- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Kiprah Zeppelin - Penjelajah Angkasa yang Layu sebelum Berkembang


TS
mosquit0
Kiprah Zeppelin - Penjelajah Angkasa yang Layu sebelum Berkembang
pagi Forsex.

Quote:
Awak Terakhir Tragedi Balon Raksasa Zeppelin Hindenburg Tutup Usia
01 Sep 2014
Liputan6.com, Frankfurt - Hindenburg, balon udara Zeppelin paling besar sepanjang sejarah, tamat pada 6 Mei 1937. Werner Franz, yang saat itu berusia 14 tahun, menjadi saksi mata detik-detik pesawat sepanjang 245 meter itu terbakar dan jatuh tatkala mencoba untuk berlabuh dengan tiang pengikat di Stasiun Angkatan Udara Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat, 77 tahun lalu.
Tragedi Hindenburg menandai berakhirnya era balon udara. Nyali dan pikiran khas anak muda, serta faktor keberuntungan membuat nyawa Franz tak ikut melayang bersama 36 penumpang dan awak Hindenburg yang lain.
Saat balon Zeppelin yang penuh dengan hidrogen meledak dan terbakar, Franz sedang tugas bersih-bersih di mess para perwira kapal. Tangki air yang bobol di atasnya, melindunginya dari api.
Franz muda berhasil melompat dari balon udara, sebelum ia jatuh mengenaskan ke daratan. Pontang-panting ia menyelamatkan diri, melawan angin, dari Hindenburg yang berkobar. Sebuah keputusan yang tepat, jika ia lari ke arah sebaliknya, niscaya ia akan terbakar dan menjadi korban jiwa ke-37.
Setelah tragedi itu, Franz kembali ke Jerman dan menjadi teknisi pesawat selama Perang Dunia II.
Ia kemudian ganti profesi menjadi pelatih roller skating dan ice skating. "Ia tak pernah takut membagi pengalamannya pada siapapun," kata Carl Jablonski, ketua Navy Lakehurst Historical Society, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Senin (1/9/2014). Jablonski kali terakhir bertemu Franz pada 2004 lalu, pada peringatan tragedi Hindenburg.
Kini, Franz tutup usia di usia 92 tahun, akibat gagal jantung awal Agustus lalu. Ia adalah kru terakhir Hindenburg yang tutup usia.
Tragedi Hindenburg dianggap sebagai salah satu kecelakaan udara paling ikonik dalam sejarah karena liputan media yang ekstensif.
John Provan, teman akrab Franz, menceritakan mendiang ikut dalam penerbangan Hindenburg karena kebetulan.
"Kakaknya bekerja di sebuah hotel mewah di Frankfurt, di mana penumpang dan kapten kapal terbang menginap sebelum balon udara lepas landas di pagi buta," kata dia.
Salah seorang kapten saat itu mencari bocah untuk dipekerjakan di kabin, dan kebetulan kabar itu didengar kakak Franz.
"Werner (Franz) sangat beruntung karena saat kejadian dia sedang berada di mess perwira, menjalankan tugas bersih-bersih. Tepat di atasnya ada tangki air yang ambrol dan membasahinya, itu yang melindungi dia dari api dan panas."
Provan mengutip Annerose -- janda Franz-- mengatakan, mendiang meninggal di rumahnya kota Frankfurt pada 13 Agustus 2014.
Diyakini ada 3 korban bencana Hindenburg yang masih hidup saat ini -- 2 penumpang bernama Werner Doehner dan Horst Schirmer dan Robert Buchanan, anggota awak darat yang menunggu untuk mendaratkan balon udara itu di hari nahas.
Kapal udara LZ-129 Hindenburg merupakan pesawat terbesar yang pernah dibangun pada saat itu. Balon yang namanya diambil dari Presiden Jerman Paul von Hindenburg itu menggunakan aluminium, berukuran sepanjang 245 meter, diameter 41 meter, dan mengandung 211.890 meter persegi gas hidrogen dalam 16 kampit atau sel.
Kapal udara LZ-129 Hindenburg mempunyai daya angkut 112 ton, mempunyai empat mesin diesel berkekuatan 1100 tenaga kuda dengan kecepatan 135 kilometer per jam.
http://news.liputan6.com/read/209936...urg-tutup-usia
Zeppelin Airship, Lindau Germany, 1930s
Apa itu Zeppelin? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya
Zeppelin adalah pesawat apung yang memiliki balon besar berisi gas.
Wahana udara ini mendapatkan nama dari pelopornya yang bernama Ferdinand von Zeppelin (8 Juli 1838 – 8 Maret 1917).
Von Zeppelin mendirikan perusahaan pesawat pertama, Luftschiffbau (Airship) Zeppelin, pada tahun 1908 setelah beberapa prototipe berhasil diterbangkan, dimulai dengan LZ1 pada tahun 1900.
Zeppelin berbeda dari balon udara karena balon zeppelin memiliki rangka keras, tidak seperti balon udara yang tanpa rangka.
Struktur zeppelin tidak hanya kaku karena memiliki rangka, tetapi juga memiliki kompartemen individu yang bisa diisi gas.
Struktur kaku memungkinkan zeppelin dibuat begitu besar sehingga mampu mengangkat beban lebih berat.
Dari tahun 1900 hingga 1914, perusahaan Zeppelin membangun sebanyak 21 wahana udara meskipun beberapa diantaranya hilang atau mengalami kecelakaan.
Konsep pesawat balon udara tampak menunjukkan potensi besar. Maskapai penerbangan komersial pertama di dunia, Deutsche Luftschiffahrts-AG (DELAG) pada awalnya menggunakan zeppelin untuk perjalanan udara komersial.
Dengan meletusnya Perang Dunia I pada tahun 1914, tentara Jerman segera memanfaatkan zeppelin untuk tujuan militer.
Daya angkut dan jangkauan zeppelin membuatnya ideal digunakan untuk menjatuhkan bom dan sebagai pesawat mata-mata.
Namun, penggunaan zeppelin untuk mejatuhkan bom segera dihentikan karena balon udara menjadi target empuk bagi pesawat militer sehingga membuatnya mudah ditembak jatuh.
http://www.amazine.co/25203/apa-itu-...rmasi-lainnya/
Quote:

skala perbandingan besar Zeppelin
Sejarah Perkembangan Balon Udara
Ide awal dibalik balon udara panas yang dikenal saat ini ternyata sudah ada sejak lama. Archimedes, seorang ahli matematika Yunani kuno telah menggambarkan prinsip mengapung lebih dari 2000 tahun yang lalu. Di abad ke-13, peneliti Inggris Roger Bacon dan filsuf Jerman Albertus Magnus, keduanya pernah menyampaikan tentang mesin terbang.
Namun belum ada yang menerapkannya sampai akhirnya pada musim panas tepatnya tanggal 19 September 1783, dihadapan Raja Louis XVI, Montgolfier bersaudara, Joseph dan Entienne menjadikan domba, bebek, dan ayam sebagai penumpang pada penerbangan perdana di atas Perancis selama delapan menit. Dua bulan kemudian Marquis Francois dan Pilatre menjadi dua manusia yang pertama terbang menggunakan balon udara.(Tabloid Aviasi)
Setelah itu, mulai ditemukannya balon udara modern. Count Ferdinand von Zeppelin dikenal sebagai orang pertama yang berhasil menerbangkan sebuah balon raksasa yang disebut Dirigible pada 2 Juli 1900. Saat itu dirigible pertama di dunia itu hanya bisa bertahan di udara selama 17 menit. Dirigible pertama itu termasuk kecil karena panjangnya hanya 420 ft. Berbagai perbaikan dan penyempurnaan terus dilakukan sehingga 10 tahun, kemudian dirigible sudah mampu bertahan selama 24 jam di udara. Dirigible menjadi alternatif menarik untuk transportasi udara saat itu. Count Zeppelin langsung menjadi pahlawan yang dianggap sejajar dengan fisikawan legendaries Galileo Galilei. Belakangan dirigible lebih dikenal dengan nama Zeppelin untuk mengenang jasa orang Jerman tersebut. Zeppelin seperti pada (Gambar 1) mulai dijadikan alat transportasi antar benua yang digunakan secara komersil pada tahun 1928.
Pada tahun 1929 The Graf Zeppelin berhasil terbang mengelilingi dunia selama 21 hari. Selama bertahun-tahun zeppelin berhasil terbang tanpa satu kali pun mengalami kecelakaan. Zeppelin yang paling terkenal adalah Hindenburg yang panjangnya mencapai 804 ft, hampir dua kali lebih panjang dari Zeppelin pertama. Hindenburg menjadi populer bukan karena panjangnya tetapi karena tragedi yang terjadi pada tahun 1937. Saat itu Hindenburg yang sedang terbang di atas Lakehurst, New Jersey, tiba-tiba meledak dan terbakar di udara. Kejadian ini menyebabkan dihentikannya semua penggunaan zeppelin sebagai alat transportasi udara. Dua tahun kemudian pesawat terbang mulai menggantikan fungsi zeppelin sebagai alat transportasi udara yang digunakan untuk mengangkut penumpang secara komersil. Itulah akhir riwayat zeppelin. Belakangan zeppelin ukuran kecil hanya digunakan untuk menerbangkan berbagai spanduk iklan/reklame. Kadang-kadang spanduk-spanduk itu juga digunakan untuk mengumumkan berbagai peristiwa penting, misalnya Olimpiade. Tragedi Hindenburg telah menenggelamkan masa depan zeppelin.
Tragedi Hindenburg memang menakutkan, tetapi ternyata mimpi untuk membangun mesin terbang yang lebih ringan dari udara masih tetap hidup sampai saat ini. Dirigible ukuran besar pun mulai dibuat kembali sejak awal abad ke-20. Proyek lighter-than-airini berusaha mengembalikan masa-masa kejayaan zeppelin sebelum meledaknya Hindenburg. Kali ini dengan rancangan teknik yang lebih canggih dan lebih aman supaya tragedi yang menakutkan itu tidak terulang kembali.
Zeppelin terbaru ini merupakan zeppelin terbesar dengan panjang mencapai 853 ft (260 meter) dan diameter maksimum 213 ft (65 meter). Bentuk balon raksasa ini hampir sama dengan Hindenburg yang memiliki hidung (nose cone) yang lebih runcing supaya lebih streamline sehingga dapat mengarungi udara dengan lebih mulus. Dirigible terbaru ini akan digerakkan oleh 16 mesin turbin sehingga mampu terbang pada kecepatan 90 km per jam. Dirigible ini juga dilengkapi lagi dengan ekor yang berfungsi untuk mempertahankan kestabilannya di udara dan meningkatkan kelincahan geraknya sehingga bisa berputar-putar dengan mudah.
Bagian-Bagian Balon Udara dan Bahan-Bahannya
Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner, dan basket.
Envelopebentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini biasanya terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan anti api (skirt).
Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam Envelope. Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.
Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur.(Howstuff)
Dulu balon udara terbuat dari kertas atau sutra berminyak, kemudian berkembang. Namun, yang paling fenomenal adalah penemuan karet sebagai bahan baku pembuatan balon. Bahkan, dengan bahan karet saja tak cukup, lantas ditemukan balon dengan menggunakan lapisan tekstil.
Cara Kerja Balon Udara
Cara balon udara bekerja prinsipnya sangat sederhana yaitu dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya. Balon udara dapat terangkat berdasarkan prinsip ilmiah dasar, udara yang lebih panas akan naik di atas udara yang lebih dingin. Sederhananya, udara panas lebih ringan dari udara dingin karena massa udara per unit volumenya lebih sedikit bila dibandingkan dengan massa udara per unit volume udara dingin. Satu kubik kaki udara yang dipanaskan dapat mengangkat tujuh gram benda, meskipun tidak banyak hal itulah yng menyebabkan balon udara yang dipanaskan berukuran besar. Untuk mengangkat 450 kg beban dibutuhkan 65000 kubik kaki udara panas.
Balon udara itu mengembang karena diisi udara panas. Ada pula yang menggunakan gas batu bara atau hidrogen. Dengan begitu balon akan melayang bebas di udara. Untuk menaikkan atau menurunkan balon dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi gas yang mengisi ruang balon.
Tapi, apa yang terjadi hingga balon naik atau turun sesungguhnya mengikuti hukum Archimedes yang berbunyi “ gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.”
Prinsip ini juga menjelaskan fenomena tentang kapal baja yang bobotnya begitu berat, namun mampu mengapung di laut. Jika makin banyak orang yang naik ke kapal maka kapal akan semakin terbenam dalam air. Kapal itu juga memindahkan semakin banyak air sampai berat air yang dipindahkan sama dengan berat kapal termasuk isinya.
Balon udara ini menggunakan prinsip yang sama. Hanya saja, karena balon naik ke udara dan melayang pada ketinggian tertentu, maka yang dilakukan adalah mengisi balon sehingga berat udara yang dipindahkan lebih berat dari berat balon. Hingga kemudian mencapai titik ketinggian yang diinginkan.
Untuk mencapai hal tersebut, prinsip kimia mengajarkan tentang mengisi balon dengan gas yang massa molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas panas. Tidak semua gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada pertimbangan harga dan keselamatan. Beberapa di antaranya adalah gas Hidrogen (H₂) dan Helium (He).
Untuk terbang udara di dalam envelope di panaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100⁰C. Udara panas ini akan terperangkap di dalam Envelope. Karena udara panas ini masa per unit volumenya lebih sedikit membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner . Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat dingin.
Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal) tentu kita berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak secara horizontal). Jawabanya hanya satu, pilot memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal.
Karena angin bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.
Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin yang bertiup kebarat di perkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot menaikan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat.
Andaikan sebuah balon udara yang memiliki volume 2.250 meter kubik. Balon tersebut kira-kira akan memindahkan udara yang massanya sekitar 2.650 kilogram (pada tekanan 1 atm dan suhu 25⁰C). Dapat dihitung dengan menggunakan persamaan gas ideal pV = nRT dan menggunakan massa molekul relatif rata-rata udara yang dianggap 80% Nitrogen (N₂) dan 20% Oksigen (O₂).

Jika balon udara diisi dengan udara yang suhu dan tekanannya sama (25⁰C dan 1 atm), balon tidak akan naik karena kini berat udara yang dipindahkan sama dengan berat udara dalam balon. Seandainya kita panaskan udara dalam balon sampai sekitar 100⁰C, maka massa udara dalam balon dengan volume 2.250mᵌ itu kini menjadi sekitar 2.100 kg alias lebih ringan dari massa udara yang dipindahkan.
Andaikan massa balon dan muatannya (termasuk berat awal) sekitar 500 kilogram, maka kita masih mempunyai selisih massa sebesar 50 kilogram atau selisih berat 50 kg.g (g = tetapan gravitasi bumi). Selalu diingat, jangan kacaukan massa dan berat. Berat sama dengan massa kali gravitasi. Dengan selisih ini maka balon akan bisa terbang.
Lalu, untuk suhu atmosfer, massa balon dan muatan, serta suhu gas panas dalam balon. Dapat menggunakan berbagai angka pada tiga besaran di atas. Namun, yang pasti ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu tekanan atmosfer yang bergantung pada altitude. Semakin tinggi dari permukaan air laut, semakin rendah tekanan atmosfer, penurunannya secara eksponensial. Hal ini akan memengaruhi nilai berat udara yang dipindahkan.
Untuk gaya dan tekanan pada balon. Bila balon diisi dengan air, maka distribusi tekanannya dapat dihitung dan hasilnya dapat disimak. Di mulut balon, tekanannya akan sama dengan tekanan udara luar. Semakin ke dalam balon, semakin besar tekanannya. Harap diingat, tekanan dan gaya adalah besaran vektor sehingga selain mempunyai nilai juga mempunyai arah. Hal yang perlu diingat, tekanan adalah gaya per satuan luas. Jika diperhatikan, ternyata ada tekanan dan berarti ada gaya yang arahnya ke bawah, yang artinya justru menarik balon ke bawah. Namun, gaya ini ditiadakan oleh setengah dari separuh bagian atas balon. Dengan kata lain, hanya seperempat bagian teratas balon sajalah yang “bertanggung jawab” atas daya angkat balon.
Manfaat Balon Udara Bagi Kehidupan Sehari-Hari
Seperti yang telah diketahui balon udara merupakan salah satu alat transportasi zaman dulu. Meskipun sampai sekarang masih dipergunakan sebagai alat transportasi, tetapi ada juga yang memanfaatkan balon udara tersebut sebagai wahana pariwisata, proses belajar, prasarana untuk berpromosi, dan akhir-akhir ini juga dijumpai bahwa balon dara juga bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mengikrarkan akad nikah di balon udara.
Sebagai alat transportasi, seperti halnya Dirigible. Dirigible ini akan dijadikan alat pengangkut kargo (Gambar 2) atau Cargo Lifter Airship. Itulah sebabnya dirigible ini dibuat dalam ukuran sangat besar.
Walaupun demikian, dirigible generasi baru ini tidak ditujukan untuk menggantikan fungsi pesawat-pesawat kargo yang sudah ada saat ini. Cargo Lifter Airship akan lebih difungsikan sebagai pelengkap kereta barang dan kapal-kapal barang untuk mengangkut kargo ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Dengan menggunakan Cargo Lifter Airship yang lincah dan berkapasitas besar ini (dapat memuat beban sampai 160 ton) daerah-daerah tersebut dapat dijangkau dengan lebih mudah. Kemungkinan digunakannya dirigible sebagai alat transportasi komersil yang setara dengan pesawat terbang biasa pun masih terbuka lebar. Menurut survey, masih banyak orang yang sangat tertarik untuk terbang dengan zeppelin. Ini berarti kejayaan zeppelin masih dapat berlanjut di masa depan.
artikel asli selengkapnya di http://buanatiwi.wordpress.com/2012/...7/balon-udara/
----------

0
14.6K
Kutip
51
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan