- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi: Perjalanan Dinas Mencapai Rp 30 Triliun Itu Untuk Apa?


TS
bujukbutet
Jokowi: Perjalanan Dinas Mencapai Rp 30 Triliun Itu Untuk Apa?
Aggaran perjalanan dinas yang mencapai Rp 30 triliun membuat Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) kaget. Menurutnya, penggunaan anggraan oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak efisien.
“Perjalanan dinas mencapai Rp 30 triliun itu untuk apa, anggaran rapat Rp 18 triliun itu rapat apa? Lalu ada biaya-biaya kantor. Saya sudah hafal,” katanya saat acara penyerahan roadmap bidang perekonomian oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel Four Season, seperti dilansir Tempo.co, Kamis, (18/9).
Oleh karena itu, dalam pemerintahan Jokowi-JK, kata dia, akan ada potongan anggaran-anggaran yang tidak penting demi efisiensi keuangan negara. “Saya dan Pak JK ini pengusaha. Pengusaha, uang serupiah-dua rupiah saja dihitung,” jelasnya.
Selain melakukan efisiensi, Jokowi berkomitmen memperbesar penerimaan negara dari sektor pajak. Ia mengimbau para pengusaha membayar pajak tepat waktu. Jokowi mengatakan banyak pengusaha yang memiliki nomor pokok wajib pajak, tapi enggan membayar pajak. Tak sedikit pula, kata dia, yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak.
“Kan, sudah dapat income, harusnya taat bayar pajak. Kita lihat ruangannya masih sangat terbuka. Bukannya mau memeras. Potensinya besar sekali, ruang fiskal harus diperlebar,” jelasnya.
empang
buat ke maldive bolak balik serombongan x gan
“Perjalanan dinas mencapai Rp 30 triliun itu untuk apa, anggaran rapat Rp 18 triliun itu rapat apa? Lalu ada biaya-biaya kantor. Saya sudah hafal,” katanya saat acara penyerahan roadmap bidang perekonomian oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel Four Season, seperti dilansir Tempo.co, Kamis, (18/9).
Oleh karena itu, dalam pemerintahan Jokowi-JK, kata dia, akan ada potongan anggaran-anggaran yang tidak penting demi efisiensi keuangan negara. “Saya dan Pak JK ini pengusaha. Pengusaha, uang serupiah-dua rupiah saja dihitung,” jelasnya.
Selain melakukan efisiensi, Jokowi berkomitmen memperbesar penerimaan negara dari sektor pajak. Ia mengimbau para pengusaha membayar pajak tepat waktu. Jokowi mengatakan banyak pengusaha yang memiliki nomor pokok wajib pajak, tapi enggan membayar pajak. Tak sedikit pula, kata dia, yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak.
“Kan, sudah dapat income, harusnya taat bayar pajak. Kita lihat ruangannya masih sangat terbuka. Bukannya mau memeras. Potensinya besar sekali, ruang fiskal harus diperlebar,” jelasnya.
empang
buat ke maldive bolak balik serombongan x gan

Diubah oleh bujukbutet 19-09-2014 02:49
0
4.1K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan