- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Siapain Marawis] PKS Dukung Ahok Jadi Gubernur Jakarta


TS
wiro-sableng
[Siapain Marawis] PKS Dukung Ahok Jadi Gubernur Jakarta
UPDATE AH : ABIS bilang GA DIDUKUNG 93%, terus DUKUNG sebagai Gubernur, sekarang NGAREP MUNDUR sebagai Gubernur
93% Responden Tolak Ahok Jadi Gubernur Karena Dinilai Sombong
Rabu, 26 Maret 2014
JAKARTA - Kader muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terhimpun dalam Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan, Garda Keadilan dan Benteng Muda PKS menolak posisi Gubernur DKI dijabat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden RI.
“Dari survei hasilnya 93 persen menolak Ahok naik jadi Gubernur DKI dan hanya 7 persen yang setuju,” katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014) dikutip inilah..com.
Ketua Divisi Penelitian Gema Keadilan Mustofa menyatakan, sesuai hasil survei tatap muka dan online yang diadakan pada 20-24 Maret 2014 dengan jumlah responden 1.589 orang, menyebutkan sebanyak 93 persen warga Jakarta menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI.
“Dari survei hasilnya 93 persen menolak Ahok naik jadi Gubernur DKI dan hanya 7 persen yang setuju,” katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014).
Mustofa melanjutkan, warga menolak dengan berbagai alasan. Diantaranya, 24 persen responden menganggap Ahok sebagai pribadi yang sombong dan merasa paling pintar, sebanyak 23 persen menganggap Ahok adalah sosok yang tidak simpatik dan jauh dari budi pekerti luhurdan 17 persen menilai Ahok tidak berbudaya dan beretika.
Sementara itu, Ketua Umum Gema Keadilan Reynold Darmasyah menilai Ahok tidak memiliki kepribadian yang baik dan komunikasi politik yang santun.
“Kami menolak dengan tegas Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kami sebagai anak muda Jakarta, tidak mau mendukung Ahok sebagai pengganti Jokowi,” kata Reynold dalam jumpa pers di Galery Café, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/03/2014) dikutip beritasatu.com.
Menurutnya, penolakan mantan Bupati Belitung Timur ini bukan dikarenakan alasan SARA. Melainkan berdasarkan dari penilaian kepribadian, kinerja kepemimpinan dan cara berkomunikasi Ahok selama menjalankan tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam waktu 1,5 tahun ini.
“Penolakan kami bukan bicara masalah ideologi, etnis atau SARA. Tetapi lebih menekankan kepada soal kemampuan komunikasi politik yang tidak santun, otoriter dan tidak elegan,” ujarnya.
Anak Muda
Sebagaimana diketahui riset Gema Keadilan ini dilakukan pada anak-anak muda, di mana perempuan sebanyak 52 persen dan pria sebanyak 47 persen.
24 persen responden menganggap Ahok sebagai pribadi yang sombong dan merasa paling pintar, 23 persen menganggap Ahok adalah sosok yang tidak simpatik dan jauh dari budi pekerti luhur dan 17 persen menilai Ahok tidak berbudaya dan beretika.
18 persen juga khawatir hubungan kerja birokrasi pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak akan harmonis, 16 persen khawatir terjadi dekadensi moral, seperti maraknya perjudian, legalisasi prostitusi, dan 15 persen khawatir Ahok akan menghilangkan kearifan budaya lokal Betawi, dan menggantinya dengan budaya liberal dan hedonis.* [Panji Islam/hidayatullah/undergroundtauhid]
Langsung dari Kitab Suci PKS
Quote:
PKS tantang Ahok mundur dari wakil gubernur
Randy Ferdi Firdaus | Rabu, 10 September 2014 11:30
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut bicara soal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berniat ingin mundur dari Gerindra. PKS menantang Ahok juga mundur dari jabatan wakil gubernur, bukan hanya partai saja.
Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, kalau memang Ahok seorang yang jantan, harusnya juga meninggalkan jabatannya.
"Dia juga harus gentleman, jangan cuma mundur dari Gerindra, tapi juga mundur jadi wakil gubernur,berani enggak dia?" tantang Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/9).
Hidayat juga mendukung statement Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik yang menyatakan segera Ahok kirim surat pengunduran diri. Karena menurut dia, Ahok bisa jadi gubernur karena diusung oleh Gerindra, bukan perseorangan.
"Taufik bilang sampaikan, lampirkan saja suratnya. Jangan cari enaknya saja, emangnya maju perseorangan. Kalau Ahok jantan yang ditantang Taufik mundur dari wagub berani enggak Ahok," tegas dia.
Hidayat pun berharap Gerindra bisa tegas memberikan sanksi kepada kadernya yang tidak mengikuti keputusan partai. "Golkar saja berani berikan sanksi," imbuhnya.
Sumber
Randy Ferdi Firdaus | Rabu, 10 September 2014 11:30
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut bicara soal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berniat ingin mundur dari Gerindra. PKS menantang Ahok juga mundur dari jabatan wakil gubernur, bukan hanya partai saja.
Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, kalau memang Ahok seorang yang jantan, harusnya juga meninggalkan jabatannya.
"Dia juga harus gentleman, jangan cuma mundur dari Gerindra, tapi juga mundur jadi wakil gubernur,berani enggak dia?" tantang Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/9).
Hidayat juga mendukung statement Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik yang menyatakan segera Ahok kirim surat pengunduran diri. Karena menurut dia, Ahok bisa jadi gubernur karena diusung oleh Gerindra, bukan perseorangan.
"Taufik bilang sampaikan, lampirkan saja suratnya. Jangan cari enaknya saja, emangnya maju perseorangan. Kalau Ahok jantan yang ditantang Taufik mundur dari wagub berani enggak Ahok," tegas dia.
Hidayat pun berharap Gerindra bisa tegas memberikan sanksi kepada kadernya yang tidak mengikuti keputusan partai. "Golkar saja berani berikan sanksi," imbuhnya.
Sumber
Quote:
PKS Dukung Ahok Jadi Gubernur Jakarta
Rabu, 27 Agustus 2014 | 20:00 WIB
![[Siapain Marawis] PKS Dukung Ahok Jadi Gubernur Jakarta](https://dl.kaskus.id/statik.tempo.co/data/2014/08/18/id_316466/316466_620.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini mengatakan partainya mendukung Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok otomatis didaulat sebagai gubernur saat Joko Widodo, yang sebelumnya menjabat gubernur, resmi terpilih sebagai Presiden Indonesia 2014-2019.
"PKS tunduk dan berkomitmen pada konstitusi," kata Jazuli di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: Ahok Mengaku Kini Lebih 'Jinak')
Menurut dia, PKS tidak pernah mempermasalahkan perbedaan agama warga negara. Musababnya, Indonesia sudah final dengan dasar Pancasila. "Negara ini juga dibangun atas dasar kemajemukan," ucapnya.
Dia juga menasihati Ahok agar tidak gegabah menanggapi komentar orang yang mengatasnamakan PKS. Kalau ada yang menyindir, kata dia, Ahok harus mengecek dari mana asal komentar itu.
"Di media sosial ramai seakan PKS tak sepakat Ahok jadi gubernur karena nonmuslim. Padahal PKS secara resmi tak pernah berpendapat seperti itu," ujarnya. Ahok, kata dia, harus obyektif dan dewasa menanggapi kritik dan serangan terhadapnya. "Jangan tipis kuping." (Baca: Ahok Sebut Jokowi Baru Tiga per Empat Presiden)
Dalam wawancara dengan majalah Tempo pekan ini, Ahok mengatakan ada dua hal yang menyebabkan orang tak suka padanya. Kedua hal itu adalah orang yang kepentingannya terganggu dan masalah rasialisme. Namun Ahok mengaku tak ambil pusing dengan kedua masalah itu.
"Tinggal hadapi saja. Memangnya negeri ini punya elu? Semakin rasis, gue semakin senang," kata Ahok. (Baca: Nurul Arifin Makan Siang Bareng Ahok)
Tempo
Rabu, 27 Agustus 2014 | 20:00 WIB
![[Siapain Marawis] PKS Dukung Ahok Jadi Gubernur Jakarta](https://dl.kaskus.id/statik.tempo.co/data/2014/08/18/id_316466/316466_620.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini mengatakan partainya mendukung Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok otomatis didaulat sebagai gubernur saat Joko Widodo, yang sebelumnya menjabat gubernur, resmi terpilih sebagai Presiden Indonesia 2014-2019.
"PKS tunduk dan berkomitmen pada konstitusi," kata Jazuli di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: Ahok Mengaku Kini Lebih 'Jinak')
Menurut dia, PKS tidak pernah mempermasalahkan perbedaan agama warga negara. Musababnya, Indonesia sudah final dengan dasar Pancasila. "Negara ini juga dibangun atas dasar kemajemukan," ucapnya.
Dia juga menasihati Ahok agar tidak gegabah menanggapi komentar orang yang mengatasnamakan PKS. Kalau ada yang menyindir, kata dia, Ahok harus mengecek dari mana asal komentar itu.
"Di media sosial ramai seakan PKS tak sepakat Ahok jadi gubernur karena nonmuslim. Padahal PKS secara resmi tak pernah berpendapat seperti itu," ujarnya. Ahok, kata dia, harus obyektif dan dewasa menanggapi kritik dan serangan terhadapnya. "Jangan tipis kuping." (Baca: Ahok Sebut Jokowi Baru Tiga per Empat Presiden)
Dalam wawancara dengan majalah Tempo pekan ini, Ahok mengatakan ada dua hal yang menyebabkan orang tak suka padanya. Kedua hal itu adalah orang yang kepentingannya terganggu dan masalah rasialisme. Namun Ahok mengaku tak ambil pusing dengan kedua masalah itu.
"Tinggal hadapi saja. Memangnya negeri ini punya elu? Semakin rasis, gue semakin senang," kata Ahok. (Baca: Nurul Arifin Makan Siang Bareng Ahok)
Tempo
.
.
.
.
.
.
Sementara beberapa bulan sebelumnya :
.
.
.
.
.
Sementara beberapa bulan sebelumnya :
Quote:
93% Responden Tolak Ahok Jadi Gubernur Karena Dinilai Sombong
Rabu, 26 Maret 2014
JAKARTA - Kader muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terhimpun dalam Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan, Garda Keadilan dan Benteng Muda PKS menolak posisi Gubernur DKI dijabat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden RI.
“Dari survei hasilnya 93 persen menolak Ahok naik jadi Gubernur DKI dan hanya 7 persen yang setuju,” katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014) dikutip inilah..com.
Ketua Divisi Penelitian Gema Keadilan Mustofa menyatakan, sesuai hasil survei tatap muka dan online yang diadakan pada 20-24 Maret 2014 dengan jumlah responden 1.589 orang, menyebutkan sebanyak 93 persen warga Jakarta menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI.
“Dari survei hasilnya 93 persen menolak Ahok naik jadi Gubernur DKI dan hanya 7 persen yang setuju,” katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014).
Mustofa melanjutkan, warga menolak dengan berbagai alasan. Diantaranya, 24 persen responden menganggap Ahok sebagai pribadi yang sombong dan merasa paling pintar, sebanyak 23 persen menganggap Ahok adalah sosok yang tidak simpatik dan jauh dari budi pekerti luhurdan 17 persen menilai Ahok tidak berbudaya dan beretika.
Sementara itu, Ketua Umum Gema Keadilan Reynold Darmasyah menilai Ahok tidak memiliki kepribadian yang baik dan komunikasi politik yang santun.
“Kami menolak dengan tegas Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kami sebagai anak muda Jakarta, tidak mau mendukung Ahok sebagai pengganti Jokowi,” kata Reynold dalam jumpa pers di Galery Café, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/03/2014) dikutip beritasatu.com.
Menurutnya, penolakan mantan Bupati Belitung Timur ini bukan dikarenakan alasan SARA. Melainkan berdasarkan dari penilaian kepribadian, kinerja kepemimpinan dan cara berkomunikasi Ahok selama menjalankan tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam waktu 1,5 tahun ini.
“Penolakan kami bukan bicara masalah ideologi, etnis atau SARA. Tetapi lebih menekankan kepada soal kemampuan komunikasi politik yang tidak santun, otoriter dan tidak elegan,” ujarnya.
Anak Muda
Sebagaimana diketahui riset Gema Keadilan ini dilakukan pada anak-anak muda, di mana perempuan sebanyak 52 persen dan pria sebanyak 47 persen.
24 persen responden menganggap Ahok sebagai pribadi yang sombong dan merasa paling pintar, 23 persen menganggap Ahok adalah sosok yang tidak simpatik dan jauh dari budi pekerti luhur dan 17 persen menilai Ahok tidak berbudaya dan beretika.
18 persen juga khawatir hubungan kerja birokrasi pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak akan harmonis, 16 persen khawatir terjadi dekadensi moral, seperti maraknya perjudian, legalisasi prostitusi, dan 15 persen khawatir Ahok akan menghilangkan kearifan budaya lokal Betawi, dan menggantinya dengan budaya liberal dan hedonis.* [Panji Islam/hidayatullah/undergroundtauhid]
Langsung dari Kitab Suci PKS

Spoiler for PKS Rejects Ahok as Jakarta Governor - cocacolabottle:
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - The Jakarta Governor Joko "Jokowi" Widodo has yet to resigned from his post, but some organizations had expressed their objections if Deputy Governor Basuki Tjahaja Purnama—or famously known as Ahok—is to be promoted as the next governor. The Prosperous Justice Party's (PKS) wing organizations; consisted of the Justice Youth Movement (Gema Keadilan), the Justice Guard, and the PKS Young Stronghold; believed that Jakarta should not be led Ahok.
The reason is that the organizations did not favor Ahok's performance and communication style for the last 1.5 years. Chairman of Gema Keadilan, Ronald Darmansyah, said that their attitude toward Ahok was determined following to a survey carried out on March 20-24, 2014.
"As many as 93 respondents said that they did not favor Ahok's leadership," Ronald said at Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, on March 25, 2014.
Based on their surveys, 24 percent of the respondents considered Ahok as an arrogant person. The survey, he said, was carried out by interviewing 300 respondents and collecting 1,289 online questionnaires.
In addition, Ahok was also considered as an unsympathetic and unethical person. "He usually blames his subordinates and does not listen to other people's opinion," he said.
Ronald also said that the respondents were concerned that if Ahok was to be the governor, there would be exclusive and sectarian programs, disharmony among Jakarta administration officials, and moral degradation. "They were concerned about gambling and prostitution, and religious activities would be ruled out," he said.
In addition, Ahok was feared to diminish Betawi culture and to make Jakarta more hedonic. Ronald said that he will deliver these results to PKS central executive board and gather other mass organizations with similar view.
Ahok said that he would not be surprised if some people rejected him to be the governor. But the PKS must be able to account the survey results. "If their votes are less than 10 percent in the upcoming legislative election, they have to rectify their statement," Ahok said on Tuesday.
Sumber
The reason is that the organizations did not favor Ahok's performance and communication style for the last 1.5 years. Chairman of Gema Keadilan, Ronald Darmansyah, said that their attitude toward Ahok was determined following to a survey carried out on March 20-24, 2014.
"As many as 93 respondents said that they did not favor Ahok's leadership," Ronald said at Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, on March 25, 2014.
Based on their surveys, 24 percent of the respondents considered Ahok as an arrogant person. The survey, he said, was carried out by interviewing 300 respondents and collecting 1,289 online questionnaires.
In addition, Ahok was also considered as an unsympathetic and unethical person. "He usually blames his subordinates and does not listen to other people's opinion," he said.
Ronald also said that the respondents were concerned that if Ahok was to be the governor, there would be exclusive and sectarian programs, disharmony among Jakarta administration officials, and moral degradation. "They were concerned about gambling and prostitution, and religious activities would be ruled out," he said.
In addition, Ahok was feared to diminish Betawi culture and to make Jakarta more hedonic. Ronald said that he will deliver these results to PKS central executive board and gather other mass organizations with similar view.
Ahok said that he would not be surprised if some people rejected him to be the governor. But the PKS must be able to account the survey results. "If their votes are less than 10 percent in the upcoming legislative election, they have to rectify their statement," Ahok said on Tuesday.
Sumber
Ayooo.. Warga Fe Ka Es...
Sambut pemimpin baru DKI.
Ajak FPI, Gema Keadilan, ama Benteng Muda PKS untuk menyambut DKI 1
Jangan pake alesan survei abal-abal lagi ya, udah keluar fatwanya
Sambut dengan marawis atau nasyid


Sambut pemimpin baru DKI.
Ajak FPI, Gema Keadilan, ama Benteng Muda PKS untuk menyambut DKI 1
Jangan pake alesan survei abal-abal lagi ya, udah keluar fatwanya
Sambut dengan marawis atau nasyid




Diubah oleh wiro-sableng 11-09-2014 08:26
0
12.1K
Kutip
83
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan