- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Udah Tepat Nguntungin Lagi


TS
tikandromeda
Udah Tepat Nguntungin Lagi
Jadi beberapa waktu yang lalu sempat ada isu kalau PLN melakukan KKN dalam pengadaan proyek. Eh taunya malah ga bener gan. Yang begini nih kasus-kasus yang ga jelas malah bikin kita salah paham sama BUMN kita sendiri. Ga habis pikir ane apa motif pihak-pihak yang sengaja pengen jatuhin PLN ya...
Berikut artikelnya gan:
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan saat ini tengah menyidangkan perkara peremajaan Life Time Extension (LTE) Gas Turbine GT 2.1 & GT 2.2 PLTGU Blok II Belawan, Medan (LTE GT 2.1 & GT 2.2).
Dalam perkara ini, Jaksa menuduh ada kerugian negara dan mendakwa enam tenaga ahli PT PLN (Persero).
Ahli Sistem Pembangkit Daya – Perawatan Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr.Ir. Tri Yuswidjajanto menyatakan, dari sisi teknis, pekerjaan LTE PLTGU Belawan, Medan sudah tepat.
Sebab, pembangkit PLTGU Belawan sudah saatnya dilakukan pekerjaan LTE mengingat usia pakainya telah mencapai batas yang ditentukan pabrim pembuatnya, dalam hal ini Siemens.
"Pekerjaan LTE bisa memperpanjang umur pakai mesin. Untuk scope industri seperti PLN, LTE hanyalah pekerjaan yang tidak kompleks, karena sifat pekerjaannya rutin, meski dilakukan tiap 12 tahun, dan objek pekerjaannya hanyalah sebagian dari sebuah functional location yang memiliki fungsi tertentu," kata Tri, kepada media.
Menurut Tri, pekerjaan LTE bukan pekerjaan yang kompleks / tidak rumit, mengingat LTE hanya bagian kecil dari Turbin Gas.
Sementara Turbin Gas sendiri memiliki komponen lain seperti kompresor dan peralaran pendukung lain.
Adapun Turbin Gas hanya salah satu peralatan pada PLTGU, dan PLTGU hanyalah satu dari sekian banyak dari sistem pembangkit yang ada dalam Power Plant.
"Jadi, LTE bukanlah pekerjaan yang kompleks," kata Tri melalui rilis yang dikirim ke Tribunnews, Kamis (18/9/2014).
Tri menambahkan, dalam pekerjaan LTE PLTGU Belawan, Medan, sudah tepat dilaksanakan oleh konsorsium antara Mapna dengan PT Nusantara Turbin Propulsi (NTP).
PT NTP merupakan perusahaan yang ahli dalam bidang turbin industri.
PT NTP yang merupakan anak usaha PT Dirgantara Indonesia, yang terbiasa dalam menangani pemeliharaan turbin pesawat terbang yang notabene memiliki tingkat perputaran lebih cepat.
Jadi, ketika mengerjakan LTE PLTGU, sangat gampang bagi NTP, yang diisi oleh para profesional di bidangnya.
“NTP dalam melakukan pelaksanaan LTE, ibarat mahasiswa yang diminta mengerjakan soal anak SD," kata Tri.
Mapna, menurut Tri, adalah OEM (Original Equipment Manufacturer).
Tri menyatakan “OEM adalah material atau alat apapun yang dibuat oleh pabrikan manufaktur yang berbentuk Spare-part, yang memiliki lisensi dari perusahaan manufaktur awal, dalam hal ini Mapna Co. telah memiliki lisensi dari Siemens untuk memproduksi spare parts OEM”.
Dia menjelaskan bahwa Spare parts buatan Mapna yang dibeli oleh Siemens dan dijual dengan merek Siemens adalah Spare parts OEM (Original Equipment Manufacturer) Siemens.
Sementara spare parts yang dibuat Mapna dan dijual dengan merk Mapna adalah OEM Mapna. Hal ini dipertegas dengan Mapna yang telah memiliki lisensi dari Siemens yang dapat diartikan bahwa Mapna mampu membuat spare parts seperti standar kualitas dan kinerja yang ditetapkan Siemens.
Negara Justru Lebih Hemat
Tri menjelaskan, dalam perkara LTE ini, PLN justru bisa berhemat dan malah untung. Unit pembangkit listrik yang bekerja, butuh BBM yang disubsidi negara (BBM subsidi).
Selain itu, listrik yang dihasilkan dan disalurkan ke masyarakat juga harga jualnya disubsidi pemerintah.
Dengan asumsi harga solar non subsidi Rp 12.000/liter, sementara harga Solar subsidi Rp 5.500/liter, maka negara memberi subsidi Rp 6.500/liter.
Untuk turbin gas dengan daya 132 MW dan konsumsi Solar subsidi 0,31 liter/kwh, maka beban subsidi Rp 184 juta per jam.
Nilai dihitung untuk 309 hari dan dianggap bekerja terus menerus, butuh subsidi Rp 1,365 triliun.
Sementara untuk mengoperasikan dalam jangka waktu tersebut diperlukan biaya BBM sebesar Rp 1,365 triliun dan biaya operasi serta pemeliharaan Rp 819 miliar.
Dengan kata lain tidak beroperasinya unit tersebut ada penghematan sebesar Rp 2,184 triliun di PLN.
Jika ini dibandingkan dengan pendapatan PLN yang tidak terealisir menurut perhitungan BPKP sebesar Rp 2,007 triliun, justru terjadi penghematan Rp 177,6 milyar.
Menurut Tri Yus, bila dakwaan jaksa menuduh ada potensi kerugian karena mesin turbin GT 2.1 dan 2.2 saat tidak beroperasi, justru sebetulnya PLN menghemat karena tidak ada pembelian BBM, pengeluaran untuk operasi dan pemeliharaan, serta bagi negara ada penghematan subsidi BBMi dan subsidi listrik sejumlah di atas.
“Tapi tentu saya yakin bukan tujuan PLN untuk tidak mengoperasikan pembangkit GT 2.1 dan 2.2, karena saya yakin PLN berkomitmen penuh untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat, dan itu menjadi tugas utama PLN,” kata Tri Yus.
Akan tetapi perlu diingat bahwa perhitungan kerugian negara itu hanya berdasarkan asumsi, karena pada kenyataan di lapangan GT 2.2 tetap beroperasi.
Sekalipun GT 2.2 pada akhirnya dimatikan untuk keperluan pemeliharaan rutin dalam bentuk LTE, penghentian operasi tersebut masuk di dalam periode pemeliharaan rutin yang terencana, sehingga tidak ada kerugian.
Berikut artikelnya gan:
Quote:
Ahli ITB: Pekerjaan LTE PLTGU Belawan Sudah Tepat, PLN dan Negara Justru Untung
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan saat ini tengah menyidangkan perkara peremajaan Life Time Extension (LTE) Gas Turbine GT 2.1 & GT 2.2 PLTGU Blok II Belawan, Medan (LTE GT 2.1 & GT 2.2).
Dalam perkara ini, Jaksa menuduh ada kerugian negara dan mendakwa enam tenaga ahli PT PLN (Persero).
Ahli Sistem Pembangkit Daya – Perawatan Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr.Ir. Tri Yuswidjajanto menyatakan, dari sisi teknis, pekerjaan LTE PLTGU Belawan, Medan sudah tepat.
Sebab, pembangkit PLTGU Belawan sudah saatnya dilakukan pekerjaan LTE mengingat usia pakainya telah mencapai batas yang ditentukan pabrim pembuatnya, dalam hal ini Siemens.
"Pekerjaan LTE bisa memperpanjang umur pakai mesin. Untuk scope industri seperti PLN, LTE hanyalah pekerjaan yang tidak kompleks, karena sifat pekerjaannya rutin, meski dilakukan tiap 12 tahun, dan objek pekerjaannya hanyalah sebagian dari sebuah functional location yang memiliki fungsi tertentu," kata Tri, kepada media.
Menurut Tri, pekerjaan LTE bukan pekerjaan yang kompleks / tidak rumit, mengingat LTE hanya bagian kecil dari Turbin Gas.
Sementara Turbin Gas sendiri memiliki komponen lain seperti kompresor dan peralaran pendukung lain.
Adapun Turbin Gas hanya salah satu peralatan pada PLTGU, dan PLTGU hanyalah satu dari sekian banyak dari sistem pembangkit yang ada dalam Power Plant.
"Jadi, LTE bukanlah pekerjaan yang kompleks," kata Tri melalui rilis yang dikirim ke Tribunnews, Kamis (18/9/2014).
Tri menambahkan, dalam pekerjaan LTE PLTGU Belawan, Medan, sudah tepat dilaksanakan oleh konsorsium antara Mapna dengan PT Nusantara Turbin Propulsi (NTP).
PT NTP merupakan perusahaan yang ahli dalam bidang turbin industri.
PT NTP yang merupakan anak usaha PT Dirgantara Indonesia, yang terbiasa dalam menangani pemeliharaan turbin pesawat terbang yang notabene memiliki tingkat perputaran lebih cepat.
Jadi, ketika mengerjakan LTE PLTGU, sangat gampang bagi NTP, yang diisi oleh para profesional di bidangnya.
“NTP dalam melakukan pelaksanaan LTE, ibarat mahasiswa yang diminta mengerjakan soal anak SD," kata Tri.
Mapna, menurut Tri, adalah OEM (Original Equipment Manufacturer).
Tri menyatakan “OEM adalah material atau alat apapun yang dibuat oleh pabrikan manufaktur yang berbentuk Spare-part, yang memiliki lisensi dari perusahaan manufaktur awal, dalam hal ini Mapna Co. telah memiliki lisensi dari Siemens untuk memproduksi spare parts OEM”.
Dia menjelaskan bahwa Spare parts buatan Mapna yang dibeli oleh Siemens dan dijual dengan merek Siemens adalah Spare parts OEM (Original Equipment Manufacturer) Siemens.
Sementara spare parts yang dibuat Mapna dan dijual dengan merk Mapna adalah OEM Mapna. Hal ini dipertegas dengan Mapna yang telah memiliki lisensi dari Siemens yang dapat diartikan bahwa Mapna mampu membuat spare parts seperti standar kualitas dan kinerja yang ditetapkan Siemens.
Negara Justru Lebih Hemat
Tri menjelaskan, dalam perkara LTE ini, PLN justru bisa berhemat dan malah untung. Unit pembangkit listrik yang bekerja, butuh BBM yang disubsidi negara (BBM subsidi).
Selain itu, listrik yang dihasilkan dan disalurkan ke masyarakat juga harga jualnya disubsidi pemerintah.
Dengan asumsi harga solar non subsidi Rp 12.000/liter, sementara harga Solar subsidi Rp 5.500/liter, maka negara memberi subsidi Rp 6.500/liter.
Untuk turbin gas dengan daya 132 MW dan konsumsi Solar subsidi 0,31 liter/kwh, maka beban subsidi Rp 184 juta per jam.
Nilai dihitung untuk 309 hari dan dianggap bekerja terus menerus, butuh subsidi Rp 1,365 triliun.
Sementara untuk mengoperasikan dalam jangka waktu tersebut diperlukan biaya BBM sebesar Rp 1,365 triliun dan biaya operasi serta pemeliharaan Rp 819 miliar.
Dengan kata lain tidak beroperasinya unit tersebut ada penghematan sebesar Rp 2,184 triliun di PLN.
Jika ini dibandingkan dengan pendapatan PLN yang tidak terealisir menurut perhitungan BPKP sebesar Rp 2,007 triliun, justru terjadi penghematan Rp 177,6 milyar.
Menurut Tri Yus, bila dakwaan jaksa menuduh ada potensi kerugian karena mesin turbin GT 2.1 dan 2.2 saat tidak beroperasi, justru sebetulnya PLN menghemat karena tidak ada pembelian BBM, pengeluaran untuk operasi dan pemeliharaan, serta bagi negara ada penghematan subsidi BBMi dan subsidi listrik sejumlah di atas.
“Tapi tentu saya yakin bukan tujuan PLN untuk tidak mengoperasikan pembangkit GT 2.1 dan 2.2, karena saya yakin PLN berkomitmen penuh untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat, dan itu menjadi tugas utama PLN,” kata Tri Yus.
Akan tetapi perlu diingat bahwa perhitungan kerugian negara itu hanya berdasarkan asumsi, karena pada kenyataan di lapangan GT 2.2 tetap beroperasi.
Sekalipun GT 2.2 pada akhirnya dimatikan untuk keperluan pemeliharaan rutin dalam bentuk LTE, penghentian operasi tersebut masuk di dalam periode pemeliharaan rutin yang terencana, sehingga tidak ada kerugian.
0
1.9K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan