- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Ingus] Ingus Gan...
TS
tukangkomentrit
[Ingus] Ingus Gan...
Quote:
Siapa sich yang seneng kalau lagi sakit. Gak ada khan? Kalau ada yang seneng kalau lagi sakit segera periksa ke dokter gigi terdekat, kemungkinan jiwa anda terganggu . Apapun motto kehidupan anda, “hadapi semua dengan senyuman”, “bahagia selalu bagaimanapun keadaannya”, atau motto-motto lain penyemangat hidup anda, saya yakin, anda tidak akan seneng kalau lagi sakit, begitu juga dengan saya. Baru gajian pun kalau lagi sakit ya pasti gak seneng.
Saya sendiri punya pengalaman yang gak mengenakkan saat terkena penyakit. Apalagi penyakit itu bernama “pilek”. Wah… rasanya dunia ini seperti lautan lumpur yang kalau jalan kita harus susah payah, sampai-sampai kalau lagi beruntung sandal kita lepas talinya kalau berjalan melewatinya. Gak tau kenapa rasa-rasanya pilek ini sangat mengganggu saya dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bahkan saya menilai kalau penyakit pilek ini sangat mengganggu dibandingkan penyakit-penyakit lain yang sudah di temukan obatnya.
Sebenarnya kalau dipikir-dipikir, yang menjadikan penyakit pilek ini sangat mengganggu dibandingkan penyakit-penyakit lain adalah “ingus” nya, yang dalam bahasa jawa “umbel”. Ya, saya pernah protes sama teman saya, mengapa dalam penyakit pilek ini harus melibatkan “ingus” yang sangat merepotkan ini. Teman saya menanggapi dengan serius dan menjawab protes saya ini dengan kata-kata “Gemblung Kowe!” . Tentunya jawaban itu sangat tidak memuaskan saya. Lah, terus saya harus protes kemana, biar protes saya ini mendapatkan jawaban yang memuaskan? Kalau saja pertanyaan ini saya lontarkan kepada teman saya, mungkin dia menjawab “protes saja ke Gusti.” Ah lupakan saja….
Kembali ke “ingus”….. Saya yakin kita semua pernah terjangkit penyakit ini, sesehat dan sebersih pola hidup anda, pasti sudah pernah terkena. Saat makan, coba bayangkan apa yang kita rasakan. Saat sesuap nasi akan masuk ke mulut kita, ingus meler dari hidung kita. Hmmmmm… makan nasi Padang pun serasa makan nasi lauknya cabe, njengkeli!!!... Saat kerja pun demikian, apalagi dalam pekerjaan yang notabene “ketemu orang” wah….kalau orang Cilacap bilang “Kawus dech!!!” (menggambarkan keadaan yang sangat kacau) . Saat bicara dengan klien/customer , khan gak lucu bila diselingi bunyi “slurph…” akibat ulah ingus kita. Belum lagi kalau ingusnya meler.., waduh ” KAWUS!!!”
Mengenai rasanya, denger-denger asin yach? Yang bisa jawab tentunya sudah pernah merasakan rasanya ingus dong Tapi bener lho rasanya asin. Loh…berarti udah pernah ngrasain rasanya ingus ya? Halah..gak usah bohong, anda pasti juga pernah ngrasain rasanya ingus khan? Hayo ngaku…. Menurut terawangan saya, kenapa “ingus” itu terasa asin karena terbuat dari protein. Di samping itu, ada pula karbohidrat, garam, dan jaringan sel sebagai bahan penyusun. Jadi kandungan garam itu yang menjadikan si “ingus” terasa asin. Jadi kepikiran kalau pas lagi pilek, baru masak kehabisan garam. hehehe…
Saya tidak bisa membayangkan apabila yang terjangkit pilek ini seorang penyanyi, pas ada job lagi…gak tau dech gimana perasaanya. Saat nyanyi hidung meler, ditambah dengan suara bindeng (warna suara yang khas saat pilek) perpaduan yang sangat menarik. Usul saya kalau seorang penyanyi lagi ada job dan baru terserang penyakit pilek, lipsync lah saja. Jangan nekat nyanyi live, bisa berantakan karier anda nanti. Itulah kehebatan “ingus” yang bisa mempengaruhi karier seseorang. Salut lah buat “ingus” -_-
Sudah tau khan betapa njengkelinya saat pilek. Kalau Tuhan memberikan saya pilihan, mau nyium Nabilah JKT 48 atau pilek? Saya terpaksa akan memilih nyium Nabilah, gak tau kalau anda.
Saya sendiri punya pengalaman yang gak mengenakkan saat terkena penyakit. Apalagi penyakit itu bernama “pilek”. Wah… rasanya dunia ini seperti lautan lumpur yang kalau jalan kita harus susah payah, sampai-sampai kalau lagi beruntung sandal kita lepas talinya kalau berjalan melewatinya. Gak tau kenapa rasa-rasanya pilek ini sangat mengganggu saya dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bahkan saya menilai kalau penyakit pilek ini sangat mengganggu dibandingkan penyakit-penyakit lain yang sudah di temukan obatnya.
Sebenarnya kalau dipikir-dipikir, yang menjadikan penyakit pilek ini sangat mengganggu dibandingkan penyakit-penyakit lain adalah “ingus” nya, yang dalam bahasa jawa “umbel”. Ya, saya pernah protes sama teman saya, mengapa dalam penyakit pilek ini harus melibatkan “ingus” yang sangat merepotkan ini. Teman saya menanggapi dengan serius dan menjawab protes saya ini dengan kata-kata “Gemblung Kowe!” . Tentunya jawaban itu sangat tidak memuaskan saya. Lah, terus saya harus protes kemana, biar protes saya ini mendapatkan jawaban yang memuaskan? Kalau saja pertanyaan ini saya lontarkan kepada teman saya, mungkin dia menjawab “protes saja ke Gusti.” Ah lupakan saja….
Kembali ke “ingus”….. Saya yakin kita semua pernah terjangkit penyakit ini, sesehat dan sebersih pola hidup anda, pasti sudah pernah terkena. Saat makan, coba bayangkan apa yang kita rasakan. Saat sesuap nasi akan masuk ke mulut kita, ingus meler dari hidung kita. Hmmmmm… makan nasi Padang pun serasa makan nasi lauknya cabe, njengkeli!!!... Saat kerja pun demikian, apalagi dalam pekerjaan yang notabene “ketemu orang” wah….kalau orang Cilacap bilang “Kawus dech!!!” (menggambarkan keadaan yang sangat kacau) . Saat bicara dengan klien/customer , khan gak lucu bila diselingi bunyi “slurph…” akibat ulah ingus kita. Belum lagi kalau ingusnya meler.., waduh ” KAWUS!!!”
Mengenai rasanya, denger-denger asin yach? Yang bisa jawab tentunya sudah pernah merasakan rasanya ingus dong Tapi bener lho rasanya asin. Loh…berarti udah pernah ngrasain rasanya ingus ya? Halah..gak usah bohong, anda pasti juga pernah ngrasain rasanya ingus khan? Hayo ngaku…. Menurut terawangan saya, kenapa “ingus” itu terasa asin karena terbuat dari protein. Di samping itu, ada pula karbohidrat, garam, dan jaringan sel sebagai bahan penyusun. Jadi kandungan garam itu yang menjadikan si “ingus” terasa asin. Jadi kepikiran kalau pas lagi pilek, baru masak kehabisan garam. hehehe…
Saya tidak bisa membayangkan apabila yang terjangkit pilek ini seorang penyanyi, pas ada job lagi…gak tau dech gimana perasaanya. Saat nyanyi hidung meler, ditambah dengan suara bindeng (warna suara yang khas saat pilek) perpaduan yang sangat menarik. Usul saya kalau seorang penyanyi lagi ada job dan baru terserang penyakit pilek, lipsync lah saja. Jangan nekat nyanyi live, bisa berantakan karier anda nanti. Itulah kehebatan “ingus” yang bisa mempengaruhi karier seseorang. Salut lah buat “ingus” -_-
Sudah tau khan betapa njengkelinya saat pilek. Kalau Tuhan memberikan saya pilihan, mau nyium Nabilah JKT 48 atau pilek? Saya terpaksa akan memilih nyium Nabilah, gak tau kalau anda.
gokil
sumber
Diubah oleh tukangkomentrit 17-09-2014 11:53
0
2.3K
Kutip
24
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan