Quote:
Puluhan warga kelurahan Lodoyong yang bermukim dibantaran rel kereta api Ambarawa menggelar unjukrasa di kantor kelurahan Lodoyong, Selasa (16/9/2014) siang.
Sosialisasi reaktivasi jalur rel kereta Kedungjati-Ambarawa yang berlangsung di Balai Pertemuan Kelurahan Lodoyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (16/9/2014) siang, diwarnai aksi unjuk rasa puluhan warga yang bermukim di bantaran rel kereta dan Stasiun Ambarawa.
Puluhan warga yang didominasi ibu-ibu ini tertahan di pintu masuk kantor kelurahan akibat dilarang masuk oleh petugas keamanan gabungan TNI/Polri karena tidak masuk ke daftar undangan PT KAI.
Koordinator aksi, Supriyadi alias Bethu, warga RT 5 RW 3, Lodoyong mengaku sengaja mendatangi acara sosialisasi itu untuk berdialog dengan PT KAI terkait rencana reaktivasi rel kereta.
"Intinya kami menghendaki ada dialog antara warga dengan PT KAI," kata Bethu.
Bethu menilai, sosialisasi hanyalah tindakan sepihak PT KAI. Warga harus menerima apa yang menjadi kebijakan PT KAI. Padahal, menurut Bethu, belajar dari pengalaman penertiban di wilayah lain, warga membutuhkan waktu untuk mencari kontrakan atau tempat tinggal alternatif.
"Kami butuh duduk bersama untuk mencari solusi," paparnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, meski di luar ruangan ada aksi unjuk rasa puluhan ibu-ibu, namun acara sosialisasi oleh PT KAI tetap dilanjutkan. Sosialisasi reaktivasi rel kereta ini disampaikan kepada 82 kepala keluarga yang diundang.
http://regional.kompas.com/read/2014...k.Rasa.Ibu-ibu
Dasar demonstran tolol, sudah jelas bukan hak mereka kok ngelunjak seenak perutnya....