Kaskus

Entertainment

generaltradeAvatar border
TS
generaltrade
Cakalan Suwir Pedas Norman Kamaru
Ada yang pernah makan di warungnya Norman Kamaru?

UPDATE: Ane dah nyoba. Mbungkus nitip temen emoticon-Ngakak

Jadi kalo Agan beli take away itu bakal pake bungkus steryofoam. Isinya nasi sama suwiran ikan cakalangnya. MEnurut ane akan lebih asik tampilannya kalo ditambah lalapan ya, biar cerah gitu emoticon-Big Grin

Trus bumbu, nah ini. Kalo dasar hidangannya cuma nasi ama lauk ane biasanya ambil bumbu itu berlimpah. Supaya nasinya kena bumbu gitu. Untuk cakalang Norman menurut ane bumbunya kurang banyak gak kaya rendang padang. Mungkin emang resepnya seperti itu. Tapi kalo menurut ane, kalo minyak dan bumbu tumisannya agak banyak lebih asik. Gak kering

Untuk rasa ane cuma bisa bilang PEDAS GILA emoticon-Ngakak

Mungkin kaya makan Ricis level 3 ampe 4 lah gitu ya. Jadi terus terang aja karena ane ga terbiasa makan pedas yang terlalu, ini mulut rasanya kayak penuh dan kebal soalnya apa rasa cabenya pedes banget. Ane siasatin pake kecap biar rasa cabenya sedikit lunak.

Ya itu aja si komen Ane buat menu Cakalang Suwirnya. Buat yang maniak pedas bisa lah dijadikan pemuas rasa pedasnya. Tapi buat ane yang ga terbiasa makan pedas, kalo pesan lagi mungkin minta yang versi mild cabenya emoticon-Ngakak



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------


Reportase kulinernya dong utamanya yang Cakalang Suwir Pedas
Kalo bubur manado ama ayam woku ane dah pernah coba tapi bukan diwarung Norman. Kalo Cakalang Suwir Pedas ane belom pernah ni.

Kalo di internet si kayak gini tampilannya:
Cakalan Suwir Pedas Norman Kamaru

Cakalan Suwir Pedas Norman Kamaru


Ane baca ini jadi penasaran

Norman "Caiya-caiya" Kamaru Jualan Bubur demi Menyambung Hidup

http://megapolitan.kompas.com/read/2...nyambung.Hidup

AKARTA, KOMPAS.com — "Bubur Manadonya satu ya, dibungkus," kata seorang perempuan berjilbab yang datang ke warung makanan Manado bercat biru di dalam lingkungan Kalibata City, Selasa (9/9/2014) malam. Tiba-tiba, Norman Kamaru yang kala itu tengah duduk di bangku depan warung, menjawab, "Buburnya sudah habis, adanya ayam woku dan cakalang suwir," kata Norman dengan fasih dan ramah kepada pelanggannya.

Norman Kamaru, sang mantan anggota Brimob daerah Gorontalo, itu kini menjadi pedagang bubur Manado, ayam woku, dan cakalang suwir. Warung kecil ini dibukanya bersama sang istri, Daisy Paindong, di Tower Damar, Apartemen Kalibata City. "Baru tiga bulan bukanya, lumayanlah omzetnya buat memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Norman saat ditemui Kompas.com di warungnya, Selasa (9/9/2014).

Warungnya tak besar, tetapi terlihat menonjol dari warung lainnya karena bercat biru. Diterangi satu lampu neon besar, warungnya terlihat seperti warung-warung makan pada umumnya. Semua sisi dimanfaatkannya untuk meletakkan barang-barang keperluan warung. Etalase pemajang makanan, lemari es, dispenser, rak piring, wastafel, aneka kopi dan minuman instan sachet, sampai kaleng kerupuk semua ada di warungnya. Empat buah meja makan lipat dengan empat kursi makan di setiap mejanya diletakkan di luar warung, tak cukup jika diletakkan di dalam warung.

Norman berkisah, sejak dipecat dan tawaran shooting sepi, ia "memutar otak" untuk mencari penghasilan tambahan demi menyambung hidup di Jakarta. Awalnya, ia berencana membuka sebuah butik pakaian, tetapi sang istri menolak. "Kata istri saya, di Manado kan sudah buka butik, di sini jangan butik lagi," ujar Norman menirukan sang istri.

Usaha makanan Manado pun jadi pilihan mereka dengan pertimbangan sekaligus menyalurkan hobi memasaknya. Sambil sesekali mengisap rokoknya, Norman tak malu mengatakan kalau ia sangat suka memasak. Semua masakan yang ada di J&J Cafe miliknya adalah rasil racikan tangannya.

Tak hanya memasak, Norman bahkan pergi berbelanja ke pasar sendiri untuk membeli sayur dan ayam, ikan, dan bumbu lainnya. Ini dilakukannya setiap hari, setiap pagi. Bukannya sang istri tak mau membantu, tetapi tak sempat. Perempuan yang dipanggil Cici ini setiap harinya harus pergi bekerja di kantor perdagangan berjangka. "Tapi, setiap hari, dia juga selalu bawa makanan jualan ke kantornya. Alhamdulillah ada saja pesanan dari teman-teman kantornya," ungkap Norman.

Meski dihitung-hitung lebih banyak andil dalam mengelola warungnya, Norman tampak tak keberatan. Tak ada rasa iri atau kesal saat ia menunggui warung kecilnya yang terkadang panas, gerah, sedangkan istrinya pergi ke kantor yang suasananya sejuk, dingin. Ini terjadi karena ia tahu Cici akan segera pulang dan membantunya di warung.

Pergantian shift Norman-Cici dimulai setelah Cici pulang kantor. Dengan kehadiran Cici, Norman bisa sedikit bersantai dan merebahkan tubuhnya. Wajar jika ia merasa lelah karena warungnya buka nonstop 24 jam. "Buka 24 jam untungnya lebih besar daripada ada jam buka tutup," katanya. "Saya aja kalau tidur di warung, Mbak. Padahal, saya tinggal di tower apartemen situ. Itu juga cuma 1-2 jam aja. Pagi-pagi langsung ke pasar dan masak."

Dalam satu hari, Norman bisa memasak 2-3 kali agar etalase warungnya bisa terus memajang makanan yang mengundang selera pengunjung. Hanya, kini pekerjaannya bisa sedikit berkurang. Ia sudah punya dua pegawai. Dua pegawai ini tak hanya bertugas menjaga warung secara bergantian, tetapi memasak juga. "Kadang, rasa masakannya masih beda sama yang punya saya. Kalau dia yang masak, jadinya manis, padahal harusnya pedas," katanya sambil diikuti tawa.

Untuk menu yang lain ane belum nyoba, so no comment dah


Sukses buat Norman Kamaru.
Diubah oleh generaltrade 19-09-2014 16:18
0
5.9K
53
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan