Quote:
Jembatan Bolong, Jalan Rusak dan Tergenang di Ancol Membahayakan Pengendara
JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Jembatan Ketel atau yang dikenal dengan sebutan Jembatan PLTU, di Pademangan, Jakarta Utara, nampak memperihatinkan. Jembatan yang menghubungkan Jalan RE Martadinata dari bypass Jakarta Inner Ring Road ke sisi jalur yang sama di sebelahnya itu bolong berbulan-bulan.
Jembatan ini berada di sisi jalur dari Pademangan menuju arah Tanjung Priok. Letaknya sekitar 200 meter dari pintu masuk Carnaval Ancol.
Togar (30), salah seorang warga mengatakan, Jembatan PLTU itu sudah bolong sejak sekitar lima bulan lalu. "Sudah hampir lima bulan itu. Sudah makan korban juga. Sudah banyak pengendara motor yang jatuh," kata pria yang berprofesi sebagai pekerja tambal ban dekat lokasi jembatan berlubang, Kamis (18/9/2014).
Togar melanjutkan, pengendara yang menjadi korban, biasanya mereka yang tidak mengenal medan. Jumlah pengendara motor yang terperosok jatuh, kata dia, sudah puluhan. Biasanya, kecelakaan terjadi ketika akhir pekan di saat banyak yang menghabiskan waktu libur untuk berjalan-jalan.
"Biasanya malam kena (jatuh). Ini lampu jembatannya kadang-kadang mati hidup. Jatuhnya jungkir balik saja. Tetapi tata-rata yang jatuh luka ringan," ujar Togar.
Peringatan buat pengendara pernah di pasang warga berupa ban dan kayu. Tetapi beberapa lama kemudian ban sudah hilang dicuri orang. Perbaikan pernah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI. Sebuah perusahaan semen yang berada di dekat lokasi, juga ikut menambal. Tetapi jembatan kerusakan tetap terjadi di jembatan itu.
Sebelum masuk di jembatan bolong itu, pengendara juga berhadapan dengan dua jalur RE Martadinata yang rusak. Panjangnya sekitar 100 meter. Debu menyelimuti udara sekitar jalan ketika kendaraan melintas.
Debu berasal dari permukaan jalan yang tertutup pasir. Salah satunya bahkan tergenang air dari Kali Ancol. Drainase yang buruk, mengakibatkan luapan pasang dari Kali Ancol menggenangi salah satu jalur yang mengarah ke Tanjung Priok.
"Itu biasanya karena kalinya pasang. Di sana kan juga ada saluran pembuangan, tapi rendah. Jadi kalau kali pasang di jalan itu juga naik," ujar Togar.
kompor
Ketika bacotan lebih gede darihasil kerja!!! Ketika mau pake tekonologi Eropa tapi masih banyak korban berjatuhan, ketika mau pake semen 6 jam langsung kering malah ga jadi2, yg ada juga sumbangan dari pabrik semen....
Itulah ketika bacot dan kekuasaan lebih dikedepankan daripada kerja dan kewajiban sebagai gub - wagub











