- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Asal Mula Nyamuk Berdengung (Cerita Rakyat)


TS
elfarhan
Asal Mula Nyamuk Berdengung (Cerita Rakyat)
Welcome back to My Trit !!
Seperti biasa, sebelum lanjut membaca :
Spoiler for I LOVE READER YANG BAIK RATING DAN MURAH CENDOL !!:



Lanjut ke TKP :
Spoiler for Content:
Asal Mula Nyamuk Berdengung
Kabupaten Gunung Kidul - Yogyakarta - Indonesia
Nyamuk adalah sejenis serangga pembawa penyakit yang mempunyai dua sayap
bersisip, tubuh yang langsing, dan enam kaki yang panjang. Dari berbagai
jenis nyamuk yang ada, jarang sekali yang memiliki ukuran tubuh melebihi
15 mm. Menurut cerita masyarakat Yogyakarta, dahulu ukuran nyamuk
besarnya sebesar kambing dan dapat berbicara layaknya manusia. Namun
karena tersebab oleh sebuah peristiwa, tubuh nyamuk yang semula besarnya sebesar kambing tersebut berubah menjadi kecil dan suaranya pun berubah menjadi berdengung. Peristiwa apakah yang menyebabkan nyamuk berubah menjadi kecil dan suaranya menjadi berdengung? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Mula Nyamuk Berdengung berikut ini!

Diceritakan Kembali oleh Samsuni
Alkisah, di kaki bukit di daerah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta,
terdapat sebuah dusun terpencil yang jauh dari keramaian. Penduduk dusun tersebut senantiasa hidup rukun, damai, dan sejahtera. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka berladang dan beternak hewan seperti sapi dan kambing. Setiap hari mereka pergi ke ladang dan ngarit (mencari rumput) untuk ternak mereka dengan perasaan aman dan tenang.
Suatu ketika, suasana damai dan tenang tersebut terusik oleh kabar akan
kedatangan seekor Ratu Nyamuk ke dusun itu. Seluruh warga pun menjadi
cemas dan takut keluar rumah untuk mencari nafkah. Bagaimana mereka
tidak takut, tubuh Ratu Nyamuk itu amat gemuk dan ukurannya sebesar
kambing. Ratu Nyamuk itu juga memiliki kaki yang panjang dan berbulu.
Demikian pula paruhnya amat runcing dan tajam sehingga dapat mencucuk kulit hewan yang kasar seperti kuda sekalipun. Oleh karena itu, setiap orang atau hewan yang dihisapnya akan meninggal karena kehabisan darah.
Merasa terancam keselamatannya, para warga pun segera mengadakan rembug desa (musyawarah desa) yang dipimpin langsung oleh kepala dusun setempat.
“Bagaimana kalau Ratu Nyamuk itu kita jebak dan binasakan
beramai-ramai?” usul salah seorang warga.
“Maaf, saudara. Saya kira apa yang Anda usulkan itu tidak akan
berhasil,” sanggah seorang warga lainnya, “Ratu Nyamuk itu dapat terbang
tinggi sehingga sulit untuk menjebaknya, apalagi membinasakannya.”
Suasana musyawarah tersebut cukup menegangkan. Sudah banyak usulan yang disampaikan oleh warga, namun belum satu pun yang disepakati secara bersama-sama oleh seluruh peserta rapat. Sebagian dari warga sudah ada yang merasa cemas dan putus asa karena belum juga menemukan cara yang tepat untuk membinasakan si Ratu Nyamuk
“Tenang, saudara-saudara! Kita tidak perlu berputus asa,” ujar Kepala
Dusun, “Setahu saya, Ratu Nyamuk itu memakai sebuah subang yang menjadi rahasia kesaktiannya. Jika subang itu kita ambil, tentu kekuataannya akan hilang dan akan berubah menjadi kecil. Dengan demikian, kita dapat menghalaunya dengan mudah.”
“Tapi, Pak Dukuh. Siapa yang akan berani mengambil subang Ratu Nyamuk itu?” tanya seorang warga.
Mendengar pertanyaan itu, seluruh peserta rapat terdiam seraya saling
memandang satu sama lain. Mereka semua bingung karena takut darahnya dihisap oleh si Ratu Nyamuk. Di tengah kebingungan para warga, sang kepala dusun melanjutkan pembicaraannya.
“Saya juga mendengar kabar bahwa saat ini si Ratu Nyamuk sedang siap
bertelur. Dengan demikian, dia pasti memerlukan pertolongan saat akan
mengeluarkan telurnya. Satu-satunya orang yang dapat menolongnya adalah seorang dukun bayi,” ungkap sang Kepala Dusun.
“Lalu, bagaimana si dukun bayi dapat mengambil subang Ratu Nyamuk itu?” tanya seorang yang lain dengan bingung.
Dengan tenang Kepala Dusun menjawab, “Sebelum menolongnya, dukun bayi itu harus meminta sebuah syarat kepada si Ratu Nyamuk yaitu menyerahkan subangnya,” jelas sang Kepala Dusun.
Mendengar penjelasan itu, seluruh peserta rapat mengangguk-anggukkan
kepala pertanda setuju. Akhirnya, para warga bersepakat untuk meminta
pertolongan kepada Mbok Surti, satu-satunya dukun bayi yang ada di dusun tersebut. Mbok Surti dikenal sebagai dukun bayi yang pemberani dan memiliki banyak pengetahuan.
“Bagaimana Mbok Surti, apakah kamu bersedia untuk melaksanakan tugas
ini?” tanya Kepala Dusun kepada Mbok Surti yang juga hadir dalam musyawarah itu.
“Demi keamanan dan ketenteraman bersama, saya bersedia melaksanakan amanat para warga ini,” jawab Mbok Surti.
Suatu hari, saat hendak bertelur, Ratu Nyamuk datang menemui Mbok Surti untuk meminta pertolongan. Sesuai dengan yang diamanatkan kepadanya, Mbok Surti pun mengajukan persyaratan itu kepada Ratu Nyamuk.
“Saya bersedia membantumu wahai Ratu Nyamuk, tapi dengan syarat kamu harus menyerahkan subangmu kepadaku,” tegas Mbok Surti.
“Baiklah, Mbok Surti. Aku terima persyaratanmu,” kata Ratu Nyamuk.
Setelah menyerahkan subangnya kepada Mbok Surti, Ratu Nyamuk itu segera terbang ke ke atas sebuah pohon. Sementara itu, Mbok Surti segera menyimpan subang itu baik-baik. Ia kemudian mengambil seonggok jerami dan meletakannya di bawah pohon tempat Ratu Nyamuk bertengger.
“Hai, Mbok Surti! Untuk apa jerami itu?” tanya Ratu Nyamuk.
“Kamu akan bertelur di atas tumpukan jerami ini agar telur-telurmu
aman,” ujar Mbok Surti.
Tanpa merasa curiga sedikit pun, Ratu Nyamuk itu segera terbang rendah
di atas tumpukan jerami setelah Mbok Surti memintanya. Begitu ia hendak
mengeluarkan telurnya, Mbok Surti dengan cepat membakar tumpukan jerami itu. Api pun menyala sangat besar dan kemudian padam dengan cepat sehingga menimbulkan kepulan asap tebal yang berwarna hitam. Tak ayal, si Ratu Nyamuk pun jatuh ke tanah dan menggelepar-gelepar terkena kepulan asap jerami. Beberapa saat kemudian, telur sebesar jagung keluar dari tubuhnya dengan jumlah yang sangat banyak. Pada saat yang bersamaan, tubuh Ratu Nyamuk itu perlahan-lahan berubah menjadi kecil hingga sebesar telurnya. Hal itu dikarenakan tubuhnya yang amat lemah, sementara subang saktinya sudah tidak melekat padanya.
Beberapa saat kemudian, telur Ratu Nyamuk yang jumlahnya banyak itu
tiba-tiba menetas menjadi nyamuk-nyamuk kecil. Ratu Nyamuk kemudian
mengajak anak-anaknya untuk mengelilingi Mbok Surti dan merebut kembali subangnya. Namun, saat ia hendak meminta subangnya kepada Mbok Surti, suara yang keluar dari mulutnya hanya suara dengungan.
“Ngung... ngung... ngung...,” demikian suara dengungan Ratu Nyamuk itu.
Suara dengungan tersebut kemudian ditiru oleh seluruh anak-anaknya. Mbok Surti yang tidak mengerti maksud suara dengungan itu segera meninggalkan mereka. Namun, Ratu Nyamuk dan anak-anaknya terus mengejar dan mengelilinginya sambil berdengung-dengung. Oleh karena merasa terganggu oleh suara dengungan itu, Mbok Surti segera mengumpulkan jerami lalu membakarnya. Begitu api yang membakar jerami tersebut padam asap tebal pun mengepul dan mengenai Ratu Nyamuk dan anak-anaknya. Mereka pun beterbangan meninggalkan Mbok Surti karena tidak tahan dengan asap jerami itu. Berkat bantuan Mbok Surti mengusir nyamuk-nyamuk tersebut, penduduk di dusun itu kembali hidup aman dan tenteram. Mereka pun dapat mencari nafkah dan mencari rumput di ladang tanpa dihantui oleh perasaan cemas.
Sejak peristiwa tersebut, nyamuk bertubuh kecil dan hanya bisa
berdengung. Nyamuk-nyamuk tersebut hanya bisa mengeluarkan suara
dengungan. Meski demikian, mereka akan terus mengejar Mbok Surti untuk meminta subangnya. Itulah sebabnya mereka selalu mengganggu manusia hingga saat ini dengan berdengung di dekat telinganya. Demikian pula, hingga saat ini masih banyak penduduk desa yang menggunakan asap jerami untuk mengusir nyamuk.
=============================================================
Demikian cerita legenda Asal Mula Nyamuk Berdengung dari daerah
Yogyakarta. Sedikitnya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari
cerita di atas yaitu keutamaan musyawarah untuk mufakat dan keutamaan suka membantu demi kepentingan umum. Pertama, keutamaan musyawarah untuk mufakat terlihat pada sikap dan perilaku para warga dusun. Pada
saat menghadapi sebuah masalah, mereka senantiasa mengadakan musyawarah untuk mencari pemecahannya secara bersama-sama. Kedua, keutamaan suka menolong terlihat pada sikap dan perilaku Mbok Surti. Demi ketenteraman seluruh warga, ia bersedia menolong para warga dari gangguan Ratu Nyamuk dengan keberanian dan pengetahuan yang dimilikinya. Berkat pertolongannya, warga dusun pun kembali hidup aman dan tenteram.(Samsuni/sas/211/11-10)
Gimana gan..?
Terhibur ga, heheee. jangan lupa bagi


Thanks udah mampir disini Gan.

Spoiler for Sumberrrr:
Lihat juga trit ane yg lain :
Spoiler for No !!!:
Kasihan, Wanita-Wanita ini Tidak Pernah Dapat Perhatian dari Kita
Si Kecil ini Tidak Pantas Untuk di bilang Lucu & Menggemaskan
Beberapa Tokoh Hantu yang Menyeramkan dari Film-Film Horor
Tutorial Membangun Rumah Masa Depan
Cara menebus dosa bintang xXx jepang
10 Alat Bantu S*ks yang Unik dan Aneh di Dunia
10 Tipe Orang Pacaran
Si Kecil ini Tidak Pantas Untuk di bilang Lucu & Menggemaskan
Beberapa Tokoh Hantu yang Menyeramkan dari Film-Film Horor
Tutorial Membangun Rumah Masa Depan
Cara menebus dosa bintang xXx jepang
10 Alat Bantu S*ks yang Unik dan Aneh di Dunia
10 Tipe Orang Pacaran
Diubah oleh elfarhan 08-09-2014 18:46
0
9.6K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan