Hari Pertama di alam kubur adalah hari yang paling menegangkan dan mendebarkan bagi ruh manusia. Pada hari itu, mayit akan ditanya tentang hal-hal pokok. Sebelum datangnya Malaikat Munkar dan Nakir, ada Malaikat yang terlebih dahulu mendatangi mayit. Malaikat tersebut bernama Rauman. Ia mendatangi mayit dan duduk, lalu berkata, "Tulislah apa yang telah engkau lakukan, baik dan jelek.".
Mayit pun menjawab, "Dengan apa aku menulis, mana pena dan mangsiku (tinta)?"
Rauman berkata, "Ludahmu adalah mangsimu dan penamu adalah jari-jari tanganmu."
Mayit pun menjawab, "Pada apa aku menulis, sedangkan aku tidak mempunyai lampiran."Maka Malaikat Rauman kemudian memotong kain kafan dan memberikan pada mayit, ia berkata, "Ini lampiranmu, maka Tulislah." Maka mayit menulis amalnya yang baik. Ketika sampai pada amal yang jelek, ia malu kepada Malaikat Rauman. Malaikat berkata, "Wahai orang yang salah, kenapa kamu tidak malu kepada Dzat yang menciptakanmu ketika kamu melakukannya di dunia, dan sekarang kamu malu padaku?" Malaikat kemudian mengangkat batang kayu dan memukulnya,
mayit berkata, "Bangkitkanlah aku, sehingga aku dapat menulisnya." Kemudian mayit menuliskan semua amal baik dan jeleknya. Malaikat lalu meyuruhnya agar melipat dan mengecapnya, kemudian mayit itu melipatnya lalu berkata, "Dengan apa aku mengecapnya, sedangkan aku tidak punya cap?"
Malaikat berkata, "Cap ia dengan kukumu." Maka, ia mengecapnya dengan kukunya dan menggantungkan di lehernya sampai hari kiamat.

Setelah itu datanglah Malaikat Munkar-Nakir yang hitam, mencolok kedua matanya, suaranya seperti petir, pandangannya seperti kilat yang menyambar dan kedua siungnya yang membedah bumi. Mereka berdua mendatangi mayit dari arah kepalanya. Maka berkatalah Shalat, "Jangan engkau datangi dari arahku, banyak Shalat yang sudah ia kerjakan pada malam dan siang hari karena takut dari tempat ini". Kemudian mereka mendatangi dari arah kedua kakinya, kudua kaki berkata, "Jangan kamu datang dari arah kami, sungguh dia berjalan dengan kami menuju jamaah karena takut dari tempat ini."Kemudian mereka mendatanginya dari dari arah kanan, Maka berkatalah Shadaqah, "Jangan kamu mendatanginya dari arahku, sungguh dia telah shadaqah denganku karena takut tempat ini". Kemudian mereka mendatanginya dari arah kiri, maka berkatalah Puasa, "Jangan engkau mendatanginya dari arahku, ia telah lapar dan dahaga karena takut tempat ini."
Kemudian, mayit ini bangkit lalu berkata, "Apa yang kamu inginkan dariku?"
Kedua Malaikat berkata, "Mengesakan Allah."
Mayit berkata, "Aku bersaksi sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah."
Kedua Malaikat berkata, "Apa yang kamu ucapkan dalam haknya Muhammad alaihi salam?"
Mayit menjawab, "Dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad alaihi salam adalah hamba-Nya dan utusan-Nya."
Kedua Malaikat berkata, "Kamu hidup dalam keadaan beriman dan mati dalam keadaan beriman."