Harvest Moon – Simulasi Kehidupan Terbaik Dengan Kedok Pertanian
TS
hanes27
Harvest Moon – Simulasi Kehidupan Terbaik Dengan Kedok Pertanian
Di tahun 2000, Natsume merilis Harvest Moon. Dalam game berjudul Harvest Moon: Back to Nature yang dirilis di PlayStation itu, seri Harvest Moon menjadi sangat populer di Indonesia meskipun sebelumnya bisa dibilang Harvest Moon itu termasuk kategori game yang tidak mainstream. Seri yang memiliki judul asli Bokujou Monogatari di Jepang ini bisa sangat populer karena memang seru untuk dimainkan dan digemari oleh gamer baik lelaki ataupun perempuan.
Bagi kamu yang mungkin belum kenal dengan Harvest Moon: Back to Nature, game ini adalah sebuah game yang menempatkanmu pada posisi seorang pemuda yang mewarisi perkebunan dan peternakan milik mendiang kakeknya di sebuah kota kecil bernama Mineral Town. Warisan yang terbengkalai ini telah ditinggal cukup lama dalam keadaan berantakan, dan kamu sebagai pewaris diberi kesempatan oleh walikota Mineral Town untuk memperbaikinya ke kejayaan semula. Semua ini harus bisa kamu capai dalam waktu tiga tahun saja, dan jika sampai kamu tidak bisa memenuhi syarat-syarat yang diminta, kamu akan disuruh meninggalkan kota tersebut.
Lalu kalau memang game ini populer di kalangan berbagai gamer dan juga memiliki tema tentang membangun sebuah pertanian, kenapa saya sebutkan game ini sebagai sebuah simulasi kehidupan yang terbaik? Temukan jawabannya di pembahasan lengkap di bawah ini.
Spoiler for What other say:
Untuk menyelesaikan cerita utama dari Harvest Moon: Back to Nature, kamu harus melakukan semua kegiatan repetitif ini sampai 3 tahun lamanya (waktu dalam game tentunya), dengan perhitungan satu tahun ada empat musim, dan satu musim ada 30 hari. Jujur saja saya cukup bimbang apakah perhitungan waktu dalam Harvest Moon termasuk adil atau tidak. Jika kamu berada dalam satu ruangan, maka jam yang ada di dalam game tidak akan bertambah sama sekali, tapi seandainya kamu jalan-jalan di tengah kota, pantai, atau pegunungan, maka waktu yang berjalan bisa dibilang sangat cepat. Cepatnya waktu berjalan dalam game terkadang membuat saya berpikir bahwa Harvest Moon: Back to Nature sangatlah kejam dalam memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas
Spoiler for what i want to say:
Apa yang saya dapat adalah, kita diajari bagaimana kita harus menghargai dan memanage waktu sebaik mungkin, terkadang kita tidak sadar bahwa waktu berlalu sangat cepat saat kita do/not doing something. Terkadang kita terlalu banyak diam/ bermain sehingga tak terasa bahwa waktu berlalu sangat cepat dan sudah tidak ada waktu bagi kita untuk menyelesaikan pekerjaan yang penting. Mengapa saat didalam suatu ruangan waktu tidak bergerak? Yang pertama Harvest Moon ingin kita menghargai waktu kita saat kita bersama orang2 terdekat kita, dimana lupakan lah waktu, anggaplah waktu itu seakan berhenti agar kita bisa merasakan quality time bersama orang2 terdekat kita. Yang kedua agar kita fokus dan melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita sampai selesai, berapa banyak diantara kita pekerjaannya berantakan dan terkesan asal jadi hanya karena sedikitnya waktu yang ada?
Spoiler for what some people say:
Nah sekarang sampai ke bagian di mana saya mencoba melihat Harvest Moon: Back to Nature dari sudut pandang yang dulu tidak akan terlintas di pikiran saya. Saat melihat kakak saya bermain game ini, saya menyadari bahwa game ini betul-betul mengajarkan kita untuk betul-betul memprioritaskan materi di atas segalanya. Setiap hari karakter kita diharuskan untuk bekerja dan menjual hasil panennya demi sesuap nasi. Bahkan tidak jarang juga kita sampai harus mengambil hasil alam milik bersama dengan egoisnya hanya untuk menambah celengan sedikit
Spoiler for what i learned:
Disini kita diingatkan bahwa alam kita kaya, alam menyediakan banyak hal untuk keperluan kita. FYI dalam Harvest Moon anda tidak akan mati jika tidak bekerja hanya saja kemungkinan anda akan diusir dari Mineral Town yang menurut saya jika anda tidak bekerja maka anda akan "diusir" dan tidak diperhitungkan di komunitas di lingkungan anda. As long as you live you have to works, is that sounds so bad? it's life bro.
Spoiler for harvest goddess:
jangan lupa juga kita bisa juga memberikan persembahan kepada harvest goddess sebagai ucapan syukur atas hasil alam atau ya sekadar meminta sesuatu
Spoiler for what people say:
Harvest Moon: Back to Nature juga menunjukkan sebuah kota terpencil yang diisi oleh orang-orang materialistis. Butuh bukti? Bagaimana cara supaya kamu bisa akrab dengan penduduk? Dengan sering-sering memberikan hadiah tentunya. Bagaimana cara kamu mendekati karakter wanita untuk dinikahi? Dengan sering-sering memberikan hadiah tentunya. Bagaimana cara membuat anak kamu senang? Dengan sering-sering memberikan hadiah tentunya, bahkan hal ini sudah ditanamkan sedari si anak masih bayi. Memang kamu tetap bisa memperoleh semua ini hanya dengan rajin-rajin bicara saja, tapi apakah kamu cukup sabar untuk melakukannya?
Spoiler for what i thought:
Menurut saya Harvest Moon sedang mengajarkan kita mengenai hal "memberi", seberapa banyak diantara kita yang mau berbagi terhadap sesama kita? dalam lingkup yang lebih kecil tetangga sekitar kita? perlu diketahui bahwa ada saatnya kita yang mendapat rahasia, resep atau barang dari penduduk di Mineral Town Harvest Moon jika kita berteman cukup baik dengan mereka. Bahkan jika anda ingat pancingan pertama hanya bisa didapat secara gratis dari orang yang sedang memancing di pantai.
Spoiler for buat yang lupa cara dapet pancingan:
orang tua di atas memberikan secara gratis pancingan ke agan syaratnya cuma 1 dateng pagi2 ke pantai sekitar jam 7an kl ga salah
Untuk hubungan dengan lawan jenis kita diingatkan bahwa dalam kehidupan nyata kita akan sulit berhasil jika tidak punya apa2. Orang tua mana yang mengijinkan anaknya menikah dengan seseorang yang tidak memiliki apa pun dan hanya bermodalkan "cinta"?
untuk anak, orang tua akan memberikan segalanya hanya untuk melihat anaknya senang. Orang tua saya pernah berkata, bukankah kalau kita sudah memiliki anak, apa pun yang kita kerjakan semua hasilnya semata2 hanya untuk menyenangkan anak kita.
Is that all sounds materialism for you? It's a lesson of life for me
Spoiler for what some people think:
Selain itu tentu saja game ini dipenuhi dengan berbagai stereotip. Mungkin saja hal ini sengaja dibuat untuk memberikan efek yang lebih hidup dan bervariasi di Mineral Town, tapi tetap saja menarik jika kita bahas hal ini baik dari sudut pandang serius ataupun dengan sedikit bercanda. Contoh paling mudah untuk melihat stereotip di Harvest Moon: Back to Nature bisa terlihat dengan mudah di antara lima karakter wanita yang bisa kamu nikahi. Masing-masing wanita, seperti yang saya sebutkan di atas, memiliki karakteristik sendiri-sendiri, dan terkadang karakteristik ini malah menjadi stereotip. Lihat saja Mary, karakter kutu buku yang nampak culun dan (tentu saja) menggunakan kacamata, atau Popuri yang terlihat paling feminim namun memiliki sifat yang teramat sangat manja.
Spoiler for what i understand:
That's a life you're living dude. Dalam hidup ini kita bertemu dengan banyak jenis orang yang berbeda2 dan mungkin terkesan aneh. Apakah ada orang seperti Popuri atau Mary di dunia nyata? Absolutely yes!! kalau anda mengatakan anda tidak pernah menemuinya, apakah anda sudah bertemu dengan seluruh 7,243 milyar orang di bumi(populasi manusia berdasarkan PBB)?
Spoiler for hmm:
Hal terakhir yang membuat saya betul-betul mengernyitkan dahi saat melihat petualangan si petani muda ini di Mineral Town adalah adanya unsur perbudakan di game ini. Di Mineral Town, tepatnya di belakang gereja, tinggal tujuh ekor kurcaci di sebuah gubuk kecil yang untuk ukuran kurcaci-kurcaci tersebut adalah tempat yang cukup besar. Ketujuh kurcaci ini senang bekerja dan mau membantumu asalkan mereka memiliki afeksi yang cukup kepadamu. Cara meningkatkan afeksinya pun cukup mudah, yaitu hanya dengan rajin-rajin mengobrol dan (tentu saja) rajin-rajin memberikan hadiah.
Dengan upah yang sangat rendah itu, para kurcaci tersebut akan bekerja di perkebunanmu dari pukul enam pagi sampai dengan sepuluh malam, sebuah jam kerja yang jelas tidak wajar. Terkadang jika kamu mengobrol dengan para kurcaci itu pun, mereka mungkin mengutarakan ketidak senangan dalam melakukan pekerjaan. Walaupun kadang alasan mereka cukup bodoh seperti tidak mau baju kotor, lebih memilih memasak, atau lebih memilih tidur (oh yang ini cukup wajar sebenarnya).
Spoiler for this is right:
Perbudakan? nope. Saya melihatnya seperti ini: Setiap manusia harus bekerja, meskipun terpaksa atau mereka tidak menyukai pekerjaan itu. Para budak adalah golongan manusia yang dimiliki oleh seorang tuan, bekerja tanpa gaji dan tidak mempunyai hak asasi manusia. 7 dwarves mendapat bayarannya berupa barang yang mereka sukai supaya mereka mau bekerja, jika tidak terpenuhi maka mereka tidak mau bekerja. Selain itu mereka punya hak berupa libur selama semusim (spring) yang tidak bisa diganggu gugat.
Spoiler for tea party:
kalo agan beruntung bisa diajak ikut tea party sama mereka terus dapet item teh kl ga salah
The last thing: "Everything have two side within them, but it's up to us which one we want to expose"