- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
[Catper] Lawu via Candi Cetho, luar biasa (23-24 Agustus 2014)


TS
cassavha
[Catper] Lawu via Candi Cetho, luar biasa (23-24 Agustus 2014)
A: Bro, mau naik Lawu ya? Lewat Jalur mana?
B: Naik lewat jalur Cemoro kandang bro, turun lewat Cemoro Sewu.
B: Naik lewat jalur Cemoro kandang bro, turun lewat Cemoro Sewu.
Mungkin dua jalur itu yang sering kita dengar ketika kita mau mendaki Gunung Lawu. Ya, memang kedua jalur itulah yang paling sering dilewati banyak pendaki. Kali ini TS akan sedikit berbagi keindahan Gunung Lawu lewat Jalur yang jarang dilewati oleh banyak pendaki, Jalur Candi Cetho.
Bagi yang ingin naik lewat Jalur Candi Cetho, harus ada persiapan secara matang, baik persiapan fisik maupun mental. Jalur ini memang dikenal mistis dan masih sangat alami dengan tracknya yang "aduhai". Waktu tempuh memang variatif, tergantung rombongan dan individu masing-masing. TS sendiri butuh waktu sekitar 11 jam dari gerbang candi cetho sampai ke puncak (Hargo Dumilah).
Quote:
Original Posted By Anggota
Anggota dalam pendakian ini ada 3; TS, Ridwan, dan Anam. Kita memang bukan anggota pecinta alam, tapi kita cinta terhadap ciptaan Tuhan berupa Alam #hasseek. Berangkat atas dasar mencari inspirasi karena penat tugas akhir a.k.a skripsi wkwkwk
Anggota dalam pendakian ini ada 3; TS, Ridwan, dan Anam. Kita memang bukan anggota pecinta alam, tapi kita cinta terhadap ciptaan Tuhan berupa Alam #hasseek. Berangkat atas dasar mencari inspirasi karena penat tugas akhir a.k.a skripsi wkwkwk

Quote:
Original Posted By Keberangkatan
Setelah rembug bersama, terjadilah kesepakatan diantara kita bertiga. Berangkat dengan meeting poindirumah Ridwan (karena Ridwan berdomisili Ungaran). Kami memilih menggunkanan motor pribadi dengan alasan daya jelajahnya lebih fleksibel ketimbang naik kendaraan umum. kami berangkat pukul 00:10 dari Ungaran menuju Karang Anyar. Sampai di Karang Anyar pukul 02:30 dan kami putuskan untuk beristirahat di salah satu Masjid di daerah Karang Pandan. Setelah sholat subuh (kira-kira pukul 04:45) , TS sempat belanja sayur-mayur di Pasar Karang Pandan untuk keperluan masak memasak nanti dan tak luput juga kami sempatkan sarapan di salah satu warung di daerah Karang Pandan. Tepat pukul 7:00 kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju basecamp dan sampai di kawasan Candi Cetho pukul 7:30.
Setelah rembug bersama, terjadilah kesepakatan diantara kita bertiga. Berangkat dengan meeting poindirumah Ridwan (karena Ridwan berdomisili Ungaran). Kami memilih menggunkanan motor pribadi dengan alasan daya jelajahnya lebih fleksibel ketimbang naik kendaraan umum. kami berangkat pukul 00:10 dari Ungaran menuju Karang Anyar. Sampai di Karang Anyar pukul 02:30 dan kami putuskan untuk beristirahat di salah satu Masjid di daerah Karang Pandan. Setelah sholat subuh (kira-kira pukul 04:45) , TS sempat belanja sayur-mayur di Pasar Karang Pandan untuk keperluan masak memasak nanti dan tak luput juga kami sempatkan sarapan di salah satu warung di daerah Karang Pandan. Tepat pukul 7:00 kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju basecamp dan sampai di kawasan Candi Cetho pukul 7:30.
Quote:
Original Posted By Basecamp
Setibanya di kawasan Candi Cetho kami sempat bingung mencari basecamp pendakian. diujung jalan (depan gerbang Candi Cetho) kami ketemu dengan rombongan pendaki dari Jakarta dan kami disarankan untuk menitipkan motor di salah satu wisma tepat dibawah pintu gerbang Candi Cetho (Wisma Ayu kalau ga salah). Sedikit saran buat agan-agan belum pernah datang ke Candi Cetho, sering-seringlah bertanya kepada warga sekitar kalau agan ragu, sebab jalur menuju gerbang pendakian memang agak “njelimet”. Bertanya itu lebih baik daripada nyasar (pengalaman ya mas? Wkwkwk
).
Selama perjalanan, agan akan disuguhi dengan pemandangan kebun teh yang khas dengan topografi perbukitan. Sesampainya di wisma kami pun menyiapkan perbekalan (khususnya persediaan air) dan menata ulang isi carier kami (repacking). Sebelum berangkat kami meminta izin dulu kepada petugas jaga Candi Cetho sebagai tanda kalau kami akan melakukan pendakian (karena kami tidak menemukan basecamp). Pukul 8.30 tepat kami berangkat mendaki dengan harapan selamat sampai tujuan #amiin.
Setibanya di kawasan Candi Cetho kami sempat bingung mencari basecamp pendakian. diujung jalan (depan gerbang Candi Cetho) kami ketemu dengan rombongan pendaki dari Jakarta dan kami disarankan untuk menitipkan motor di salah satu wisma tepat dibawah pintu gerbang Candi Cetho (Wisma Ayu kalau ga salah). Sedikit saran buat agan-agan belum pernah datang ke Candi Cetho, sering-seringlah bertanya kepada warga sekitar kalau agan ragu, sebab jalur menuju gerbang pendakian memang agak “njelimet”. Bertanya itu lebih baik daripada nyasar (pengalaman ya mas? Wkwkwk

Selama perjalanan, agan akan disuguhi dengan pemandangan kebun teh yang khas dengan topografi perbukitan. Sesampainya di wisma kami pun menyiapkan perbekalan (khususnya persediaan air) dan menata ulang isi carier kami (repacking). Sebelum berangkat kami meminta izin dulu kepada petugas jaga Candi Cetho sebagai tanda kalau kami akan melakukan pendakian (karena kami tidak menemukan basecamp). Pukul 8.30 tepat kami berangkat mendaki dengan harapan selamat sampai tujuan #amiin.
Spoiler for penampakan jalan:
Quote:
Original Posted By Pos 1 (Retjo Kethek)
Dalam perjalanan menuju pos 1, kami melewati banyak situs bersejarah seperti Candi Cetho, PuriSaraswati, dan Candi Kethek. Trackmenuju pos 1 boleh dibilang track pemanasan kita sebelum memasuki tanjakan-tanjakan panjang nanti. Sampai saat ini masih banyak penunjuk jalan yang sudah terpasang pada track menuju pos 1. Kami tiba di pos 1 pukul 9:30 (waktu tempuh menuju pos 1 kurang lebih 1 jam) dan lebih singkat karena kami tidak masuk kawasan candi). Setelah istirahat 15 menit kami melajutkan perjalanan menuju pos 2 tepat pukul 9:45
Dalam perjalanan menuju pos 1, kami melewati banyak situs bersejarah seperti Candi Cetho, PuriSaraswati, dan Candi Kethek. Trackmenuju pos 1 boleh dibilang track pemanasan kita sebelum memasuki tanjakan-tanjakan panjang nanti. Sampai saat ini masih banyak penunjuk jalan yang sudah terpasang pada track menuju pos 1. Kami tiba di pos 1 pukul 9:30 (waktu tempuh menuju pos 1 kurang lebih 1 jam) dan lebih singkat karena kami tidak masuk kawasan candi). Setelah istirahat 15 menit kami melajutkan perjalanan menuju pos 2 tepat pukul 9:45
Spoiler for penampakan Pos 1:
Quote:
Original Posted By Pos 2 (Brak Seng)
Medan menuju pos 2 tidak jauh berbeda dengan medan pos 1. Penunjuk jalan menuju pos 2 masih sering ditemui. Secara keseluruhan, medan pos 1 sampai pos 2 ini adalah hutan seperti kebanyakan hutan dilereng gunung. Kami sampai di pos 2 pukul 11:15 (waktu tempuh sekitar 1,5 jam).
Lupa ambil gambar
Medan menuju pos 2 tidak jauh berbeda dengan medan pos 1. Penunjuk jalan menuju pos 2 masih sering ditemui. Secara keseluruhan, medan pos 1 sampai pos 2 ini adalah hutan seperti kebanyakan hutan dilereng gunung. Kami sampai di pos 2 pukul 11:15 (waktu tempuh sekitar 1,5 jam).
Spoiler for penampakan pos 2:
Lupa ambil gambar

Quote:
Original Posted By Pos 3 (Cemoro Dowo)
Setelah istirahat 15 menit, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Tepat pukul 11:30 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Dalam perjalanan menuju pos 3 sangat disarankan menggunakan celana panjang karena kondisi vegetasi semak belukar yang sangat lebat dan banyak terdapat ulat bulu. Ditambah kondisi medan yang mulai menanjak secara kontinyu (terus menerus) dan jarang terdapat bonus. Di tengah perjalanan menuju pos 3 kami bertemu dengan rombongan dari jakarta yang berangkat lebih pagi dari kami. Kondisi mereka sedang istirahat dan kami terus melanjutkan perjalanan supaya sampai di pos 5 lebih awal (sebelum petang). Sampai di pos 3 pukul 1.00 (waktu tempuh 1,5 jam). Kami putuskan untuk beristirahat agak lama (sekitar 30 menit) untuk sholat dan nyemil asupan kalori untuk energi mengarungi medan pos 4.
Anam dan Ridwan sedang Sholat Dzuhur
Setelah istirahat 15 menit, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Tepat pukul 11:30 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Dalam perjalanan menuju pos 3 sangat disarankan menggunakan celana panjang karena kondisi vegetasi semak belukar yang sangat lebat dan banyak terdapat ulat bulu. Ditambah kondisi medan yang mulai menanjak secara kontinyu (terus menerus) dan jarang terdapat bonus. Di tengah perjalanan menuju pos 3 kami bertemu dengan rombongan dari jakarta yang berangkat lebih pagi dari kami. Kondisi mereka sedang istirahat dan kami terus melanjutkan perjalanan supaya sampai di pos 5 lebih awal (sebelum petang). Sampai di pos 3 pukul 1.00 (waktu tempuh 1,5 jam). Kami putuskan untuk beristirahat agak lama (sekitar 30 menit) untuk sholat dan nyemil asupan kalori untuk energi mengarungi medan pos 4.
Spoiler for penampakan pos 3:
Quote:
Original Posted By Pos 4 (Pengik)
Tepat pukul 1:30 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 4. Medan menuju pos 4 memang aduhai, dengan track panjang dan tanjakan yang menawan.. wkwkwkwk... Mulai dari medan ini energi kami sangat terkuras. Durasi kami berjalanpun jauh berbeda dari medan pos-pos sebelumnya. Seringkali kata break terucap dari mulut salah satu diantara kami bertiga. Mungkin ini efek ngoyo kejar target ngecamp di pos 5, alhasil kami tiba di pos 4 pukul 14:50 (1 jam 50 menit). Sedikit gambaran untuk medan menuju pos 4, track lumayan panjang dengan kemiringan tanjakan 60-70 derajat (perkiraan). Kondisi vegetasi lebat terbuka dan jika kita beruntung sesekali kita akan melihat elang jawa (TS hanya melihat Jalak Lawu dan beruntung lagi dapat mendengar suara krunuk ayam hutan sangat kencang). Sesampainya di pos 4 kami istirahat sejenak selama 20 menit.
jalan menuju Pos 4 sesi 1
jalan menuju Pos 4 sesi 2
Tepat pukul 1:30 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 4. Medan menuju pos 4 memang aduhai, dengan track panjang dan tanjakan yang menawan.. wkwkwkwk... Mulai dari medan ini energi kami sangat terkuras. Durasi kami berjalanpun jauh berbeda dari medan pos-pos sebelumnya. Seringkali kata break terucap dari mulut salah satu diantara kami bertiga. Mungkin ini efek ngoyo kejar target ngecamp di pos 5, alhasil kami tiba di pos 4 pukul 14:50 (1 jam 50 menit). Sedikit gambaran untuk medan menuju pos 4, track lumayan panjang dengan kemiringan tanjakan 60-70 derajat (perkiraan). Kondisi vegetasi lebat terbuka dan jika kita beruntung sesekali kita akan melihat elang jawa (TS hanya melihat Jalak Lawu dan beruntung lagi dapat mendengar suara krunuk ayam hutan sangat kencang). Sesampainya di pos 4 kami istirahat sejenak selama 20 menit.
Spoiler for penampakan:
Spoiler for penampakan 1:
Spoiler for penampakan 2:
Quote:
Original Posted By Pos 5 (Bulak Peperangan)
Pukul 15.10 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 5. Harapan kami adalah sesegera mungkin sampai di pos 5 dan mendirikan tenda (efek kecapekan). Medan menuju pos 5 masih sama seperti medan menuju pos 4, hanya saja sering kita menemukan bonus dan bahkan turunan.
Sebelum memasuki kawasan sabana, kita akan melewai tanjakan yang kemiringannya super (kemungkinan lebih dari 65 derajat). Kami memasuki kawasan sabana (awal) tepat pukul 16:30. Disinilah terjadi kebingungan diantara kami, sebab jalur medan tertutup dengan lebatnya padang sabana dan sangat sedikit penunjuk jalan. Ditambah ridwan dan TS mengalami halusinasi akan keberadaan papan POS 5. Akhirnya Anam dan TS berpencar dengan patokan Ridwan sebagai pusat (Ridwan tertidur karena kecapekan). Syukur alhamdulillah kami menemukan pos 5 setelah berputar-putar dipadang sabana I (sabana pertama) selama 30 menit. Sesegera mungkin kami menuju pos 5 (padang sabana tengah) dan mendirikan tenda.
Suhu di gunung lawu memang dikenal lebih dingin dari gunung-gunung lain dipulau jawa. Kami putuskan untuk membagi tugas membuat api unggun dan memasak. Anam dan Ridwan mencari kayu bakar dan TS sendiri memasak.Dibutuhkan kerja keras untuk menghidupkan api unggun hanya bermodalkan korek saja #sambateAnam wkwkwwk
. Pukul 19:00 rombongan dari jakarta pun menyusul kami dengan target mereka sampai dipos 6 (Mbok Yem).
Setelah penghangatan badan dan makan selesai, kami istirahat tepat pukul 21:00 dan berencana melanjutkan perjalanan pagi jam 6:00.
Ridwan narsis sendiri
Anam dengan konsentrasi semangat 35%
Perjalanan menuju sabana
tepar di sabana
mari masak
Pukul 15.10 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 5. Harapan kami adalah sesegera mungkin sampai di pos 5 dan mendirikan tenda (efek kecapekan). Medan menuju pos 5 masih sama seperti medan menuju pos 4, hanya saja sering kita menemukan bonus dan bahkan turunan.
Sebelum memasuki kawasan sabana, kita akan melewai tanjakan yang kemiringannya super (kemungkinan lebih dari 65 derajat). Kami memasuki kawasan sabana (awal) tepat pukul 16:30. Disinilah terjadi kebingungan diantara kami, sebab jalur medan tertutup dengan lebatnya padang sabana dan sangat sedikit penunjuk jalan. Ditambah ridwan dan TS mengalami halusinasi akan keberadaan papan POS 5. Akhirnya Anam dan TS berpencar dengan patokan Ridwan sebagai pusat (Ridwan tertidur karena kecapekan). Syukur alhamdulillah kami menemukan pos 5 setelah berputar-putar dipadang sabana I (sabana pertama) selama 30 menit. Sesegera mungkin kami menuju pos 5 (padang sabana tengah) dan mendirikan tenda.
Suhu di gunung lawu memang dikenal lebih dingin dari gunung-gunung lain dipulau jawa. Kami putuskan untuk membagi tugas membuat api unggun dan memasak. Anam dan Ridwan mencari kayu bakar dan TS sendiri memasak.Dibutuhkan kerja keras untuk menghidupkan api unggun hanya bermodalkan korek saja #sambateAnam wkwkwwk

Setelah penghangatan badan dan makan selesai, kami istirahat tepat pukul 21:00 dan berencana melanjutkan perjalanan pagi jam 6:00.
Spoiler for penampakan:
Spoiler for penampakan 1:
Spoiler for penampakan 2:
Spoiler for penampakan 3:
Spoiler for penampakan 4:
Spoiler for penampakan 5:
Quote:
Original Posted By Pos 6
Fakta dilapangan berjalan tidak sesuai dengan rencana. Anam dan Ridwan terbangun pukul 3:00 karena kedinginan. Alhasil kami membuat heater roomdengan memanfaatkan kompor dan sleeping bag. Dan tepat pukul 4:00 kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke pos 6 supaya badan memperoleh panas akibat gerakan badan. Diperjalanan menuju pos 6 kami menemukan camp rombongan dari jakarta yang ternyata mereka mendirikan tenda di padang sabana pinggir (sebelum tanjakan ke pasar dieng). Dipasar dieng cahaya pagi mulai menerangi medan, dan kami sangat bersyukur, sebab medan di pasar dieng penuh dengan bebatuan dan minim penunjuk jalan sehingga sangat rawan untuk tersesat jika pendakian dilakukan pada malam hari atau kondisi berkabut. Patokan paling gampang untuk melewati pasar dieng adalah melihat posisi hargo dalem (hargo dalem sudah terlihat dari pasar dieng). Tepat matahari terbit (pukul 5:37) kami sampai di pos 6 (Hargo Dalem).
Di pos 6 kami sempat berfoto-foto untuk mengabadikan momen sunrise di hargo dalem. Di hargo dalem kami bertemu beberapa pendaki dari jalur cemoro kandang dan cemoro sewu. Setelah puas berfoto-foto kami lanjutkan perjalanan menuju puncak (hargo dumilah)
Ridwan narsis (lagi)
Siluet Sunrise
Fakta dilapangan berjalan tidak sesuai dengan rencana. Anam dan Ridwan terbangun pukul 3:00 karena kedinginan. Alhasil kami membuat heater roomdengan memanfaatkan kompor dan sleeping bag. Dan tepat pukul 4:00 kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke pos 6 supaya badan memperoleh panas akibat gerakan badan. Diperjalanan menuju pos 6 kami menemukan camp rombongan dari jakarta yang ternyata mereka mendirikan tenda di padang sabana pinggir (sebelum tanjakan ke pasar dieng). Dipasar dieng cahaya pagi mulai menerangi medan, dan kami sangat bersyukur, sebab medan di pasar dieng penuh dengan bebatuan dan minim penunjuk jalan sehingga sangat rawan untuk tersesat jika pendakian dilakukan pada malam hari atau kondisi berkabut. Patokan paling gampang untuk melewati pasar dieng adalah melihat posisi hargo dalem (hargo dalem sudah terlihat dari pasar dieng). Tepat matahari terbit (pukul 5:37) kami sampai di pos 6 (Hargo Dalem).
Di pos 6 kami sempat berfoto-foto untuk mengabadikan momen sunrise di hargo dalem. Di hargo dalem kami bertemu beberapa pendaki dari jalur cemoro kandang dan cemoro sewu. Setelah puas berfoto-foto kami lanjutkan perjalanan menuju puncak (hargo dumilah)
Spoiler for penampakan:
Spoiler for penampakan 1:
Spoiler for penampakan 2:
Quote:
Original Posted By Puncak (Hargo Dumilah)
Jarak antara hargo dalem dengan Hargo Dumilah (puncak) tidak terlalu jauh. Jika kita dari jalur Candi Cetho lebih mudah lewat arah jalur cemoro kandang setelah Hargo Dumilah dan dipersimpangan jalan terdapat papan penunjuk kepuncak (hargo dumilah). Kami sampai dipuncak pukul 6:30. Syukur alhamdulillah kami ucapkan dengan rasa senang. Dipuncak kami sempat ngobrol dengan pendaki-pendaki dari jalur cemoro kandang/sewu dan berfoto-foto ria.
goes to Hargo Dumilah
di puncak kita bersama sang pusaka 3265 mdpl
Jarak antara hargo dalem dengan Hargo Dumilah (puncak) tidak terlalu jauh. Jika kita dari jalur Candi Cetho lebih mudah lewat arah jalur cemoro kandang setelah Hargo Dumilah dan dipersimpangan jalan terdapat papan penunjuk kepuncak (hargo dumilah). Kami sampai dipuncak pukul 6:30. Syukur alhamdulillah kami ucapkan dengan rasa senang. Dipuncak kami sempat ngobrol dengan pendaki-pendaki dari jalur cemoro kandang/sewu dan berfoto-foto ria.
Spoiler for penampakan:
Spoiler for penampakan 1:
Spoiler for penampakan 2:
Quote:
Original Posted By Mbok Yem
Setelah puas berfoto ria dipuncak, pukul 7:30 kami turun ke hargo dumilah. Harapan kami adalah warung mbok yem buka dan ternyata memang buka. kami pun langsung memesan menu andalan, SEGO PECEL TELUR. Sambil menunggu pesanan datang, kami mencoba pisang goreng beku buatan mbok yem, dan rasanya maknyus meskipun sudah beku.
Penunjuk arah
Mbok Yem memang Oke
menu andalan (Sego Pecel Ndok Ceplok)
![[Catper] Lawu via Candi Cetho, luar biasa (23-24 Agustus 2014)](https://s.kaskus.id/images/2014/09/02/2758893_20140902025454.JPG)
Tragedi Paparazi oleh Ridwan #duhdek #nasibkesuwenjomlbo
Setelah puas berfoto ria dipuncak, pukul 7:30 kami turun ke hargo dumilah. Harapan kami adalah warung mbok yem buka dan ternyata memang buka. kami pun langsung memesan menu andalan, SEGO PECEL TELUR. Sambil menunggu pesanan datang, kami mencoba pisang goreng beku buatan mbok yem, dan rasanya maknyus meskipun sudah beku.
Spoiler for penampakan:
Spoiler for penampakan 1:
Spoiler for penampakan 2:
![[Catper] Lawu via Candi Cetho, luar biasa (23-24 Agustus 2014)](https://s.kaskus.id/images/2014/09/02/2758893_20140902033658.jpg)
Spoiler for penampakan 3:
Spoiler for penampakan 4:
Tragedi Paparazi oleh Ridwan #duhdek #nasibkesuwenjomlbo
Quote:
Original Posted By Turun ke Camp
pukul 8:30 kami turun kembali ke pos 5 dengan perut kenyang. Diperjalan pulang kami sangat beruntung menemukan kijang/menjangan lawu di sabana tengah. Sampai di camp pukul 9:30 dan kami istirahat selama satu jam.
menjangan/kidang lawu
pukul 8:30 kami turun kembali ke pos 5 dengan perut kenyang. Diperjalan pulang kami sangat beruntung menemukan kijang/menjangan lawu di sabana tengah. Sampai di camp pukul 9:30 dan kami istirahat selama satu jam.
Spoiler for penampakan:
Quote:
Original Posted By Pesta Besar
Sebelum turun gunung, kami memutuskan untuk menghabiskan logisitik supaya meringankan beban saat turun. Acara masak-memasak dan makan besar (lagi) tak terhindarkan. Selesai makan kami langsung mengemas barang dan mengumpulkan sampah-sampah untuk dibawa turun. Sesi foto ria disabana menjadi agenda foto-foto terakhir sebelum turun gunung. Tepat pukul 1:30 kami turun.
Asupan turun Gunung
Sebelum turun gunung, kami memutuskan untuk menghabiskan logisitik supaya meringankan beban saat turun. Acara masak-memasak dan makan besar (lagi) tak terhindarkan. Selesai makan kami langsung mengemas barang dan mengumpulkan sampah-sampah untuk dibawa turun. Sesi foto ria disabana menjadi agenda foto-foto terakhir sebelum turun gunung. Tepat pukul 1:30 kami turun.
Spoiler for penampakan:
Spoiler for penampakan 1:
Spoiler for penampakan 2:
Anam
Spoiler for penampakan 2:
Ridwan (lagi)
Spoiler for penampakan 3:
Quote:
Original Posted By Turun Gunung
Naik ala keong turun ala macan, begitulah slogan kami. Entah dikejar setan atau binatang hutan apa kami turun sangat cepat. Kami tiba pos 1 pukul 15:30 dengan cuaca mulai gerimis. Kami tetap melanjutkan perjalanan dengan posisi badan basah akibat gerimis. tiba di kawasan candi kethek hujan menjadi sangat deras dan akhirnya kami memakai flysheet tenda rame-rame (karena TS dan Ridwan tidak bawa jas hujan). Pukul 16:50 kami tiba di wisma tempat kita menitipkan motor (basecamp) dengan kondisi basah kuyup kehujanan. Sambil menunggu hujan reda kami mengemasi barang-barang dan tepat pukul 17:30 kami pamitan dengan penjaga wisma dan kembali ke semarang dengan selamat.
Naik ala keong turun ala macan, begitulah slogan kami. Entah dikejar setan atau binatang hutan apa kami turun sangat cepat. Kami tiba pos 1 pukul 15:30 dengan cuaca mulai gerimis. Kami tetap melanjutkan perjalanan dengan posisi badan basah akibat gerimis. tiba di kawasan candi kethek hujan menjadi sangat deras dan akhirnya kami memakai flysheet tenda rame-rame (karena TS dan Ridwan tidak bawa jas hujan). Pukul 16:50 kami tiba di wisma tempat kita menitipkan motor (basecamp) dengan kondisi basah kuyup kehujanan. Sambil menunggu hujan reda kami mengemasi barang-barang dan tepat pukul 17:30 kami pamitan dengan penjaga wisma dan kembali ke semarang dengan selamat.
Semoga cerita pendakian ini dapat menjadi referensi bagi agan-agan yang ingin naik lawu lewat jalur Candi Cetho. Sharing is Caring. Salam Lestari.





Diubah oleh cassavha 02-09-2014 09:53
0
23.2K
Kutip
56
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan