- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kemana Ahok melangkah setelah mundur dari Gerindra?


TS
simplysimple
Kemana Ahok melangkah setelah mundur dari Gerindra?

Quote:
Merdeka.com - Kemarin jagat politik tanah air dibikin geger oleh pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Partai Gerindra. Geger karena pengunduran diri wakil gubernur DKI Jakarta itu dilakukan di puncak popularitasnya sebelum menjabat orang nomor 1 di DKI.
Alasan Ahok mengundurkan diri pun cukup serius. Ahok, yang terpilih sebagai wakil gubernur DKI lewat pilkada langsung, tidak sepakat dengan partainya yang mendukung pemilihan kepala daerah lewat DPRD.
"Ini pelajaran politik terakhir Indonesia sebelum seluruh kepala daerah diambil alih jadi budak DPRD," cetus Ahok di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
Saking kecewanya Ahok terhadap Gerindra, dia tetap tidak akan berpikir ulang sekalipun partai besutan Prabowo Subianto itu batal mendukung pilkada lewat DPRD.
"Tetap keluar. Dia udah perjuangkan begitu. Udah jelas fraksi nyatakan begitu," tegasnya.
Keputusan Ahok keluar partai bukan kali ini saja dia lakukan. Sebelumnya mantan Bupati Belitung Timur itu pernah meninggalkan Partai Indonesia Baru (PIB) dan terakhir Partai Golkar, sebelum mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur DKI pada Pilkada 2012. Lalu ke mana langkah politik Ahok selanjutnya?
Kepada wartawan, Ahok menegaskan dalam waktu dekat tidak akan lompat ke partai politik, termasuk PDI Perjuangan, yang selama ini dikenal sangat dekat mantan anggota DPR tersebut.
"Ya sudah lebih baik saya enggak usah ada hubungan dengan parpol selama 3 tahun. Saya konsen kejar target beresin Jakarta, 2017 ya balik lagi. Selamat tinggal," ujar Ahok santai.
Tanpa partai politik, Ahok memang tetap bisa menjabat wakil gubernur/gubernur DKI sampai 2017 kelak karena dia dipilih langsung oleh rakyat. Namun, mau ke mana Ahok pasca-2017 jika tidak masuk ke partai politik untuk menyambut Pemilu 2019?
Sumber merdeka.com menyebutkan, Ahok sedianya sudah ingin mundur sejak lama dari Gerindra karena ingin mempersiapkan diri untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Presiden incumbent Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
"Kalau mendekat 2019 baru keluar malah repot, karena Gerindra dengan Prabowonya mungkin akan terus jadi seteru PDIP dan Jokowinya," ujar sumber tersebut.
Adapun alasan penolakan terhadap pilkada lewat DPRD, ujar dia, hanyalah pemicu yang membuat niat itu akhirnya terlaksana.
Namun terlepas dari hal itu, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai, karier politik Ahok akan meningkat drastis usai dia menyatakan hengkang dari partai besutan Gerindra.
"Ahok sekarang ini bukan lagi didukung oleh Gerindra tetapi oleh ratusan juta penduduk Indonesia yang getol dan gandrung dengan keadilan. Ahok akan menjadi meteor politik baru di tanah air. Bisa jadi di 2019, Ahok akan selevel dengan Jokowi di pentas politik nasional," kata Ari saat dihubungi merdeka.com, Kamis (11/9).
Adapun soal wacana Jokowi-Ahok di 2019, Ari menilai, hal itu sangat memungkinkankarena karakter dua tokoh tersebut terbukti telah memenuhi ekspektasi publik Jakarta.
"Ini bisa jadi menjadi modal terbentuknya pasangan Jokowi-Ahok di Pilpres 2019. Kalau terlaksana, pasangan Jokowi-Ahok akan menjadi duet ngeri-ngeri sedap. Sebuah kombinasi karakter yang unik dan dibutuhkan zamannya," urai Ari.
Alasan Ahok mengundurkan diri pun cukup serius. Ahok, yang terpilih sebagai wakil gubernur DKI lewat pilkada langsung, tidak sepakat dengan partainya yang mendukung pemilihan kepala daerah lewat DPRD.
"Ini pelajaran politik terakhir Indonesia sebelum seluruh kepala daerah diambil alih jadi budak DPRD," cetus Ahok di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
Saking kecewanya Ahok terhadap Gerindra, dia tetap tidak akan berpikir ulang sekalipun partai besutan Prabowo Subianto itu batal mendukung pilkada lewat DPRD.
"Tetap keluar. Dia udah perjuangkan begitu. Udah jelas fraksi nyatakan begitu," tegasnya.
Keputusan Ahok keluar partai bukan kali ini saja dia lakukan. Sebelumnya mantan Bupati Belitung Timur itu pernah meninggalkan Partai Indonesia Baru (PIB) dan terakhir Partai Golkar, sebelum mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur DKI pada Pilkada 2012. Lalu ke mana langkah politik Ahok selanjutnya?
Kepada wartawan, Ahok menegaskan dalam waktu dekat tidak akan lompat ke partai politik, termasuk PDI Perjuangan, yang selama ini dikenal sangat dekat mantan anggota DPR tersebut.
"Ya sudah lebih baik saya enggak usah ada hubungan dengan parpol selama 3 tahun. Saya konsen kejar target beresin Jakarta, 2017 ya balik lagi. Selamat tinggal," ujar Ahok santai.
Tanpa partai politik, Ahok memang tetap bisa menjabat wakil gubernur/gubernur DKI sampai 2017 kelak karena dia dipilih langsung oleh rakyat. Namun, mau ke mana Ahok pasca-2017 jika tidak masuk ke partai politik untuk menyambut Pemilu 2019?
Sumber merdeka.com menyebutkan, Ahok sedianya sudah ingin mundur sejak lama dari Gerindra karena ingin mempersiapkan diri untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Presiden incumbent Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
"Kalau mendekat 2019 baru keluar malah repot, karena Gerindra dengan Prabowonya mungkin akan terus jadi seteru PDIP dan Jokowinya," ujar sumber tersebut.
Adapun alasan penolakan terhadap pilkada lewat DPRD, ujar dia, hanyalah pemicu yang membuat niat itu akhirnya terlaksana.
Namun terlepas dari hal itu, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai, karier politik Ahok akan meningkat drastis usai dia menyatakan hengkang dari partai besutan Gerindra.
"Ahok sekarang ini bukan lagi didukung oleh Gerindra tetapi oleh ratusan juta penduduk Indonesia yang getol dan gandrung dengan keadilan. Ahok akan menjadi meteor politik baru di tanah air. Bisa jadi di 2019, Ahok akan selevel dengan Jokowi di pentas politik nasional," kata Ari saat dihubungi merdeka.com, Kamis (11/9).
Adapun soal wacana Jokowi-Ahok di 2019, Ari menilai, hal itu sangat memungkinkankarena karakter dua tokoh tersebut terbukti telah memenuhi ekspektasi publik Jakarta.
"Ini bisa jadi menjadi modal terbentuknya pasangan Jokowi-Ahok di Pilpres 2019. Kalau terlaksana, pasangan Jokowi-Ahok akan menjadi duet ngeri-ngeri sedap. Sebuah kombinasi karakter yang unik dan dibutuhkan zamannya," urai Ari.
Spoiler for sumber:
http://www.merdeka.com/politik/menebak-langkah-politik-ahok-setelah-mundur-dari-gerindra.html
Diubah oleh simplysimple 11-09-2014 10:36
0
1.7K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan