Kaskus

News

correiaAvatar border
TS
correia
Berita Persiden SBY di Timor Leste ("Don't Forget to Remember Me"...)
Presiden Yudhoyono kunjungi Timor Leste

akarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono mengunjungi Timor Leste dalam rangka kunjungan kenegaraan sejak 25 Agustus hingga 27 Agustus 2014.

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan kunjungan ini Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan PM Kay Rala Xanana Gusmao.

"Hal-hal yang akan diangkat dalam pertemuan ini antara lain kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, konektivitas dan people to people contact. Selain itu juga akan dibahas isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama kedua negara," katanya.

Faizasyah menambahkan dalam kunjungan ini juga akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman di bidang perikanan dan kelautan, bidang pendidikan dan kebudayaan, bidang teknologi informasi dan bidang pembangunan yang menggunakan pendekatan ekonomi regional.

"Presiden RI juga dijadwalkan akan meletakkan batu pertama pendirian gedung pusat budaya Indonesia di Dili," papar Faizasyah.

Faizasyah mengatakan kunjungan Presiden Yudhoyono ke Timor Leste merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan kerja sama kedua negara.

"Pertemuan bilateral Presiden RI dengan Presiden Taur Matan Ruak maupun PM Xanana Gusmao akan dimanfaatkan untuk membahas berbagai raihan kerjasama sekaligus mengeksplorasi peluang-peluang kerja sama baru utamanya bidang-bidang kerja sama yang kiranya dapat ditindaklanjuti oleh pemerintahan RI di bawah Presiden dan Wakil Presiden terpilih," kata Faizasyah.


Presiden Yudhoyono disambut Presiden Timor Leste

Dili (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disambut Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dalam upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste, Selasa.

Presiden Yudhoyono tiba bersama Ibu Ani Yudhoyono sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Upacara penyambutan dilaksanakan di halaman Istana Kepresidenan.

Kedua kepala negara mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing negara dan diikuti inspeksi jajar kehormatan.

Kunjungan Presiden Yudhoyono ke Timor Leste dilaksanakan 25--27 Agustus 2014. Sebelumnya pada Senin (25/8) Presiden Yudhoyono melakukan tabur bunga di Makam Taman Pahlawan Seroja dan peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Metinaro.

Presiden pada kunjungan kenegaraan kali ini akan bertemu empat mata dengan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan dilanjutkan pertemuan dengan Perdana Menteri Xanana Gusmao.

Kedua delegasi, Indonesia dan Timor Leste juga akan melakukan pertemuan bilateral. Sejumlah nota kesepahaman juga akan ditandatangani dalam kesempatan kunjungan kenegaraan kali ini.

Presiden pada kunjungan kali ini disampingi Menteri koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.


Rabu, 27 Agustus 2014, 14:40:24 WIB
RI-Timor Leste Berkomitmen Kuat Atasi Masa Lalu

Dili, Timor Leste: Apa yang mendasari fokus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kerja sama dengan Timor Leste? Pertanyaan ini terlontar dari seorang wartawan Indonesia saat Presiden SBY memberikan keterangan pers di Hotel Timor, sebelum meninggalkan Dili, Timor Leste, Rabu (27/8) pukul 12.30 waktu setempat.

Dalam jawabannya, Presiden SBY menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia adalah politik bebas aktif. Selama 10 tahun terakhir, Presiden SBY juga mengedepankan politik luar negeri ke segala arah serta menganut prinsip 'sejuta kawan, tiada lawan'.

"Kita bersahabat dengan negara-negara lain, termasuk negara-negara tetangga kita. Atas dasar itu semua dan akan menjadi lebih baik, damai serta tenteram kehidupan di Indonesia yang berbatasan dengan banyak tetangga," kata Presiden SBY.

Menjaga hubungan baik dengan negara tetangga menjadi prinsip Pemerintahan SBY. "Politik bertetangga baik juga menjadi falsafah dan prinsip dasar politik kita," SBY menambahkan.

Sejarah masa lalu Indonesia dan Timor Leste yang berkonflik bukanlah menjadi hambatan dalam pencapaian rekonsiliasi yang baik antarkedua negara. "Pemerintah Indonesia dan Timor Leste memiliki komitmen dan semangat dan upaya besar untuk mampu mengatasi masa lalu, merajut masa depan yang lebih kokoh," Presiden SBY menegaskan.

Keberhasilan peace building dan rekonsiliasi Indonesia-Timor Leste merupakan contoh bagi negara-negara lain yang pernah atau sedang mengalami konflik. Kemarin dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Taur Matan Ruak, SBY menuturkan, tercetus ide dari Presiden Timor Leste ini untuk bersama Indonesia membuat suatu wadah atau forum pemeritah kedua negara. Forum berfungsi sebagai ajang untuk berdialoh dan berbagai dengan bangsa-bangsa di dunia mengenai peace building dan post conflict reconciliation.

SBY sudah menugaskan Menlu Marty Natalegwa terkait ide forum tersebut. "Menlu sudah saya tugasi untuk membicarakan dengan mitra beliau, Menlu Timor Leste, tentang apa kepentingan kita. Setiap kita bersahabat dengan negara lain, ada kepentingan negara kita," Presiden menjelaskan.

Lalu, apa kepentingan negara dan persahabatan dengan Timor Leste? Pertama, agar muncul sikap saling menghormati kedaultan dan keutuhan negara masing-masing. Kedua, kedekatan persahabatan akan berdampak dalam forum global, sehingga Indonesia akan dihormati oleh dunia.

Ketiga, kepentingan sosial budaya. Indonesia berbatasan dengan Timor Leste di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sehingga memiliki pertautan budaya, bahasa, dan kehidupan sosial lain. Keempat, kepentingan ekonomi karena terus meningkatnya nilai investasi dan perdagangan. (fbw)
[url]http://presidenri.go.id./index.php/fokus/2014/08/27/10378.html[/url]


Rabu, 27 Agustus 2014, 14:58:07 WIB
Jika Kedua Ibu Negara Sudah Berkomitmen, Apalagi yang Ditunggu?

Dili, Timor Leste: Jika kedua Ibu Negara sudah berkomitmen, apa lagi yang ditunggu? Begitulah jawaban Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kerja sama affirmative action antara Indonesia-Timor Leste.

"Kalau kedua Ibu Negara diskusi tentang itu, saya juga optimis, sama dengan yang dilaksanakan di Indonesia yang memberikan ruang yang luas untuk perempuan dan pendidikan anak di seluruh Tanah Air, maka Timor Leste pun, dalam pikiran saya, akan memiliki kebijakan yang sama, affirmative action barangkali ditegakkan dalam konsep seperti itu," kata Presiden SBY.

Presiden menyampaikan hal ini pada bagian lain keterangan persnya di hadapan wartawan Indonesia di Hotel Timor, Dili, Rabu (27/8) siang, sebelum meninggalkan Timor Leste.

Selasa (26/8) kermarin, Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Timor Leste Isabel da Costa Ferreira meresmikan Rumah Pintar "Casa da Cidadania" atau House of Citizenship. Kedua Ibu Negara juga mendiskusikan kepedulian dan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan anak dan pemberdayaan perempuan.

Kerja sama pendidikan, ujar Presiden SBY, menjadi salah satu prioritas dalam hubungan RI-Timor Leste. Agendanya bisa luas, meliputi pemberian beasiswa dan peluang pelajar Timor Leste untuk belajar di Indonesia, pertukaran dosen, saling kunjung, memperkuat institusi. Termasuk pendirian Rumah Pintar dan Pusat Budaya Indonesia. "Itu bisa dibicarakan secara bilateral apa saja yang dapat dilakukan kedua negara," SBY menjelaskan.

Namun, mengenai kerja sama affirmative action terhadap perempuan, Presiden menegaskan bahwa kewenangan sepenuhnya ada pada pemerintah Timor Leste. Jika isu ini bisa menjadi bagian dari kerja sama kedua negara, SBY menyambut baik potensi itu. "Kita bisa membangun kebijakan dan kerja sama yang konkret," SBY menambahkan. (fbw)

Tinggalkan Dili, SBY Bersyukur Hubungan RI-Timor Leste Hangat

Dili, Timor Leste: Dengan menggunakan pesawat khusus kepresidenan BBJ-2, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono meninggalkan Dili, Timor Leste. Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili, Rabu (27/8) pukul 14.00 waktu setempat atau 12.00 WIB. Tujuan selanjutnya adalah Provinsi Bali, dan perjalanan Dili-Denpasar diperkirakan memakan waktu 1 jam 50 menit.

Di bandara, Presiden SBY dan Ibu Ani dilepas oleh Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan Ibu Negara Isabel da Costa Ferreira, Menlu Jose Luis Gutteres, serta Menteri Negara Administrasi Pemerintahan Jorge da Conceicao Teme.

Selama di Timor Leste, SBY telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Taur Matan Ruak dan PM Xanana Gusmao. Presiden juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan Seroja dan Metinaro. Pagi tadi, SBY meletakan baru pertama pembangunan Pusat Budaya Indonesia di Timor Leste.

Sedangkan Ibu Ani juga punya agenda sendiri. Kemarin, Ibu Ani bersama Ibu Isabel meresmikan Rumah Pintar "Casa da Cidadania" atau House of Citizenship.

Timor Leste bukan wilayah asing bagi Presiden SBY. Dalam keterangan persnya sebelum meninggalkan Dili, SBY menceritakan kembali pengalamannya bertugas di Timor Leste saat masih menjadi provinsi ke-27 Indonesia. Presiden pernah merasakan tinggal di Timor Leste pada 1985-1988. Sebelumnya SBY juga sempat bertugas di Timor Leste tahun 1976-1977 dan 1979-1980.

Maka dari itu, Presiden merasakan sendiri perbedaan situasi sebelum dan sesudah kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia. "Situasinya membuat kita bersyukur karena ternyata kedua masyarakat dan bangsa memiliki ikatan dan persaudaraan seperti ini," ujar SBY.

"Ini bukan datang dari langit, ini karena semangat tinggi, kegigihan, dan komitmen kita semua terutama pemerintah Indonesia dan Timor Leste untuk membuat situasi seperti ini," lanjut Presiden.

Ikut dalam rombongan Presiden, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menlu Marty Natalegawa, dan Mendikbud Mohammad Nuh. (fbw)


SBY pamitan ke Presiden Timor Leste

Dili (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpamitan kepada Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan para koleganya dalam jamuan santap siang kenegaraan yang digelar di Istana Kepresidenan Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste, Selasa.

"Saya sekaligus berpamitan dan sampaikan terima kasih dan atas kontribusi bapak Presiden dan sahabat kami, para tokoh di negeri ini dalam memperkuat hubungan dan kejasama kedua negara," kata Presiden Yudhoyono.

Jamuan santap siang sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan tersebut dihadiri pula Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao, mantan Perdana Menteri Timor Leste Mari Alkatiri dan mantan Presiden Timor Leste Ramos Horta.

Presiden dalam kesempatan itu menyampaikan optimismenya terhadap pemerintahan mendatang di bawah presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden Jusuf Kalla akan menjaga dan meningkatkan hubungan baik dan kerja sama di antara kedua negara.

"Saya optimis Pemerintah Indonesia di bawah presiden terpilih Jokowi dan wakil presiden Jusuf Kalla tetap berkomitmen untuk menjaga dan mempererat hubungan kerja sama dan persahabatan dengan Timor Leste," kata Presiden.

Presiden menambahkan, kerja sama kedua negara terus berkembang dengan baik. Timor Leste merupakan tetangga dan sahabat yang penting.

Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Presiden Yudhoyono beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono juga menanam pohon di Halaman Depan Istana Kepresidenan Timor Leste.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan ke Timor Leste selama dua malam, 25-27 Agustus 2014.

Presiden akhiri kunjungan di Timor Leste

Dili (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu siang, sekitar pukul 14.05 waktu setempat, meninggalkan Bandara Internasional Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste, menuju Bali.

Kepala negara beserta rombongan kembali ke Tanah Air setelah sebelumnya melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusat Budaya Indonesia di Dili, yang merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya di negara itu.

Pusat Budaya Indonesia atau PBI ini terdiri atas empat lantai dan satu ruang bawah tanah. Pembangunan gedung itu akan selesai Oktober 2015 dengan anggaran sekitar Rp90 miliar.

Pusat Budaya Indonesia akan dilengkapi dengan Rumah Pintar, ruang pameran, amphiteater, perpustakaan, mini theater, laboratorium komputer, hall pertemuan dan kedai kopi.

Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu didampingi oleh Ibu Negara. Hadir pada acara itu Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dan Ibu Negara Isabel Da Costa Ferreira, Perdana Menteri Xanana Gusmao dan Mantan Perdana Menteri Mari Alkatiri.

Di Bali, Presiden Yudhoyono dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan PBB dan menerima presiden terpilih Joko Widodo untuk membahas proses transisi kepemimpinan.


SBY: "Don't Forget to Remember Me"...

DILI, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memeriahkan jamuan santap malam kenegaraan di Dili, Timor Leste, Selasa (26/8/2014) malam, dengan menyanyikan lagu The Bee Gees, "Dont Forget to Remember Me", untuk para pemimpin dan sahabat Indonesia di Timor Leste.

Taman di lanskap kota Dili, Timor Leste, Cristo Rei, yang menjadi tempat perhelatan santap malam tersebut, dipenuhi dengan meja bulat tempat duduk para undangan dan sebuah panggung kerlap-kerlip untuk menampilkan hiburan.

"Kepada sahabat-sahabat Indonesia di Timor Leste, sebuah lagu yang manis, 'Dont Forget to Remember Me', tapi juga dont forget Timor Leste, dont forget Indonesia," kata Presiden seperti dikutip Antara.

Lampu panggung pun menyorot Presiden SBY di taman Cristo Rei yang dibatasi bukit dan laut. Sementara itu, patung Yesus Kristus di puncak bukit tampak disinari cahaya lampu.

Sinar laser warna hijau yang ditembakkan ke punggung bukit membentuk tulisan selamat datang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Timor Leste.

Saat ref lagu tiba, Presiden pun mengajak para undangan untuk ikut bernyanyi, "Dont forget to remember me....".

Para pemimpin Timor Leste yang hadir saat itu di antaranya Perdana Menteri Xanana Gusmao, Presiden Taur Matan Ruak, dan mantan Presiden Ramos Horta. Sementara itu, artis asal Indonesia Widi AB Three dan Krisdayanti juga memeriahkan santap malam itu.

PM Xanana dalam sambutannya menyatakan, Presiden SBY merupakan sahabat yang indah bagi Timor Leste. Meski usai masa jabatannya, SBY menurut Xanana akan selalu diterima sebagai sahabat di Timor Leste.

SBY pun dalam sambutannya tak segan mengundang para pemimpin Timor Leste itu ke kediamannya di Cikeas bila datang ke Indonesia saat dirinya nanti tidak lagi menjabat sebagai presiden setelah 20 Oktober 2014.
0
3.1K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan