Merdeka.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik mengaku senang atas putusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) keluar dari partainya. Taufik bakal bikin surat pemberhentian sesaat menerima surat pengunduran diri Ahok.
"Pertama, saya ingin sampaikan dengan senang hati lah, kita tunggu surat itu. Kalau saya bisa memutuskan, kalau saya terima surat, jam itu juga akan saya keluarkan surat pemberhentian," kata M Taufik kepada wartawan, Rabu (10/9).
Taufik menjelaskan, seseorang yang ikut partai politik harus mengikuti dan memperjuangkan kewajiban partainya. Terkait alasan Ahok yang tak setuju dengan Pilkada melalui DPRD, menurutnya itu menunjukan ketidakaktifan bekas Bupati Belitung Timur itu dalam partai.
"Ahok mundur karena Gerindra usulkan pemilihan kepada oleh DPRD. Itu sudah kebijakan partai. Mestinya dalam proses menentukan kebijakan, dia aktif dong terlibat. Perdebatan di situ. Kalau sudah jadi keputusan dia mesti taat jadi anggota partai. Kalau nggak taat silakan keluar. Makanya kita dengan senang hati," ujarnya.
Tak hanya itu, berikut lima cibiran M Taufik menohok Ahok yang dihimpun merdeka.com, Kamis (10/9):
Spoiler for 1:
1.Tantang Ahok keluar dari Indonesia
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik menantang Ahok untuk sekalian pindah kewarganegaraan jika konsisten menolak pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Apalagi jika keputusan itu disahkan oleh DPR. Taufik malah senang dengan keputusan Ahok hengkang dari Gerindra.
"Bila DPR putuskan pemilihan kepala daerah melalui DPRD, apa sikap dia (Ahok)? Itu kan jadi kebijakan negara. Sebagai warga negara, dia mau keluar enggak dari bangsa ini? Dia pindah warga negara. Mestinya begitu kalo mau ikut konsistensi berpikir," cetus Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/9).
"Dia udah betul ambil sikap keluar itu. Kita tantang cara berpikirnya," imbuh dia.
Spoiler for 2:
2.Ahok jangan sok jago dan sok hebat!
Merdeka.com - Partai Gerindra sepertinya benar-benar geram dengan keputusan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundurkan diri dari partai. Ketua DPD Partai Gerindra DKI, M Taufik, bahkan meminta Ahok tidak lupa diri.
"Dia jangan menafikan peran-peran Gerindra mengangkat dia jadi wakil gubernur. Kalau gitu, dia lupa diri. Partai yang bawa dia," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Taufik pun meminta agar Ahok tidak merasa jago dan hebat. "Jadi jangan sok jago. Jangan sok hebat. Saya kalau mau keluar ya keluar. Tapi anda jangan menafikan peran partai. Gak ada partai Anda gak bisa jadi wakil gubernur," ujar pria yang dipolisikan Ketua KPU Husni Kamil Manik karena menebar ancaman.
Taufik pun mengungkit kegagalan Ahok yang ingin mencalonkan diri sebagai gubernur DKI 2012 lewat jalur independen.
"Dia mau independen gak berhasil. Waktu itu ketemu saya, mau independen, dia gak bisa ngumpulin (KTP) sesuai UU. Dia mau nafikan partai?" kata Taufik.
Menurut Taufik, Ahok bisa jadi cawagub DKI dari Gerindra karena ada pihak yang bawa. Sebab, saat itu Ahok masih menjadi politikus Golkar dan duduk di Komisi II DPR.
"Tiba-tiba lewat mana enggak tau, dia masuk ke Gerindra jadi Cawagub. Ada yang bawa," ujarnya.
Spoiler for 3:
3.Prestasi apa Ahok? ngomong doang!
Merdeka.com - Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra, M Taufik, masa bodoh dengan pilihan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memutuskan mundur sebagai kader Partai Gerindra. Di mata Taufik, Ahok, sapaan Basuki, bukan sosok berprestasi melainkan cuma bisa bicara tanpa isi.
"Enggak ada. Prestasi apa Ahok? Ahok tuh ngomong doang," kata Taufik berapi-api saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Dia menambahkan, dalam pengamatannya selama Ahok memimpin DKI Jakarta, tak ada kinerja yang positif selain memecat anak buahnya. Ahok juga dinilai tak punya keberhasilan apa-apa selama hampir dua tahun memimpin DKI Jakarta.
"Mau mecat A, mecat B, enggak dilakukan. Prestasinya apa? Enggak ada hebatnya Ahok itu. Ngomong mau pecat Dinas PU dari 2 bulan lalu, Dinas Perumahan di TV, sekarang masih tuh," cibirnya.
Karena itulah, lanjut Taufik, orang nonprestasi seperti Ahok tak layak dipertahankan dan dimiliki partai. Partai Gerindra, tambahnya, hanya butuh orang-orang patuh pada putusan partai bukan pembangkang.
"Partai itu hanya pertahankan kader yang taat pada putusan partai. Masih banyak orang yang lebih hebat dari Ahok. Ngapain kita pertahankan," tegas Taufik.
Spoiler for 4:
4.Gerindra hebat karena Prabowo, bukan Ahok
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik membuka pintu keluar selebar-lebarnya buat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyusul sikap wakil gubernur DKI Jakarta tersebut yang berseberangan dengan partai soal RUU Pilkada.
Menurut Taufik, Ahok bukanlah kader terbaik Gerindra. Sosok yang paling berjasa buat partai adalah Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pembina Gerindra.
"(Ahok) Enggak (hebat). Hebatnya apa? Gerindra gak ada Ahok juga jalan, waktu ada Ahok jalan, enggak ada Ahok juga bakal tetap jalan. Mana ada hebatnya buat partai. Gerindra hebat karena Prabowo, bukan karena Ahok," kata Taufik kepada wartawan, Jakarta, Rabu (10/9).
Spoiler for 5:
5.Dulu, cuma keluarganya yang kenal Ahok
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengungkit kisah Ahok waktu pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2012 silam. Saat itu, cerita Taufik, Ahok berniat maju lewat jalur independen.
"Cuma perlu Ahok tahu dan harus disadari sama Ahok, waktu dia pertama kali mau jadi cawagub itu, enggak ada orang yang kenal Ahok, enggak ada yang tahu. keluarganya doang yang tahu paling," lanjutnya.
Hingga akhirnya Gerindra berniat untuk membukakan jalan bagi Ahok dengan menjadi cawagub. Namun Taufik enggak menjelaskan pertimbangan Gerindra waktu itu mau mengusung Ahok.
"Itu sudah lewatlah. Itu sekarang kemudian rakyat tahu bahwa Ahok orang yang gak pernah konsisten pada aturan," tegas Taufik.