Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

donkstyleAvatar border
TS
donkstyle
Sambil Nunggu Dagangan Laku Gan Mending Baca2 Seputar Sains Yukk Gan..
SUMBER : WIKIPEDIA.COM

ILMU

Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.[1] Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.[2]

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.


ETIMOLOGI

Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm"[3] yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.

Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Pemodelan, teori, dan hukum

Artikel utama: metode ilmiah

Istilah "model", "hipotesis", "teori", dan "hukum" mengandung arti yang berbeda dalam keilmuan dari pemahaman umum. Para ilmuwan menggunakan istilah model untuk menjelaskan sesuatu, secara khusus yang bisa digunakan untuk membuat dugaan yang bisa diuji dengan melakukan percobaan/eksperimen atau pengamatan.

Suatu hipotesis adalah dugaan-dugaan yang belum didukung atau dibuktikan oleh percobaan, dan hukum fisika atau hukum alam adalah generalisasi ilmiah berdasarkan pengamatan empiris.



Matematika dan metode ilmiah


Matematika sangat penting bagi keilmuan, terutama dalam peran yang dimainkannya dalam mengekspresikan model ilmiah. Mengamati dan mengumpulkan hasil-hasil pengukuran, sebagaimana membuat hipotesis dan dugaan, pasti membutuhkan model dan eksploitasi matematis. Cabang matematika yang sering dipakai dalam keilmuan di antaranya kalkulus dan statistika, meskipun sebenarnya semua cabang matematika memunyai penerapannya, bahkan bidang "murni" seperti teori bilangan dan topologi.

Beberapa orang pemikir memandang matematikawan sebagai ilmuwan, dengan anggapan bahwa pembuktian-pembuktian matematis setara dengan percobaan. Sebagian yang lainnya tidak menganggap matematika sebagai ilmu, sebab tidak memerlukan uji-uji eksperimental pada teori dan hipotesisnya. Namun, dibalik kedua anggapan itu, kenyataan pentingnya matematika sebagai alat yang sangat berguna untuk menggambarkan/menjelaskan alam semesta telah menjadi isu utama bagi filsafat matematika.

Lihat Eugene Wigner, The Unreasonable Effectiveness of Mathematics.

Richard Feynman berkata, "Matematika itu tidak nyata, tapi terasa nyata. Di manakah tempatnya berada?", sedangkan Bertrand Russell sangat senang mendefinisikan matematika sebagai "subjek yang kita tidak pernah tahu apa yang sedang kita bicarakan, dan kita tidak tahu pula kebenarannya." -->[/size]

Bidang-bidang keilmuan[sunting | sunting sumber]
Ilmu alam[sunting | sunting sumber]
Fisika
Akustik
Astrodinamika
Astrofisika
Astronomi
Biofisika
Fisika atom, molekul, dan optik
Fisika bahan padat
Fisika komputasi
Dinamika
Dinamika fluida
Dinamika kendaraan
Fisika bahan
Fisika matematis
Fisika nuklir
Fisika partikel (atau fisika energi tinggi)
Fisika plasma
Fisika polimer
Kriogenik
Mekanika
Optik
Biologi
Anatomi
Antropologi fisik
Astrobiologi
Biokimia
Biofisika
Bioinformatika
Biologi air tawar
Biologi sel
Biologi struktur
Biologi molekul
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan evolusioner ("Evo-devo" atau evolusi pertumbuhan)
Biologi laut
Botani
Ekologi
Entomologi
Epidemiologi
Evolusi (Biologi evolusioner)
Fikologi (Algologi)
Filogeni
Fisiologi
Biologi
Genetika (Genetika populasi, Genomika, Proteomika)
Histologi
Ilmu kesehatan
Farmakologi
Hematologi
Imunoserologi
Kedokteran
Kedokteran gigi
Kedokteran hewan
Onkologi (ilmu kanker)
Toksikologi
Ilmu saraf
Imunologi
Kladistika
Mikrobiologi
Morfologi
Ontogeni
Patologi
Sitologi
Taksonomi
Virologi
Zoologi
Kimia
Biokimia
Elektrokimia
Ilmu bahan
Kimia analitik
Kimia anorganik
Kimia fisik
Kimia komputasi
Kimia kuantum
Kimia organik
Spektroskopi
Stereokimia
Termokimia
Metode Penelitian Komunikasi
Ilmu bumi
Geodesi
Geografi
Geologi
Limnologi
Meteorologi
Oseanografi
Paleontologi
Seismologi

ILMU SOSIAL

Ilmu sosial[sunting | sunting sumber]
Antropologi
Arkeologi
Ekonomi
Akuntansi
Manajemen
Ekonomi Pembangunan
Ilmu politik
Linguistik (Ilmu bahasa)
Sosiologi
Kriminologi
Hukum
Administrasi Negara
Adminitrasi Niaga
Admiministrasi Fiskal
Ilmu Komunikasi
Psikologi
Analisis perilaku
Biopsikologi
Neuropsikologi
Psikofisika
Psikometri
Psikologi eksperimen
Psikologi forensik
Psikologi humanis
Psikologi industri dan organisasi
Psikologi kepribadian
Psikologi kesehatan
Psikologi klinis
Psikologi kognitif
Psikologi pendidikan
Psikologi pertumbuhan
Psikologi sensasi dan persepsi
Psikologi sosial

ILMU TERAPAN

Ilmu terapan[sunting | sunting sumber]
Ilmu Komputer dan Informatika
Ilmu komputer
Ilmu kognitif
Informatika
Cybernetics
Systemics
Teknik dan Rekayasa
Ilmu biomedis
Ilmu pertanian
Teknik listrik
Teknik pertanian

Tema terkait
Organisasi dan praktik ilmu: International Council of Science (ICSU).
Untuk pemahaman bagaimana bidang-bidang ilmu tersebut berkembang, lihat Sejarah Sains dan Teknologi
Lihat pula ilmuwan untuk katalog orang-orang yang berkecimpung dalam bidangnya.
Lihat pula
Teori dasar ilmu
Sejarah ilmu
Junk science
National Science Foundation (Amerika Serikat)
Patafisika
Protosains
Ilmu semu (pseudosains)
Sains Besar
Sains dan Teknologi di Indonesia
Pendidikan sains
Perusahaan ilmiah
Pelanggaran ilmiah
Materialisme ilmiah
Metode ilmiah
Revolusi ilmiah
Hubungan agama dan sains
Daftar publikasi penting dalam sains

Referensi
^ Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11.
^ Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11
^ Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qu'ran, Grafindo, Jakarta, 1996, hal. 7.
^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 8.
Pranala luar
Search Wikiquote Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:
Science
Search Wikimedia Commons Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Ilmu
(Inggris) Dictionary of the History of Ideas: Classification of the Sciences
(Inggris) Daily Science News
(Inggris) Internet-Encyclopedia March 14, 2003, alphabetized and ordered list of sciences adapted from the Internet-Encyclopedia article, "Science"
(Inggris) Forum Sains
(Inggris) Berbagai batasan "ilmu pengetahuan"
(Inggris) Ethics in Science
(Inggris) Current Events in Science Magazine
(Inggris) United States Science Initiative
(Inggris) Simple Introduction to Science

emoticon-Toast: emoticon-Belo emoticon-2 Jempol:
0
1.6K
7
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan