Surabaya - Kader PDI Perjuangan ini menolak Tri Rismaharini kembali dicalonkan kembali sebagai Wali Kota Surabaya periode 2015-2020 dari partainya.

Penolakan Risma itu dilontarkan Bambang DH. Politisi yang kini menjadi anggota DPRD Jatim menilai masyarakat Surabaya lebih membutuhkan wali kota yang memiliki tipe pekerja keras secara nyata.

"Bukan hanya pencitraan atau mengejar popularitas namun hasil kerjanya tidak nyata," kata Bambang DH yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini kepada detikcom, Rabu (3/9/2014).

Bambang DH yang pernah menduduki jabatan wali kota maupun wakil walikota Surabaya ini mengaku cukup gregeten dengan berbagai klaim yang dilakukan wali kota sekarang atas pembangunan di Surabaya.

"Taman itu sudah dirintis sejak 2003, saat Risma belum menjadi apa-apa. Saat saya menjabat 2003, saya bongkar belasan SPBU yang berdiri di jalur hijau, saya jadikan taman," ungkap Bambang DH.

Selain itu, Bambang DH juga mempertanyakan hasil kerja nyata Risma selama empat tahun menjabat wali kota. Bukan sekedar penghargaan yang selalu dipamerkan ke publik, tambahnya.

"Apa yang baru selama empat tahun ini, invetasi menurun kemudian penyerapan APBD juga tidak 100 persen. Surabaya tak butuh wali kota yang suka main klaim," kata Bambang

Untuk itu kata Bambang, PDI Perjuangan menilai sudah waktunya untuk menyuarakan realitas kinerja wali kota Surabaya.

"Suara kader PDIP, fraksi di DPRD Surabaya tidak lagi menghendaki Risma dicalonkan lagi, cuma mereka tidak berani ngomong," kata Bambang yang mengaku telah diskusi dengan fraksi PDIP DPRD Surabaya itu.

Perlu diketahui, Bambang DH yang sudah dua periode menjabat wali kota Surabaya pada 2010 lalu dicalonkan PDIP sebagai wakil wali kota mendampingi Tri Rismaharini.

Namun, Bambang DH di tengah perjalanan mengundurkan diri karena mencalonkan Gubernur Jatim. Kursi yang ditinggalkan Bambang DH diisi oleh Wisnu Sakti Buana yang tak lain Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya.

sumur : Link