Touch and play, yah kira-kira gitu deh teknologi gadget saat ini. Lo cuma butuh perasaan buat elus-elus tuh gadget biar bisa terkoneksi dengan jutaan pengguna lainnya di dunia maya. Canggih? yup udah pasti. Dengan sekali sentuhan, lo bisa chatting, telepon, narsis di social media, kirim email bahkan skype. Pokonya bener banget deh yang dibilangin salah satu perusahaan henpon seluler, teknologi gadget itu connecting people mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Hahahaha…

Eitsss… tapi bukan itu yang mau gua bahas sob, ada hal yang lebih sentimentil dan mengusik, ini soal keberadaan telepon umum. Masih pada ingat sama fasilitas publik yang sempat nge-hits di era 90-an, kira-kira apa kabar nasib telepon umum saat ini?, (kayanya udah hampir punah.)



Sayang banget padahal kalau kita mau bernostalgia sejenak, banyak loh kenangan manis yang gak terlepas dari telepon umum. Misalnya, ketika jaman SD ngaku deh siapa yang habis pulang sekolah sering melipir ke telepon umum cuma buat ngorek-ngorek lubang koin pake lidi dan berharap menemukan ada harta karun hahaha.. Lalu yang lagi galau, sampe rela berjam-jam ngantri di depan telpon umum cuma buat telpon pacar semenit dua menit saja. Bahkan ada loh yang sampe bikin trik koin gantung, katanya sih biar hemat. Jadi biar koinnya gak ketelen makanya digantung pake tali hahaha…

Terlepas dari keberadaanya saat ini yang udah langka, seharusnya telepon umum tetap dan bisa dilestarikan. yah itung-itung bakti kita untuk berterimakasih pada alat komunikasi satu ini, karena sudah menghantarkan kita setahap lebih maju ke peradaban komunikasi digital berikutnya yang dikenal dengan henpon seluler.



Seperti yang gua temuin siang ini di beberapa titik kawasan Lenteng Agung, gua menemukan beberapa telpon umum dengan kondisi seadanya namun diberi sentuhan baru. Yang unik, seluruh telpon umum ini berbalut koran yang mengcover tiap bagiannya, setelah diperhatikan lebih detail lagi ternyata koran yang menutupi adalah koran yang bermuatan artikel ponsel Hahaha.. gokil, niat banget. Kira-kira apa yang mau disampaikan pelaku street art lewat hasil karyanya? apakah ini sebuah simbol yang mengisyarakatkan kepada kita semua tentang keberadaan dan fungsi telepon umum yang tergantikan dengan telepon seuler? Entahlah…

Apapun itu, buat gua ini cukup menghibur sekaligus menyentil. Sekali lagi kita diingatkan lewat hasil karyanya ini untuk tidak melupakan dan tetap melestarikannya. Good job bro.



sumur