JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku santai atas ancaman Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik yang akan "memolisikannya" karena berbagai pernyataan kerasnya terhadap DPRD. Menurut Basuki, pelaporan ke polisi adalah hak setiap warga negara Indonesia (WNI).

"Enggak apa-apa lah. Kalau mau polisikan saya, izin presiden dulu," kata Basuki terkekeh, di Lapangan Silang Monas Timur, Minggu (14/9/2014).

Taufik berencana mempolisikan Basuki karena dianggap telah merendahkan DPRD. Apabila revisi RUU Pilkada disahkan, kata Basuki, kepala daerah hanya akan dijadikan "sapi perah" oleh DPRD. Kemudian, Basuki juga menyebut DPRD sebagai calo, dan gemar berfoya-foya serta bermain golf.

Menanggapi hal itu, mantan kader Partai Gerindra tersebut mengaku sudah tidak ingin lagi membahas perseteruannya dengan beberapa kader partai berlambang burung garuda itu.

Selain itu, ia juga enggan kembali membahas pengunduran dirinya dari Partai Gerindra. Menurut Basuki, saat ini, ia sudah tidak sepaham dengan Partai Gerindra. Serta ingin fokus membenahi Jakarta selama sisa tiga tahun pemerintahannya. Adapun fokus penyelesaian permasalahan di Jakarta, seperti pembelian unit bus Transjakarta, pembangunan infrastruktur, realisasi Light Rail Transit, serta penerapan beasiswa KJP kepada peserta didik hingga tingkat kuliah.

"Orang-orang bisa menafsirkan berbeda-beda. Tapi sudah tidak ada lagi alasan saya kerja agar terpilih kembali (menjadi gubernur)," kata Basuki.

SUMBER