Presiden SBY pernah mengadakan noreng film Habibie Ainun. Bukan kali ini saja beliau menggelar noreng. Presiden ke enam ini memang hobby nonton film.
Semua presiden ternyata punya cerita masing-masing mengenai film. Berikut rangkuman ceritanya
Spoiler for Presiden Soekarno:
1. Soekarno Protes Pengusaha Film Holywood
Soekarno sangat menyukai film. Di Surabaya dia selalu menabung untuk bisa menonton di Bioskop. Namun jika uang tidak cukup maka ia akan melihat dari balik layar. Sehingga film yang dilihatnya terbalik.
Suatu kali, Soekarno pernah jengkel setelah melihat film Holywood berjudul "Broken Arrows". Film tersebut mengkisahkan percintaan antara perwira kalaveri Amerika dan seorang gadis indian yang berakhir tragis.
Saking jengkelnya, Soekarno menemui sang pemimpin perusahaan United Artist pembuat film, Erick Johnson. Kemudian dia bertanya mengenai kisah tragis film tersebut,
"Kenapa gadis indian harus mati di akhir cerita? kenapa mereka tidak dijadikan sepasang merpati yang bahagia? Apakah anda tidak tau bahwa kami tersinggung oleh kelicikan dilacar putih yang tidak jelas itu? perbedaan warna kulit yang anda anut membangkitkan rasa jijik orang asia! sampai-sampai anda memperlihatkan kerendahan bangsa kulit berwarna!" Kecam Soekarno
Jawab Johnson, "Bisnis film adalah untuk mencari uang. Orang-orang yang berasal dari bagian selatan akan memboikot film ini bila orang kulit putih dan gadis kulit coklat hidup bahagia!"
Soekarno menyimpulkan bahwa dalam film Amerika mengandung unsur propaganda soal perbedaan ras, akhirnya soekarno melarang anak muda menonton film Amerika.
Spoiler for BROKEN ARROWS:
Spoiler for Presiden Soeharto:
2. Film Sejarah Berbalut Propaganda Ala Soeharto
Pada masa kepemimpinan Soeharto, ia pernah membuat film propaganda seperti "Janur Kuning" tahun 1979. Film ini menceritakan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta yang menghabiskan dana 350 jt. Sosok Soeharto selalu digambarkan sebagai seorang pahlawan.
Soeharto diperankan oleh Kaharudin Syah, yang menggambarkan bahwa sosok Soeharto yang berjalan 7 hari 7 malam memimpin pasukannya dalam peperangan. Soeharto juga digambarkan sebagai pengganggas serangan tersebut.
Selain itu ia juga pernah membuat film propaganda antikomunis dengan judul "Pengkianatan G30SPKI" yang wajib ditonton setiap tanggal 30 september.
Spoiler for JANUR KUNING:
Spoiler for PENGKHIANATAN G 30 S PKI:
Spoiler for Presiden Habibie:
3.Kisah Cinta Bapak Dan Ibu Presiden
Seperti yang kita tahu, sang professor ini membuat film "Habibie Ainun" yang menceritakan kisah cinta Habibie terhadap istrinya yang tak pernah pudar hingga akhir hayat (sedih ane liat ni film ).
Film ini disutradarai Hanung Bramantyo. dimana setiap penggarapan film sang professor selalu mengawasi.
Spoiler for Presiden Gus Dur:
4. Gus Dur Bolos Kuliah Demi Nonton Film
Presiden Gus Dur saat muda sangat keranjingan nonton film. Saat kuliah di Al Azhar Kairo, lebih mudah menemukan Gus Dur di bioskop daripada di kampus.
Gus Dur menonton semua film. Mulai dari film Prancis, Amerika, Timur Tengah, tak ketinggalan film Indonesia. Tak ragu dia bolos kuliah demi melancarkan hobbynya.
Dari film Gus Dur menghargai adanya pluralisme. Menurutnya film adalah suatu cara bertutur yang bisa menggambarkan pandangan suatu kelompok. Makin banyak menonton film, makin banyak perspektif sudut pandang yang didapat
Spoiler for Presiden Megawati:
5. Megawati, Mimpi Film Indonesia Sekelas Bolywood
Megawati mengaku gemar menonton film nasional. Ia juga senang menonton film Bolywood. Karena itu dia berharap agar film nasional bisa sekelas dengan film AS, Eropa, maupun Bolywood.
Pada tahun 2007, Megawati dan petinggi PDI-P menonton film "King" di XXI Plaza Senayan. Film ini menceritakan perjuangan bulutangkis Indonesia.
Jika ditanya mengenai keikutsertaan beliau dalam dunia perfilman, Beliau hanya Berkilah "Nggak Mau, Nanti Bayarannya Mahal.. "
Spoiler for Presiden SBY:
6. SBY, Hobby Nonton FIlm Bareng Keluarga
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang sangat gemar Nonton Film. Apabila ada film nasional yang bagus pasti dia mengajak beramai-ramai petinggi partai maupun keluarganya.
SBY bisa terbawa emosi saat menonton film, seperti saat menonton perjuangan Fachry di Film "Ayat-ayat cinta" dan kisah cinta "Habibie dan Ainun" yang membuatnya meneteskan air mata