Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

morenotes02Avatar border
TS
morenotes02
Ketika SBY Mengkudeta Prabowo
Cikeas, Selasa, 2 September 2014, SBY – selaku Ketua Umum Partai Demokrat – mengumpulkan seluruh partai politik yang pada pilpres 2014 tergabung dalam gerbong pendukung Prabowo Subijanto, yang dikenal sebagai koalisi merah-putih. Pada saat itu, hadir Hatta Radjasa selaku ketua umum PAN, Fadli Zon (wakil ketua umum Gerindra), Idrus Marham (sekjen DPP Golkar), Emron Pangkapi (Waketum PPP), dan Fahri Hamzah (Wasekjen PKS) serta Hidayat Nur Wahid (ketua DPP PKS).

Pada kesempatan itu, SBY menegaskan bahwa meskipun Jokowi-JK memenangi pilpres 2014, tetapi perolehan suara yang didapat tidak mutlak, selisih antara kubu Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta terpaut tidak terlalu jauh. Lebih jauh, SBY (Jawa Pos, 3/9/2014) mengungkapkannya sebagai berikut :

“Jaraknya perolehan suara tidak terlalu jauh antara kedua pasangan. Karena itu kita harus menghormati dan mengakui adapula kekuatan politik riil lain yang akan jadi baik apabila keduanya jadi bagian dalam pembangunan ke depan”.

Lebih jauh, SBY mengapresiasi posisi pendukung Prabowo-Hatta – dalam koalisi Merah-Putih – yang telah membuat kesepakatan untuk berada di luar pemerintahan (oposisi). Posisi itu – menurut SBY – sama persis dengan posisi yang dipilih oleh Parta Demokrat. Namun, SBY tidak setuju dengan istilah “oposisi”, tetapi lebih setuju dengan istilah “kekuatan penyeimbang”. Lebih lanjut, SBY (Jawa Pos, 3/9/2014) bertutur :

“Koalisi Merah-Putih telah menentukan sikap dan mengakui hasil pilpres ini. Saya juga mendengar pikiran-pikiran koalisi untuk terus aktif mengawal pemerintahan. Istilahnya sebagai kekuatan penyeimbang.”

Patut dicatat, saat pertemuan itu, Prabowo Subijanto, Aburizal Bakrie, dan Anis Matta tidak hadir. Ketidak-hadiran ketiga tokoh ini, terutama Prabowo Subijanto, patut dipertanyakan. Hal ini didasari fakta bahwa Prabowo-lah yang menginisiasi sekaligus sangat berkepentingan dengan koalisi Merah-Putih. Pada tanggal 14 Juli 2014 , di Tugu Proklamasi, Prabowo (dan juga Hatta Radjasa) bersama partai pendukungnya mendeklarasikan terbentuknya koalisi permanen untuk memperkuat oposisi di parlemen bernama koalisi Merah-Putih.
- See more at: http://www.siperubahan.com/read/1489....PpPTvzhX.dpuf
0
1.1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan