- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menilik untung rugi larangan mobil pelat B masuk Bogor & Bandung


TS
warsarawa
Menilik untung rugi larangan mobil pelat B masuk Bogor & Bandung
Merdeka.com - Kemacetan kini tidak lagi menjadi
pemandangan sehari-hari di Jakarta. Kondisi serupa
juga terjadi di dua kota lain, yakni Bogor dan
Bandung. Macet semakin parah setiap akhir pekan. Pemandangan itu membuat Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandung dan Bogor berencana membuat
kebijakan kontroversial, yakni melarang mobil
berpelat B masuk ke wilayahnya. Meski masih wacana,
namun langkah tersebut menuai protes dari warga.
Pengamat Tata Kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Deni Zulkaidi mengatakan kebijakan itu sangat
sulit diterapkan, apalagi sampai melarang warga untuk
memasuki kota tertentu.
Menurut Deni, jika rencana tersebut tetap
direalisasikan, maka akan memberikan dampak negatif
bagi Bogor maupun Bandung. Salah satunya mematikan kehidupan ekonomi warga di kedua kota
itu.
"Tidak akan bisa dilakukan, tidak bisa dilarang masuk
ke suatu kota. Lebih baik disarankan agar
menggunakan kereta api ke Bandung. Lalu disiapkan
angkutan wisata yang nyaman dan harga terjangkau," ujar Deni saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu
(17/9).
Menurutnya, penggunaan angkutan umum dinilai lebih
rasional mengingat jarak tempuh dari Jakarta ke
kedua kota tersebut memakan waktu lama. Dengan
ketersediaan transportasi yang baik, maka membuat pengendara mobil pribadi memilih angkutan umum.
"Tapi kalau dilarang bisa dibalas, bisa-bisa Jakarta
larang masuk mobil Pelat D dan F. Jadi lebih baik
diberikan pilihan mereka secara rasional, sadar pilih
moda menguntungkan buat mereka," tandasnya.
"Kalau target konsumen, seperti itu akan terpengaruh, pengurangan wisatawan turun,
termasuk pendapatan bisnis."
Deni meyakini, kebijakan ini hanya akan memberikan
satu keuntungan saja, yakni mengurangi kemacetan.
"Keuntungannya memang dengan porsi seperti
kurangi kendaraan macet lain, itu sangat bagus. Tapi lebih baik berikan pilihan agar pindah moda,"
pungkasnya. (mdk/tyo) CARA GAMPANG BACA BERITA, JOIN : Baru 30 menit pimpin rapat, SBY mendadak
tinggalkan ruangan TAG TERKAIT # BANDUNG
# BIMA ARYA
# DKI JAKARTA
# KEMACETAN KOMENTAR ANDA BERITA TERKAIT Cegah macet, DPRD DKI sarankan Bandung & Bogor
terapkan ERP
Ini komentar Wali Kota Tangerang soal pelat B
dilarang ke Bogor
DPRD DKI: Pelarangan pelat B masuk Bogor sama
saja bunuh diri
pemandangan sehari-hari di Jakarta. Kondisi serupa
juga terjadi di dua kota lain, yakni Bogor dan
Bandung. Macet semakin parah setiap akhir pekan. Pemandangan itu membuat Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandung dan Bogor berencana membuat
kebijakan kontroversial, yakni melarang mobil
berpelat B masuk ke wilayahnya. Meski masih wacana,
namun langkah tersebut menuai protes dari warga.
Pengamat Tata Kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Deni Zulkaidi mengatakan kebijakan itu sangat
sulit diterapkan, apalagi sampai melarang warga untuk
memasuki kota tertentu.
Menurut Deni, jika rencana tersebut tetap
direalisasikan, maka akan memberikan dampak negatif
bagi Bogor maupun Bandung. Salah satunya mematikan kehidupan ekonomi warga di kedua kota
itu.
"Tidak akan bisa dilakukan, tidak bisa dilarang masuk
ke suatu kota. Lebih baik disarankan agar
menggunakan kereta api ke Bandung. Lalu disiapkan
angkutan wisata yang nyaman dan harga terjangkau," ujar Deni saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu
(17/9).
Menurutnya, penggunaan angkutan umum dinilai lebih
rasional mengingat jarak tempuh dari Jakarta ke
kedua kota tersebut memakan waktu lama. Dengan
ketersediaan transportasi yang baik, maka membuat pengendara mobil pribadi memilih angkutan umum.
"Tapi kalau dilarang bisa dibalas, bisa-bisa Jakarta
larang masuk mobil Pelat D dan F. Jadi lebih baik
diberikan pilihan mereka secara rasional, sadar pilih
moda menguntungkan buat mereka," tandasnya.
"Kalau target konsumen, seperti itu akan terpengaruh, pengurangan wisatawan turun,
termasuk pendapatan bisnis."
Deni meyakini, kebijakan ini hanya akan memberikan
satu keuntungan saja, yakni mengurangi kemacetan.
"Keuntungannya memang dengan porsi seperti
kurangi kendaraan macet lain, itu sangat bagus. Tapi lebih baik berikan pilihan agar pindah moda,"
pungkasnya. (mdk/tyo) CARA GAMPANG BACA BERITA, JOIN : Baru 30 menit pimpin rapat, SBY mendadak
tinggalkan ruangan TAG TERKAIT # BANDUNG
# BIMA ARYA
# DKI JAKARTA
# KEMACETAN KOMENTAR ANDA BERITA TERKAIT Cegah macet, DPRD DKI sarankan Bandung & Bogor
terapkan ERP
Ini komentar Wali Kota Tangerang soal pelat B
dilarang ke Bogor
DPRD DKI: Pelarangan pelat B masuk Bogor sama
saja bunuh diri
0
1.2K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan