Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

UncloudedEyesAvatar border
TS
UncloudedEyes
Holder [Cerita Fiksi] genre : Misteri/thriller
# Holders : Who sent the book? [Part : I] #

"Karena setiap pribadi memegang takdir pribadi lainnya" - Tjhang (writer)

**-------------------------------**

--sampai kepada aku pahami bahwa kesemuanya adalah keterkaitan--


Sambil ku bongkar box karton berisi buku-buku dan barang tidak terpakai lainnya sisa barang masa kecilku yang kusimpan dan kuanggap penting walau sudah usang.

Haha, semua memori masa kecil tersirat jelas dikepalaku. Kubaca buku harian kado dari Papa semasa aku duduk di sekolah dasar. Tiap halaman ku maknai dalam ingatan, sungguh masa-masa yang indah. Rasa haru, Bersorak senang dan sedih bocah menempel erat malam itu.

Di halaman tengah kubaca sepenggal nama "Calvin". Aku baru ingat sekarang bahwa Calvin yang semasa sekolah menengah ku suka dulu adalah temanku sekolah dasar. Bagaimana kabar dia sekarang ya. Sudahlah mungkin dia juga sudah tidak mengenalku lagi.

Kumasukkan kembali semua barang usang itu dan ku kembalikan pada tempatnya semula. Malam ini papa mengantarku kembali ke asrama setelah 2 hari aku pulang ke rumah karena jadwal kampus sedang kosong dan ada sedikit keperluan di rumah.

"Selvie, bangun... sudah jam 8:28, kau mau bangun jam berapa? Bukankah hari ini ada jadwal kuliah?" Ucap Carrol teman sekamarku sambil menggoyangkan badanku memaksaku untuk bangun.

"Cay, kenapa kau baru membangunkanku? Ini sudah hampir telat" Aku terperanjak bangun kaget melihat jam.
"Kau yang sedari tadi tidak bangun, Sel. Sudah untung aku mau membangunkanmu"
"Aduh aku telat, harus buru-buru mandi"
"Mandi? Buat apa mandi? Haha cuci muka lalu semprot parfum dibadanmu saja daripada kesiangan"

Haha saran gila Carrol ku pakai. Hanya cuci muka, sikat gigi, ganti baju dan semprot parfum lalu tak lama kemudian aku keluar kamar dan lari ke luar asrama.

"Selviee... Kenapa terburu-buru?" Tanya Bu Rahma pengurus asrama.
"Kesiangan buuuu...." Teriakku.

Hari dikampus begitu biasa flat seperti hari-hari kuliah biasanya. Bertemu beberapa teman, dosen dan orang aneh yang selalu menyendiri, namanya Frangky tapi terkenal dengan panggilan Freaky.

"Bang, baso satu, putihan ya tidak pake sayur macam-macam" aku memesan semangkok baso di kantin untuk makan siang disusul antrian mahasiswa lain.
"Sel, kamu tahu gossip terbaru, tidak?" Ucap Helen mengawali pembicaraan kami.
"Apa?"
"Kemarin di lokasi kematian Arga ada Freaky"
"Terus kenapa?"
"Ahh.., ya mungkin saja dia juga komplotan pembunuh itu"
"Bukannya Arga mati gantung diri?"
"Siapa tahu dia dipaksa gantung diri buat kamuflase"
"Ngarang kamu, Len. Lagian Arga sudah mati kenapa mesti jadi bahan omongan sih?" Jawabku sambil mulai mengabaikan Helen yang terus saja berbicara tanpa henti. Padahal aku sudah tidak mendengarkannya.

Nada pesan singkat di handphone ku berbunyi, ku ambil dari dalam tas lalu ku buka isi pesan ternyata dari mama,

"Sel, mama titip buku ke Bu Rahma, kayaknya buku penting kamu ketinggalan di kamar kemarin, tadi kebetulan mama lewat sana"


Ku balas sms mama dengan singkat "ok ma", hari berlanjut begitu saja sampai aku kembali pulang ke asrama.

"Tuh, Bu Rahma tadi titip buku katanya dari mama kamu" ucap Carrol saat aku baru saja memasuki kamar.
"Buku apa sih, kayaknya kemarin tidak ada yang ketinggalan"
"Mana aku tau Sel, lagian bukan punya ku, kepo kalau aku mesti buka-buka, hahaha"

Aku heran, sepertinya aku tidak pernah memiliki buku seperti ini sebelumnya, bahkan sangat terlihat asing, buku dengan sampul kulit berwarna cokelat dan memiliki pengait di luarnya.

"Ma... Ini bukan buku Selvie, mungkin buku Papa, kok main dianter aja ke sini?" Terka ku dalam pembicaraan telepon ke Mama,
"Buku apa sih? Telepon baru diangkat kok nerocos aja"
"Lho buku yang tadi siang Mama titipin ke Bu Rahma, kan Mama sms Selvie tadi"
"Buku apa? Mama tidak sms kamu apa-apa, seharian juga Mama dirumah, ngapain juga Mama jauh-jauh anterin buku kesana. Ih, kamu ini Sel kok ngarang cerita"
"Mama yang ngarang cerita, udah lah kalo gitu, bye ma" Kuakhiri pembicaraan dalam telepon yang entah tak ada kejelasan.

Tak lama setelah itu terdengar dencitan pintu terbuka,
"Aku pulang..." Carrol memasuki kamar langsung menaruh belanjaannya di atas kasur dan merebahkan diri.
"Pulang? Kau darimana bukankah daritadi kau sudah dikamar?"
"Aku baru saja sampai, Sel. Dari mall bersama David belanja baju."
"Ah entahlah, kejadian hari ini membuatku pusing, mungkin aku terlalu lelah dan perlu istirahat."
"Tok tok tok" suara pintu diketuk dari luar, lalu Carrol membukanya,
"Haha makasih bu, kelewat teledor saya" ucapnya ke Bu Rahma,
"Makanya belanja tuh jangan banyak-banyak tangan kanan kiri bawa kantong belanjaan sampai tidak sadar dompetnya jatuh, untung jatuhnya di ruang tamu"
"Bu, Bu Rahma tadi siang di titipin buku mama saya sekitar jam Berapa?" Sahutku sebelum Bu Rahma meninggalkan tempat berdirinya,
"Buku apa?"
"Ini, tadi siang katanya Mama titipin ke Ibu?" Sambil kutunjukkan buku yang ku maksud,
"Ngawur Mama kamu, ibu tadi ada pemakaman tetangga dari jam 10 pulangnya jam 4, mana ada nitipin buku"
"Ya uda deh Bu, makasih ya" Aku makin bingung dengan semuanya.

Jadi siapa yang sebenarnya Mengirim buku ini?

Index :
Part 2 : It's All Begin
Part 3 : Run!!!
Part 4 : The Deadly Clown
Diubah oleh UncloudedEyes 18-09-2014 13:55
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.1K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan