Sumber: http://m.news.viva.co.id/news/read/5...utih-bergabung




VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR RI, Puan Maharani, mengatakan bahwa sampai saat ini, belum ada partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih berminat bergabung untuk mendukung Joko Widodo - Jusuf Kalla di parlemen.

Disampaikan Puan, pihaknya sudah mengeluarkan berbagai cara untuk membujuk anggota Koalisi Merah Putih supaya bergabung, seperti di antaranya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tetapi, hingga kini tidak membuahkan hasil.

"Masalahnya sekarang, pihak kami membuka pintu, membuka silaturahmi dan musyawarah mufakat, tetapi pihak yang lain tidak berkenan dengan hal yang kami inginkan. Jadi, mau plan apa lagi," kata Puan di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu 7 September 2014.

Puan pun mengaku, sekarang hanya bisa pasrah, karena hingga saat ini belum ada anggota Koalisi Merah Putih menunjukkan tanda-tanda akan menyebrang mendukung Jokowi - JK.

Padahal, tanpa tambahan dukungan, koalisi Jokowi-JK akan menjadi minoritas di DPR. Kondisi tersebut, membuat kepentingan mereka rawan diganjal oleh manuver politik dari Koalisi Merah Putih yang memilih menjadi partai oposisi.

Meski begitu, Puan tidak merasa khawatir. Putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ini yakin, rakyat berada di belakang kubunya.

"Biar saja rakyat yang melihat, memahami, sebenarnya siapa yang mengikuti aturan dan mekanisme sesuai UU dan siapa yang ingin menghalangi atas nama UU," tuturnya.

Seperti diketahui, Presiden terpilih, Joko Widodo dan wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla belum dilantik. Tetapi, sekarang manuver Koalisi Merah Putih yang notabene pendukung pasangan Prabowo-Hatta itu sudah mulai terlihat.

Di antaranya adalah, masalah pemilihan pimpinan DPR, Pansus Pilpres sampai RUU Pilkada, Koalisi Merah Putih selalu bersebrangan dengan kubu Jokowi-JK. (asp)
-----------------------------------------------------------------
Selama koalisi merah putih solid, jongos dan majikannya takkan mampu bebas bermanuver, muncullah pola check and balances yang sehat, sementara itu dikubu PDIP ingin menguasai seluruh kekuatan politik eksekutif maupun legislatif, which is potensial membentuk karakter pemerintahan yang luar biasa korup ... u know lah gmn PDI P dalam sepak terjangnya berkorupsi di negara ini.
PDI P adalah satu2nya partai oposisi (was) didunia ini yang justru korupsinya lebih menggila dari partai penguasa, dan konyolnya lagi menggunakan nama Demokrasi tapi ketumnya itu-itu saja plus masih di kontrol oleh pola warisan darah, dimana demokrasinya ?!
Semoga koalisi merah putih bertahan sampai 2019, kita lihat si boneka dari solo ini bisa bikin apa buat negara ini, apakah akan mengikuti jejak majikab dgn jualan aset negara atau blusukan seluruh indonesia (presiden atau tukang sampah keliling sebenarnya ?!)
mari awasi bersama ... untuk Indonesia