan Ambulu, berinisial IK (38), terhadap sejumlah santriwatinya.
“Kami masih terus melakukan pendalaman atas kasus ini, untuk itu kami akan periksa lokasi kejadian,” ungkap Kasubag Humas Polres Jember, AKP Edy Sudarto, Jumat (19/9/2014).
Kata Edy, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, santri yang menjadi korban pelaku, disetubuhi bersamaan dengan acara doa bersama. “Jadi hampir setiap malam, sekitar pukul 21.00- 22.00, di ponpes tersebut digelar acara doa bersama seluruh santri, yang dipimpin pelaku,” terang dia.
Pada saat itulah, korban yang akan disetubuhi diajak masuk ke dalam ruangan khusus, tempat pelaku memimpin acara doa bersama tersebut. “Alasannya untuk menemani pelaku untuk membacakan wiridan-wiridan.
Begitu acara doa bersama dimulai, tersangka ini langsung menyetubuhi korban- korbannya. Karena ramainya suara pembacaan doa bersama tersebut, suara dari dalam ruangan tidak akan terdengar,” ujar Edy.
Acara doa bersama tersebut hampir digelar setiap malam, dengan durasi antara 30 menit hingga satu jam.
“Jadi setiap malam, secara bergantian satu per satu para korban ini disetubuhi oleh pelaku. Pasca kejadian ini, acara doa bersama tersebut sudah dihentikan,”kata dia.
Diberitakan sebelumnya, IK, Seorang pengasuh ponpes di Kecamatan Ambulu, dilaporkan karena diduga menyetubuhi sejumlah santri perempuan (santriwati) yang menjadi anak didiknya. Polisi sudah menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka, dan langsung ditahan di Mapolres Jember.
Original Posted By zhijian►ML bilang, "Oh my God!"
Berdoa bilang, "Oh my God!"
Daripada dua-duanya dilakukan secara terpisah, alangkah lebih efisien dan efektif kalau dikerjakan secara berbarengan.
