SURABAYA (Surabaya Pagi) - Diam-diam mantan Ketua DPRD Surabaya, Wisnu Wardhana melakukan gerilya politik menghadapi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Surabaya 2015. Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya ini bakal menantang Tri Rismaharini jika tetap diusung PDIP. Bahkan, politisi yang akrab disapa WW ini mengaku didukung tiga parpol untuk maju sebagai kandidat calon walikota (cawali). Benarkah? Majunya WW ini cukup menarik, lantaran ada aroma ‘dendam’ politik.

Perjalanan karir politik WW memang pasang surut. Saat Pemilu 2009, namanya moncer lantaran berhasil membawa Partai Demokrat sebagai pemenang di kota Surabaya. Ia lantas terpilih menjadi Ketua DPRD Surabaya periode 2009-2014. Namun di tengah jalan, jabatan strategis yang diduduki mulai dipreteli, menyusul kasus dugaan korupsi Bimtek DPRD Surabaya yang disidik Polrestabes Surabaya. Nama WW kerap disebut-sebut terlibat dalam kasus itu. Ia lantas dicopot sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, dan digantikan Dadik Risdariyanto. Menariknya, Dadik pun dicongkel lantaran gagal membawa Demokrat sebagai pemenang Pemilu 2014 di Surabaya. Usai jabatan di Demokrat lepas, WW juga harus kehilangan jabatannya sebagai Ketua DPRD Surabaya.

Setelah itu, WW loncat ke Partai Bulan Bintang (PBB). Pada Pileg 2014 April lalu, WW menjadi caleg DPR RI dari Dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo). Namun, pria yang pernah menjabat Dirut PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim ini gagal melaju ke Senayan (DPR RI). Menariknya, kini jabatan PT PWU—salah satu BUMD strategis Pemprov Jatim—dijabat Arif Afandi yang gagal mengalahkan Tri Rismaharini-Bambang DH pada Pilwali Surabaya 2010. Kabarnya lagi, Arif Afandi yang menjadi wakil walikota era Bambang DH, bakal maju lagi pada Pilwali 2015.

Di saat namanya mulai tenggelam, WW kembali muncul lagi. Ia menyatakan siap maju dan bersaing sebagai calon wali kota Surabaya periode 2015-2020. "Insya Allah saya maju dan siap berkompetisi pada bursa pemilihan kepala daerah Surabaya 2015," ujar WW, Minggu (14/9).

Bahkan ia mengaku sudah ada tiga partai politik peserta Pemilu Legislatif 2014 yang menghubunginya untuk melakukan komunikasi intensif, khusus membahas Pilwali Surabaya 2015. Dengan pengalamannya memimpin DPRD Surabaya selama hampir satu periode dan pernah memimpin partai politik besar membuatnya percaya diri untuk tampil. "Tapi tidak etis jika saya sebutkan partainya, karena semua masih tahap awal," ujarnya.

Terkait wacana Pilkada melalui DPRD yang dibahas DPR RI pada RUU Pilkada, WW mengatakan jika lebih baik wali kota/bupati dipilih langsung karena rakyat bisa langsung menilai dan menentukan siapa pemimpinnya.

Dengan munculnya WW, maka ada beberapa nama lainnya yang disebut-sebut bakal maju dalam Pilwali 2015. Mereka adalah artis sekaligus model senior Arzeti Bilbina (PKB), Adies Kadir (Ketua DPD Partai Golkar Surabaya dan anggota DPR RI 2014-2019), Wisnu Sakti Buana (Ketua DPC PDIP Surabaya yang juga Wakil Wali Kota), Arif Afandi (Dirut PT PWU Jatim dan mantan Wakil Walikota Surabaya), dan Rasiyo (mantan Sekdaprov Jatim).

Dikonfirmasi terpisah, artis sekaligus politisi asal PKB Arzeti Bilbina mengakui partainya sudah berkomunikasi dan merestuinya maju sebagai calon wakil wali kota mendampingi Tri Rismaharini. "Partai sudah merestui dan syukurlah suara saya saat Pemilu 2014 cukup tinggi di Surabaya. Semoga menjadi langkah awal dan sebagai kader saya ikut perintah partai," katanya. n bi


http://www.surabayapagi.com/index.ph...f6af0ce75d58d1

tai gatel jek wani nyalon mane dasar WWgombel