Pernahkah Anda kehilangan kendali kemudi mobil Anda dan menempuh perjalanan panjang tanpa mendapat cukup waktu untuk tidur? Jika ya, Anda pasti tahu bagaimana mudahnya untuk melamun sambil mengemudi.
Dan, tiba-tiba Anda lupa sudah berada di daerah mana atau sudah berapa lama waktu yang ditempuh.
Kita mungkin pernah bersalah mengemudi dalam keadaan mengantuk sekali atau dua kali. Namun, tahukah Anda bahwa di Amerika Serikat saja tiap tahun terjadi kecelakaan kendaraan bermotor yang diakibatkan oleh pengemudi yang mengantuk?
Selain itu, pengemudi yang mengantuk pun dapat menyebabkan 1.500 orang meninggal dan 71.000 orang luka-luka. Berdasarkan data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), mengemudi sambil mengantuk efeknya sama dengan ketika mengemudi sambil mabuk atau dalam pengaruh obat-obatan.
Efek yang didapat adalah reaksi lambat, pengambilan keputusan yang salah, dan kesadaran yang menurun.
Quote:
Fakta di Lapangan
Berdasarkan data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh AAA Foundation, beberapa pengemudi menutup mata lebih lama daripada ketika mengedip, walaupun mereka mencoba yang terbaik untuk tetap terjaga.
Sementara itu, gejala lainnya adalah kepala pengemudi yang tertunduk dan tersadar secara tiba-tiba ketika merasa mulai hilang kendali kendaraan. Ada pula pengemudi yang tetap terjaga, tapi seperti dalam keadaan melamun sehingga mereka tidak bereaksi terhadap keadaan sekeliling.
Jika Anda pernah mengalami hal seperti itu, sudah saatnya Anda untuk tersadar. Anda tidak boleh mencelakakan diri sendiri maupun orang lain. Lihatlah fakta-fakta berikut ini yang disarikan dari Edmunds.com mengenai dampak dari mengemudi sambil mengantuk:
- Pengemudi yang mengantuk menyebabkan 20% dari seluruh kecelakaan kendaraan bermotor.
- Mayoritas kecelakaan akibat pengemudi yang mengantuk justru terjadi pada siang hari.
- Kurang dari 1% kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi mengantuk melibatkan pengemudi truk.
- Bekerja shift malam meningkatkan risiko kecelakaan akibat pengemudi mengantuk hingga enam kali lipat.
- Ketika waktu untuk berada di jalanan lebih panjang, jumlah kecelakaan akibat pengemudi mengantuk juga meningkat.
- Pengemudi di segala umur serta segala level kemahiran mengemudi pernah mengemudi dalam keadaan mengantuk. Namun, yang paling sering mengemudi dalam keadaan mengantuk adalah pengemudi yang berusia 18 hingga 20 tahun.
Quote:
Gejala Mengantuk
Lalu, bagaimana Anda mengetahui bahwa Anda terlalu lelah ketika mengemudi? Apakah harus menunggu terjadinya kecelakaan atau tabrakan baru Anda terbangun dari rasa kantuknya? Jawabannya adalah tidak. Mayoritas orang dapat mengetahui bahwa mereka mengemudi dalam keadaan mengantuk. Anda hanya membutuhkan waktu untuk mengetahuinya, dan segera mengambil tindakan ketika tanda-tanda mengantuk mulai muncul, yakni:
- Menguap lebih sering
- Melamun
- Susah fokus atau susah menjaga mata tetap terbuka
- Mengekor kendaraan di depan atau menerobos lampu lalu-lintas
- Hampir menyenggol kendaraan lain
- Mengemudi tidak lurus
- Kecepatan yang tidak stabil
Quote:
Lindungi Diri Anda dan Orang Lain
Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, berarti saatnya
Anda untuk berhenti sejenak mengemudinya. Jangan sampai membahayakan diri sendiri
maupun orang lain. Kebalikan dari yang Anda pernah pikirkan, menyetel musik kencang-
kencang atau menyemprotkan air ke muka tidak cukup membantu menghilangkan rasa kantuk. Daripada melakukan hal tersebut, carilah tempat yang aman untuk menepi, seperti di SPBU, masjid, atau mini-swalayan.
Tidurlah sebentar di dalam mobil, lalu keluar untuk melakukan peregangan otot-otot. Setelah itu, minumlah kopi atau minuman lain yang mengandung kafein. Bisa juga dengan memakan kuliner yang mengandung protein tinggi untuk membantu Anda tetap segar dan otak tetap aktif.
Minum air yang banyak agar tidak dehidrasi dan tubuh Anda tetap memproses cairan di
dalam tubuh selama perjalanan panjang. Terakhir, jika Anda tidak berkendara sendiri,
ajaklah mengobrol teman seperjalanan Anda agar tidak mengantuk. Apa pun yang Anda lakukan, jangan kembali mengemudi sebelum kesadaran Anda kembali dan kantuknya hilang.
Ane juga pernah ngalamin nih tapi sykur keburu kepinggir tol dan nyalakan lampu hazard , istirahat sejenak