- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
Sudah Dipecat, Miss Myanmar Bawa Kabur Tiaranya


TS
bagaswara
Sudah Dipecat, Miss Myanmar Bawa Kabur Tiaranya
Quote:
Model May Myat Noe, pemenang Miss Asia Pacific World 2014 dari Myanmar melambaikan bendera saat tiba di bandara Internasional Yangon, Myanmar, 5 Juni 2014. Ia dicopot dari gelarnya setelah bersikap kasar dan tidak jujur serta diduga membawa kabur tiara kristalnya. AP/Khin Maung Win
Spoiler for miss myanmar:
Pihak Miss Asia Pacific World 2014 mengatakan, mereka telah membiayai operasi payudara May Myat Noe sebesar Rp 116 juta, tindakan ini diambil untuk mengorbitkan Noe sebagai penyanyi. Facebook.com
Spoiler for miss myanmar:
May Myat Noe, berpose dengan tiara Miss Asia Pacific World 2014. Tiara berhiaskan permata ini harganya diperkirakan Rp 1,1 - 2,2 miliar. Stowworld.com
Spoiler for miss myanmar:
May Myat Noe berpose dengan baju nasional Myanmar. Model berusia 18 tahun ini adalah pemenang kontes kecantikan pertama dari Myanmar. Facebook.com
Spoiler for miss myanmar:
Saat ini May Myat Noe tidak bisa dihubungi melalui ponselnya. Sebelumnya ia dan ibunya menghabiskan 3 bulan untuk berliburan di Seoul, Korea Selatan. Facebook.com
Spoiler for miss myanmar:
May Myat Noe (tengah) berpose dengan Runner-Up pertama Miss Korea, Kim Eea (kanan, dan Runner-Up kedua, Miss Macau, Hio Man Cha, pada malam final Miss Asia Pacific World 2014. Setelah dicopot gelarnya berpindah kepada Miss Korea Kim Eea. Facebook.com/May Myat Noe
sumber: TEMPO
et buset. disuruh operasi payu dara tapi malah duitnya dibawa kabur + mahkotanya

Quote:
Menolak Operasi Payudara, Miss Myanmar Lari (Membawa Mahkota $120 Ribu)
Seorang ratu kecantikan asal Burma kabur dengan tiara kemenangannya setelah dicopot posisinya sebagai pemenang Miss Asia Pacific World.
Gadis berusia 18 tahun ini dilucuti gelarnya karena dituduh bersikap kelewatan serta tidak jujur terhadap penyelenggara kontes.
May Myat Noe namanya, sebelumnya telah dinobatkan sebagai wanita paling cantik di Asia Pasifik pada acara kontes kecantikan di Korea Selatan.
Tapi setelah gelaran itu, situasinya jadi tidak menguntungkaan. Pada awal awal dilantik, penyelenggara ingin mengubah penampilannya. Mereka bersedia agar gadis itu mau di operasi payudara, dan saat itulah masalah dimulai.
"Kita pikir dia harus tampak lebih indah, jadi kita mengirimnya ke rumah sakit untuk mengoperasi payudaranya" kata direktur Miss Asia Pacific World media David Kim.
"Ini tanggung jawab kita. Jika dia tidak punya hidung yang bagus, maka mungkin, jika dia bersedia, kita dapat operasi hidungnya. Jika payudara, maka payudara."
Panitia mengatakan Miss Myanmar menjadi kekecewaan mereka sepanjang perannya. Mereka memutuskan untuk menurunkan gadis itu dari takhta setelah tiga bulan untuk apa yang mereka gambarkan sebagai sikap berbohong, melecehkan organisasi dan menjadi tidak tahu berterima kasih.
Tapi pada May pulang ke Myanmar, dia ikut melarikan tiara ruby-merah di mana penyelenggara bilang harganya sampai $ 120.000.
"Dia menghilang dengan mahkota dan selempang," kata Mr Kim.
Nigel Godfrey Miss Universe Selandia Baru mengatakan kontestan harus berhati-hati memasuki kompetisi karena banyak kontes akal akalan.
"Gadis-gadis harus berhati-hatilah ketika ikutan kompetisi karena banyak dari kontes itu abal abal itu kenyataannya. Setelah Anda ikutan kontes, Anda perlu berubah. Anda itu jadi pemenang karena alasan itu."
Penyelenggara kontes kini melacak ratu kecantikan yang membawa lari mahkotanya itu setelah lenyap dari radar pengawasan mereka.
sumber: FISKAL
Seorang ratu kecantikan asal Burma kabur dengan tiara kemenangannya setelah dicopot posisinya sebagai pemenang Miss Asia Pacific World.
Gadis berusia 18 tahun ini dilucuti gelarnya karena dituduh bersikap kelewatan serta tidak jujur terhadap penyelenggara kontes.
May Myat Noe namanya, sebelumnya telah dinobatkan sebagai wanita paling cantik di Asia Pasifik pada acara kontes kecantikan di Korea Selatan.
Tapi setelah gelaran itu, situasinya jadi tidak menguntungkaan. Pada awal awal dilantik, penyelenggara ingin mengubah penampilannya. Mereka bersedia agar gadis itu mau di operasi payudara, dan saat itulah masalah dimulai.
"Kita pikir dia harus tampak lebih indah, jadi kita mengirimnya ke rumah sakit untuk mengoperasi payudaranya" kata direktur Miss Asia Pacific World media David Kim.
"Ini tanggung jawab kita. Jika dia tidak punya hidung yang bagus, maka mungkin, jika dia bersedia, kita dapat operasi hidungnya. Jika payudara, maka payudara."
Panitia mengatakan Miss Myanmar menjadi kekecewaan mereka sepanjang perannya. Mereka memutuskan untuk menurunkan gadis itu dari takhta setelah tiga bulan untuk apa yang mereka gambarkan sebagai sikap berbohong, melecehkan organisasi dan menjadi tidak tahu berterima kasih.
Tapi pada May pulang ke Myanmar, dia ikut melarikan tiara ruby-merah di mana penyelenggara bilang harganya sampai $ 120.000.
"Dia menghilang dengan mahkota dan selempang," kata Mr Kim.
Nigel Godfrey Miss Universe Selandia Baru mengatakan kontestan harus berhati-hati memasuki kompetisi karena banyak kontes akal akalan.
"Gadis-gadis harus berhati-hatilah ketika ikutan kompetisi karena banyak dari kontes itu abal abal itu kenyataannya. Setelah Anda ikutan kontes, Anda perlu berubah. Anda itu jadi pemenang karena alasan itu."
Penyelenggara kontes kini melacak ratu kecantikan yang membawa lari mahkotanya itu setelah lenyap dari radar pengawasan mereka.
sumber: FISKAL
UPDATE
Quote:
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
Malang benar nasib May Myat Noe. Gadis berusia 18 tahun asal Myanmar ini adalah pemenang kontes ratu kecantikan Miss Asia Pacific World 2014. Namun sayang, hanya sesaat ia dapat mengecap indahnya menjadi seorang ratu. Pada 29 Agustus 2014, gelar ratu kecantikan yang disandangnya dicopot oleh pihak penyelenggara kontes. Tak hanya itu, May pun kini harus menghadapi tuduhan 'telah melarikan tiara' yang dilayangkan kepadanya. Menanggapi semua itu, May pun mengadakan konferensi pers pada Selasa, 2 September 2014.
Dalam konferensi persnya, May mengatakan bahwa ia dipaksa berbohong oleh pihak penyelenggara mengenai usianya. May juga dituduh bahwa kecantikan yang ia miliki adalah hasil operasi plastik, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Selain itu, pihak penyelenggara juga menyatakan bahwa May memiliki kepribadian yang tidak baik, seperti melakukan kebohongan dan berperilaku tidak sopan, sehingga gelarnya dicopot. Terlebih saat May kembali ke negaranya dari Seoul, Korea Selatan, membawa serta tiaranya. Tuduhan 'membawa kabur tiara' pun segera dilayangkan kepadanya.
Pihak May pun menolak segala tuduhan tersebut. Pembelaan May, dirinya tidak mengetahui jika gelarnya dicopot. Oleh karenanya, ia tidak merasa bersalah telah membawa tiaranya bersamanya saat kembali ke Myanmar. May menuntut balik pihak penyelenggara. Ia menuntut mereka untuk meminta maaf atas segala tuduhan mereka kepadanya, baru ia akan mengembalikan tiara seharga $100,000 itu kepada mereka.
Belakangan terungkap bahwa ada ketidaksepakatan antara pihak penyelenggara dengan ibunda May, terutama tentang sistem manajemen May. Sang ibunda menginginkan dirinya yang memanajeri May. Namun, di sisi lain, pihak penyelenggara juga merasa berhak untuk memanajeri May, terlebih status May yang berada dalam kontrak sebagai pemenang kontes ratu kecantikan.
Kini tersiar kabar bahwa pihak penyelenggara akan melibatkan pihak kepolisian untuk mengatasi kasus ini, termasuk untuk mengambil kembali tiara dari May.
sumber: TEMPO
Malang benar nasib May Myat Noe. Gadis berusia 18 tahun asal Myanmar ini adalah pemenang kontes ratu kecantikan Miss Asia Pacific World 2014. Namun sayang, hanya sesaat ia dapat mengecap indahnya menjadi seorang ratu. Pada 29 Agustus 2014, gelar ratu kecantikan yang disandangnya dicopot oleh pihak penyelenggara kontes. Tak hanya itu, May pun kini harus menghadapi tuduhan 'telah melarikan tiara' yang dilayangkan kepadanya. Menanggapi semua itu, May pun mengadakan konferensi pers pada Selasa, 2 September 2014.
Dalam konferensi persnya, May mengatakan bahwa ia dipaksa berbohong oleh pihak penyelenggara mengenai usianya. May juga dituduh bahwa kecantikan yang ia miliki adalah hasil operasi plastik, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Selain itu, pihak penyelenggara juga menyatakan bahwa May memiliki kepribadian yang tidak baik, seperti melakukan kebohongan dan berperilaku tidak sopan, sehingga gelarnya dicopot. Terlebih saat May kembali ke negaranya dari Seoul, Korea Selatan, membawa serta tiaranya. Tuduhan 'membawa kabur tiara' pun segera dilayangkan kepadanya.
Pihak May pun menolak segala tuduhan tersebut. Pembelaan May, dirinya tidak mengetahui jika gelarnya dicopot. Oleh karenanya, ia tidak merasa bersalah telah membawa tiaranya bersamanya saat kembali ke Myanmar. May menuntut balik pihak penyelenggara. Ia menuntut mereka untuk meminta maaf atas segala tuduhan mereka kepadanya, baru ia akan mengembalikan tiara seharga $100,000 itu kepada mereka.
Belakangan terungkap bahwa ada ketidaksepakatan antara pihak penyelenggara dengan ibunda May, terutama tentang sistem manajemen May. Sang ibunda menginginkan dirinya yang memanajeri May. Namun, di sisi lain, pihak penyelenggara juga merasa berhak untuk memanajeri May, terlebih status May yang berada dalam kontrak sebagai pemenang kontes ratu kecantikan.
Kini tersiar kabar bahwa pihak penyelenggara akan melibatkan pihak kepolisian untuk mengatasi kasus ini, termasuk untuk mengambil kembali tiara dari May.
sumber: TEMPO
Diubah oleh bagaswara 04-09-2014 21:26
0
10.2K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan