Ridwan Kamil: Saya Pro Pilkada Langsung dan Bukan Anggota Partai
TS
ykartijo
Ridwan Kamil: Saya Pro Pilkada Langsung dan Bukan Anggota Partai
Quote:
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah bersikap terkait usulan Koalisi Merah Putih mengembalikan proses pemilihan kepala daerah lewat mekanisme DPRD. Dia menolak hal itu dan memilih untuk pro pemilihan langsung. Terkait aksi Basuki Tjahaja Purnama yang mundur dari Partai Gerindra karena alasan tersebut, apa komentar Ridwan?
Saat ditemui di acara pameran transportasi Kemenhub di Gedung Smesco, Jl Gatot Subroto, Jakpus, Rabu (10/9/2014), Ridwan ditanya soal sikapnya, apakah akan mundur mengikuti jejak Ahok. Namun dia menegaskan, bukan sebagai anggota partai mana pun.
"Saya mah bukan anggota anggota partai jadi mau mundur ke mana?" tanya pria yang biasa disapa Emil ini.
"Saya pro pemilihan langsung karena saya produk pemilihan langsung. Kalau saya pakai DPRD saya bakal kalah voting, karena suara partai saya cuma 12 kemarin," tambah sarjana arsitektur ITB ini.
Bagaimana dengan sikap Ahok? "Itu mah pilihan Pak Ahok, saya mundur ke mana, saya juga bukan anggota partai," jawabnya.
Dalam Pilwalkot Bandung setahun lalu, Emil diusung oleh Partai Gerindra dan PKS. Dia memang bukan kader partai murni. Saat berkunjung ke detikcom, Emil yang seorang dosen ini bercerita, dia yang mendatangi partai-partai itu untuk meminta dukungan. Dari sekian banyak partai, hanya dua yang sepakat mendukung.
Ridwan Kamil, Ahok adalah generasi baru pemimpin yg memberikan harapan baik. Sayang sekali NKRI di sandera oleh kelompok bermasalah yang menamakan dirinya koalisi merah putih.
Semoga Yang Maha Kuasa menunjukan kuasanya. Saya berharap Pak Prabowo legowo dan mengendalikan para begundalnya sehinggan tidak merusak negeri ini.
Kalau Pak Pabowo ternyata dalang dibalik keonaran yang ditimbulkan KMP .. wis ndang matio wae pak, luwih rikat luwih apik
Spoiler for "update":
Ridwan Kamil Tolak Pilkada Lewat DPRD, Ini Kata Gerindra
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi salah satu orang yang juga ikut menolak pilkada lewat DPRD. Apa reaksi Gerindra selaku salah satu partai pengusung Ridwan?
"Nggak apa-apa, perbedaan itu biasa saja. Beda sama Ahok. Kami menyikapinya biasa saja," ujar Ketua DPP Gerindra Desmon Junaidi Mahesa kepada detikcom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Ridwan Kamil diusung oleh Gerindra dan PKS, dua parpol pendorong pilkada lewat DPRD. Bedanya dengan Ahok, Ridwan tidak menjadi kader partai.
Desmon mengatakan Gerindra akan membahas soal RUU Pilkada ini dua pekan lagi. "Kita masih berkabung. Nanti paling sesudah berkabung, rapat partai dilakukan 2 minggu lagi. Kita rapat rutin biasa, mungkin salah satu agenda membahas ini (kepala daerah yang menolak Pilkada lewat DPRD)," lanjutnya.
Baginya yang terpenting saat ini adalah menentukan struktur partainya pasca wafatnya Ketum Gerindra Suhardi beberapa waktu lalu. Desmon tak mau ambil pusing soal banyaknya kepala daerah yang menolak Pilkada lewat DPRD.
"Ini rapat rutin evaluasi biasa karena nggak ada ketua, apa kita perlu kongres luar biasa atau nggak. Kan yang diperlukan ini," pungkas anggota komisi III DPR tersebut.