Minggu Pagi yang cerah, sekitar Pukul 5 Pagi, ane bersama Om Harun berangkat dari rumah sederhana ane yang selalu menjadi basecamp sebelum pendakian. Rasanya mata masih ngantuk akibat packing semalam di lanjut dengan main PS dengan skor imbang 1-1

Perjalanan Kali ini di awali dengan menaiki Bus tujuan terminal bungurasih dengan tarif 12 ribu rupiah perkepala. Kemudian di lanjut dengan Bus Damri Khusus Bandara Juanda dengan tarif 20 ribu rupiah. Yap Betul, Kami menggunakan moda transportasi udara Untuk mempersingkat waktu agar lebih cepat sampai di Lombok.

Sekitar pukul 8 Pagi, sampailah kami berdua di Bandara Juanda Surabaya. Masih ada waktu sekitar 1 jam lebih menunggu penerbangan Lion Air JT-646 yang baru akan lepas landas pukul 09.30 WIB nanti.
Tak Menyia-nyiakan waktu, kami berduapun cari sarapan di bandara untuk mengganjal perut yang mulai keroncongan.

Hingga yang di tunggu tiba, JT-646 sudah saatnya cek in, boarding dan lepas landas


Kami pun take off tepat pukul 09.30, di atas sana terlihat panorama Mahameru yang seolah memanggil kami untuk mengunjunginya kembali


1 Jam berselang, Pukul 11.30 WITA mendaratlah kami di Bandara Lombok Praya Mataram dengan selamat dan riang gembira


Kini Saatnya menunggu kulkas mini yang tadi masuk bagasi pesawat.


Setelah menemukan kulkas yang berisi perabotan lenong gunung, kami pun bergegas keluar bandara. Untuk mengubungi Mas Aang, atau lebih akrab di Sapa Dengan Mas Songket, Seorang Guide Yang Ramah dan Baik Hati.

"Hallo Mas Songket?, Ini Saya Akbar Mas. Saya Sudah Mendarat di Lombok"
"Ow iya Mas Akbar, tunggu sebentar di situ yah, ini Saya lagi njemput Rombongan dari Jakarta di Pelabuhan Lembar"

Kira-kira seperti itulah percakapan ane dengan Mas Songket. Ane dan Om Harun pun menunggu Rombongan dari Jakarta yang sudah berangkat melewati darat dan lautan sejak tanggal 22 Agustus Lalu

Barulah satu jam kemudian, sekitar pukul 12.30 WITA, sampailah Mas Songket beserta Rombongan dari beberapa kota yang berjumlah 24 orang, di tambah Mas Songket dan 1 Orang Supir. Mengunakan kendaraan Mitsubishi Colt Diesel 100ps yang tangguh. Mampu mengangkut kami ber 28 Orang di tambah kulkas masing-masing


Berkenalan dan salam-salam sebentar, mumpung masih bulan Syawal . Kemudian langsung tancap gas.

Eits, Isi BBM dulu mumpung belum langkah kayak di Jakarta

Karena di dalem kendaraan cukup sesak, akhirnya ada beberapa kawan yang naik keatas mobil. Biar Beda Katanya

Lanjut perjalanan sekitar 2 sampai 3 jam sampailah kami Di Sanggar Seni Sinar Harapan, Di Desa Sapit, Kecamatan Seula, Lombok - NTB. Sebuah tempat yang kami gunakan sebagai tempat beristirahat dan basecamp sebelum melakukan pendakian.

Sampai di Sanggar ini kami di sambut hangat dengan keluarga Mas Songket dan ternyata sudah di siapkan makan siang masakan Plencing Kangkung yang katanya Khas Lombok.

Kami makan, mandi, bersih-bersih, beribadah dan beristirahat Disini. Rasanya Seperti Kampung Sendiri
Lanjut Page 2, Di Bawah
VVV
VV
V