- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PARIS PANEN BESAR DI AKHIR TAHUN


TS
restiai
PARIS PANEN BESAR DI AKHIR TAHUN
Pemerintah Tiongkok akan menurunkan polisi mereka ke jalan-jalan kota Paris, Prancis, untuk melindungi para turis asal Negara Tirai Bambu tersebut. Pasalnya, turis Tiongkok yang kerap membawa uang banyak rawan menjadi korban pencopetan dan penjambretan.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Tiongkok seperti diberitakan Telegraph, Kamis 7 Mei 2014, mengatakan bahwa nantinya polisi mereka akan bekerja berdampingan dengan polisi Paris. Jumlahnya masih belum ditentukan.
"Tugas mereka adalah mencegah dan berpatroli dengan polisi Prancis di lokasi-lokasi wisata," kata dia.
Keputusan Beijing ini seiring dengan komitmen Prancis meningkatkan keamanan bagi lebih dari sejuta turis Tiongkok yang ke Paris setiap tahunnya.
Turis Tiongkok diketahui adalah pembeli terbesar barang-barang di Paris. Menurut Global Blue, pengelola perbelanjaan bebas bea, sekali belanja turis Tiongkok menghabiskan rata-rata Rp24 juta untuk membeli barang-barang bermerek.
Saking pentingnya turis Tiongkok bagi bisnis di Paris, banyak toko di kota itu mempekerjakan karyawan yang bisa berbahasa Mandarin. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius sendiri yang menyambut para turis China di bandara.
Namun kebiasan turis Tiongkok membawa uang tunai dalam jumlah besar menjadikan mereka sasaran copet atau penjambret.
Insiden tahun lalu menjadi pembuka mata pemerintah Beijing akan pentingnya keamanan bagi warga mereka. Pada 2013, satu rombongan turis Tiongkok berjumlah 23 orang jadi sasaran perampokan. Uang dan paspor mereka dirampas ketika meninggalkan restoran, hanya selang beberapa jam setelah mereka tiba di Paris.
Diperkirakan musim panas tahun ini jumlah turis Tiongkok akan bertambah, seiring perayaan 50 tahun hubungan antara Prancis dan Tiongkok.
SUMBER
http://us.cangkang.vivanews.com/pilk...olisi-di-paris
wah gawat nih kalau indonesia mau meningkatkan turis mainland apakah harus mngijinkan polisi dari sana patroli disini
seperti yg dilakukan di paris entar diinvasi lagi

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Tiongkok seperti diberitakan Telegraph, Kamis 7 Mei 2014, mengatakan bahwa nantinya polisi mereka akan bekerja berdampingan dengan polisi Paris. Jumlahnya masih belum ditentukan.
"Tugas mereka adalah mencegah dan berpatroli dengan polisi Prancis di lokasi-lokasi wisata," kata dia.
Keputusan Beijing ini seiring dengan komitmen Prancis meningkatkan keamanan bagi lebih dari sejuta turis Tiongkok yang ke Paris setiap tahunnya.
Turis Tiongkok diketahui adalah pembeli terbesar barang-barang di Paris. Menurut Global Blue, pengelola perbelanjaan bebas bea, sekali belanja turis Tiongkok menghabiskan rata-rata Rp24 juta untuk membeli barang-barang bermerek.
Saking pentingnya turis Tiongkok bagi bisnis di Paris, banyak toko di kota itu mempekerjakan karyawan yang bisa berbahasa Mandarin. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius sendiri yang menyambut para turis China di bandara.
Namun kebiasan turis Tiongkok membawa uang tunai dalam jumlah besar menjadikan mereka sasaran copet atau penjambret.
Insiden tahun lalu menjadi pembuka mata pemerintah Beijing akan pentingnya keamanan bagi warga mereka. Pada 2013, satu rombongan turis Tiongkok berjumlah 23 orang jadi sasaran perampokan. Uang dan paspor mereka dirampas ketika meninggalkan restoran, hanya selang beberapa jam setelah mereka tiba di Paris.
Diperkirakan musim panas tahun ini jumlah turis Tiongkok akan bertambah, seiring perayaan 50 tahun hubungan antara Prancis dan Tiongkok.
SUMBER
http://us.cangkang.vivanews.com/pilk...olisi-di-paris
wah gawat nih kalau indonesia mau meningkatkan turis mainland apakah harus mngijinkan polisi dari sana patroli disini




0
1.3K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan