Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rudiaspariakaAvatar border
TS
rudiaspariaka
Jokowi-JK Panik Melewan KMP di Parlemen
Orang kalah itu biasa, karena memang hakikat hidup di dunia ini akan selalu dipergilirkan antara yang menang dan yang kalah. Tidak ada yang menang terus-terusan. Ketika Anda menang, tugas Anda adalah mempertahankan kemenangan itu sendiri. Kata orang bijak ketika kalah lebih baik kita mengevaluasi diri, apa sebabnya kalah. Kekalahan sebagaimana jamu pahit rasanya, tapi menyembuhkan dan menguatkan. Kemenangan sebagaimana kembang gula, manis tapi mengandung penyakit. Kekalahan hal yang biasa, yang luar biasa adalah setelah kalah bisa bangkit kembali. Ibarat melakukan lompatan, setelah berlari kencang, langkah pun terhenti sejenak, sejenak saja untuk kemudian melompat. Ya melompat!
Inilah realita yang terjadi di Kubu Prabowo-Hatta, setelah kekalahan di MK segera melakukan konsolidasi. Sejenak evaluasi pun dilakukan, selanjutnya menyusun langkah berikut. Dari hasil evaluasi mereka menyadari kuncinya adalah kebersamaan. Setelah introspeksi sejenak langkah pun segera diayunkan.
Salah satu bukti kekuatan KMP adalah apa yang terjadi awal Sepember ini, tuntutan kubu Prabowo Subianto ke Mahkamah Agung (MA), dinilai bagian dari menjaga soliditas Koalisi Merah Putih. Hal itu dikatakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. Menurutnya, selain itu sebagai proses mencari keadilan.

"Jangan terlalu melihat masalahnya teknis, itu bagian proses mencari keadilan. Itu cara untuk meredam kemarahan, kekecewaan, tak apa-apa," kata jimly di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Sabtu 30 Agustus 2014.

Jimly menambahkan, ada manfaat lain dalam tuntutan yang diajukan yakni untuk memelihara solidaritas dan kekuatan bersama dalam Koalisi Merah Putih. Hal itu penting dilakukan sebagai penyeimbang di parlemen nantinya. Hal ini untuk menjaga soliditas (Koalisi Merah Putih), supaya nanti persaingan dalam merebut pimpinan DPR itu solid. Jadi kekuasan tidak berada disatu tangan, itu penting untuk menjaga kekuatan penyeimbang di parlemen. “Bagus saja, mereka sudah tahu bahwa di MA tak bisa, kan sudah final di MK. Tapi ini sekadar menyalurkan emosi," imbuhnya.

Dinamika Parlemen
Jalan perjuangan memang panjang. Seorang pejuang butuh nafas panjang. Seorang petarung sejati sangat menjaga kondisi. Seorang pahlawan tidak memerlukan sanjungan dan pesta. Pendek kata tak ada kata lelah dalam berjuang. Usai Pemilu Pilpres lalu apa? Bagi KMP, setelah vonis hakim jatuh di meja MK, maka gedung Parlemen adalah ruang pertarungan berikutnya.

Maka inilah yang terjadi, soliditas KMP semakin terbukti. Konstelasi politik di parlemen dewasa inilah yang dikeluhkan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Dominasi KMP dalam sejumlah pengambilan keputusan di Parlemen dianggap hanya memberikan contoh tidak baik ke masyarakat. Dia menyatakan, keputusan Mahkamah Konstitusi yang telah menolak permohonan sengketa pasangan Prabowo-Hatta seharusnya dihormati. Pihak yang kalah sepatutnya tidak meneruskan persaingan yang telah berakhir dalam pilpres ke ranah parlemen.

Secara khusus, Mega menyinggung kekalahan PDIP dan koalisinya dalam pengesahan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Salah satu UU tersebut telah merevisi ketentuan peraih suara terbanyak di pemilu legislatif otomatis menduduki posisi ketua DPR. Menurut Mega, pengesahan UU itu adalah salah satu contoh ketidakpatutan hukum. Dia berharap, dinamika politik di parlemen tidak hanya ditentukan oleh ukuran menang dan kalah. Apalagi, hanya didasarkan kepada suara pihak mana yang paling besar dalam voting. Menurutnya politik harus menunjukkan etika dan moral. "Apa itu yang namanya esensi negara kita yang berdaulat dan berdemokrasi" Menurut saya, tidak seperti itu," katanya.

Kristalisasi kekuatan saat pilpres memang masih terlihat di parlemen saat ini. Terakhir, dalam pembentukan Pansus Tata Tertib (Tatib) DPR sebagai turunan aturan dari UU MD3, PDIP dan koalisinya kembali harus menelan kekecewaan. Kader yang diajukan menduduki kursi pimpinan pansus terlempar. Ketua dan empat wakil ketua pansus diisi oleh kader-kader partai yang bergabung di Koalisi Merah Putih.
KMP Terus Bekerja
Suhu politik terus stabil pada suasana hangat, usai Pilpres sidang-sidang Parlemen langsung menyedot perhatian. Setelah rehat untuk introspeksi KMP langsung tancap gas. Menurut mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, Koalisi Merah Putih yang di pemilu presiden lalu mengusung pasangan capres nomor urut 1 itu masih tetap solid. Menurut Mahfud, Koalisi Merah Putih justru terus melakukan konsolidasi. "Koalisi Merah Putih‎ masih jalan seperti konsolidasi menghadapi parlemen, konsolidasi untuk pilkada dan sebagainya terus jalan," kata Mahfud usai launching buku "Indonesia Gawat Darurat" karangan politisi Golkar, Bambang Soesatyo di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (31/8). Mahfud menegaskan bahwa dirinya masih sering berkomunikasi dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. "Sampai saat ini mereka masih berkomunikasi dan saya juga masih sering SMS-an," ujarnya.

Kehangatan inilah yang terus terjaga di KMP. Masing-masing partai menyadari, begitu mereka bekerja sendiri maka akan lemah. Jadi kabar yang menyebut akan ada partai dari Koalisi Merah Putih yang pindah ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya isapan jempol. Taktik warisan kolonila, devide et impera, pecah belah lalu hancurkan. Mahfud menyatakan bahwa sejauh ini partai-partai anggota Koalisi Merah Putih masih tetap bertahan. "Kalau sejauh pengetahuan saya belum ada," ucapnya.

Soal Prabowo yang terus melakukan gugatan, sekali lagi itu juga untuk menjaga dinamika dan kehangatan di KMP. Itu dilakukan untuk menjelaskan bahwa masalah-masalah di dalam proses pemilihan umum yang harus ditunjukan kepada masyarakat.
"Beliau sudah mengakui keputusan MK itu final, tetapi masalah lainnya yang harus ditunjukkan melalui jalur hukum dan itu haknya Pak Prabowo," tandas Mahfud MD.
Garis Partai
Dinamika di Pusat dan di elit partai terus berlanjut ke struktur di bawahnya. DPW PKS Jawa Timur menyatakan siap mengambil sikap oposisi kritis terhadap Pemprov Jatim. ’’Instruksi dari DPP adalah menjadi partai yang kritis pada eksekutif maupun legislatif,’’ kata Ketua DPW PKS Jatim Hamy Wahjunianto.

Pria yang bakal duduk sebagai anggota DPRD Jatim tersebut mengatakan, platform Koalisi Merah Putih tetap sama dan solid. ’’Termasuk pula soal peluang terjadinya koalisi dalam mengusung calon kepala daerah-wakil kepala daerah,’’ terang mantan pengurus Yayasan Al Falah tersebut.

Hanya, Hamy mengatakan, yang menjadi pertimbangan utama dalam mengusung kepala daerah adalah dinamika politik yang berkembang di kawasan tersebut. ’’Bisa jadi, ada satu tokoh yang meski bukan dari Koalisi Merah Putih tapi mempunyai visi dan misi sesuai platform kami,’’ terangnya.
Dengan demikian gerak KMP justru membantah pernyataan Mega, aktivitas KMP di Parlemen justru menunjukkan suatu sikap etika dan moral yang tinggi. KMP tidak larut dalam kekalahan, tidak frustasi dan destruktif, tapi justru menegakkan terus prinsip trias politika sebagaimana diajarkan dalam kehidupan demokrasi. Dengan pulihnya kekuatan parlemen maka tidak ada dominasi Eksekutif. Sehingga bandul pun menjadi seimbang, tidak berat sebelah.

Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2...dukung-prabowo
http://www.pkspiyungan.org/2014/08/j...n-koalisi.html
0
1.8K
19
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan