MINGGU, 31 AGUSTUS 2014 | 18:45 WIB
Pilot Garuda Meninggal, Diduga Serangan Jantung
Quote:
TEMPO.CO, Bima - Pilot pesawat Garuda Indonesia meninggal di udara dalam penerbangan Lombok-Bima Ahad, 31 Agustus 2014. "Pilot meninggal ketika pesawat diterbangkan dari Lombok," kata Distrik Manager garuda Indonesia Rinaldi, Ahad, 31 Agustus 2014.(Baca: Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat)
Ia menjelaskan, setelah 40 menit terbang, pesawat dengan nomor penerbangan 4819 yang terbang pada pukul 14.55 wita dari Bandara Internasional Lombok itu mendapat informasi bahwa pilot Ramdanto sedang sakit. Seusai pengumuman tersebut, salah seorang dokter yang ada di antara penumpang memberikan pertolongan pertama dan nasihat medis.
Co-Pilot Stanley kemudian memutuskan mendaratkan pesawat berpenumpang 70 orang itu. Keputusan tersebut diambil ketika pesawat sekitar 15 menit sebelum jadwal mendarat.
Rinaldi mengatakan keputusan itu tidak dikeluhkan oleh penumpang lainnya di pesawat. "Penumpang yang lain memaklumi situasi yang terjadi," tuturnya.
Banyak spekulasi terkait sakit yang diderita pilot tersebut, termasuk kemungkinan serangan jantung yang menimpanya dalam penerbangan. Namun, Rinaldi masih belum memastikan penyakit yang menyerang pilot yang kemudian mengakibatkannya meninggal itu. "Saya harus cek lagi," ujarnya. (Baca: Pramugari Salat di Pesawat, Ini Tanggapan Garuda)
Rute penerbangan nonstop Lombok-Bima oleh Garuda Indonesia baru resmi dibuka 30 Maret 2014. Dengan dibukanya rute penerbangan ini, Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama yang melayani penerbangan langsung atau nonstop dari Bima ke Lombok dan Makasar.
Sumber :
Tempo