- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Dia Rektor Universitas Swasta Bandung Bergaya CEO


TS
hello.k
Ini Dia Rektor Universitas Swasta Bandung Bergaya CEO
Quote:
Asep Effendi: Rektor Bergaya CEO
Mengelola perguruan tinggi tentu berbeda dengan menjalankan perusahaan. Akan tetapi, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi saat ini hampir mirip dengan korporasi, karena pengelolaan roda organisasi dituntut harus efektif dan efisien agar kampusnya bisa bersaing.
Belum lagi menghadapi fenomena pendidikan sebagai sebuah industri, tentunya dinamika yang dihadapi menjadi semakin kompleks, terutama bagi perguruan tinggi swasta (PTS).
Menyadari besarnya tantangan bagi PTS, sosok yang satu ini justru memilih menerapkan manajemen ala korporasi dalam memimpin kampusnya. Asep Effendi yang sudah 4 tahun menjabat Rektor Universitas Sangga Buana Bandung ini mencoba mengimplementasikannya di tataran kebijakan universitas.
Menurutnya, sejalan dengan aturan normatif pendidikan tinggi, juga tingginya kebutuhan pasar tenaga kerja serta animo masyarakat, terjadi perubahan dahsyat dalam style manajemen di perguruan tinggi yang tidak terduga.
Saat ini, seorang rektor tidak bisa hanya duduk di ruangan untuk menerima mahasiswa. Akan tetapi, menjadi rektor itu membutuhkan pemikiran serius mulai dari bagaimana menghitung harga pokok uang kuliah agar feasible di lapangan, bagaimana mengelola dan membangun sistem pendidikan yang berdaya saing, hingga memperhatikan karier dan kesejahteraan dosen dan pegawai kampus.
“Rektor bukan hanya bicara gelar akademik. Tapi dia adalah seorang pemimpin yang harus berpikir 24 jam agar bisa memenangkan persaingan. Jadi memimpinnya harus mirip dengan style manajemen perusahaan. Tapi kita tidak akan mengatakan bahwa ini bisnis, ini tetap unsur sosial,” ujarnya saat ditemui Bisnis baru-baru ini.
Dia berpendapat kampus yang sukses adalah yang menerapkan proses pembelajaran untuk memperkuat soft skill sehingga mahasiswa memiliki karakter, kompetensi, serta pemahaman tentang keilmuan dan implementasinya.
Apalagi, ungkapnya, memimpin Universitas Sangga Buana yang telah menunjukkan eksistensi sejak 1968, yang semula dikenal dengan YPKP, dirinya merasa memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan daya saing kampus di tengah menjamurnya perguruan tinggi swasta.
“Dari pengalaman 46 tahun lebih berkiprah di dunia pendidikan, tentu pait getirnya ada. Itulah yang mendorong kita kemudian ingin survive lebih kuat lagi, dan harus memilki keunggulan ke depannya.”
Untuk mengimplementasikannya, pihaknya memiliki perhatian besar dalam meningkatkan kompetensi para dosen yang diwajibkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral. Tahun ini terdapat tiga dosen yang masuk program pendidikan S3 tersebut.
“Kita semua harus bergerak untuk memberikan satu nuansa program pendidikan yang berkualitas, menghasilkan lulusan yang kompeten, dan juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai,” ujarnya.
Dirinya juga membuat jadwal rapat gabungan bersama seluruh dosen dan dekan secara rutin agar komunikasi dan koordinasi bisa berjalan lancar, sehingga segala persoalan bisa dipecahkan lebih cepat.
Adapun untuk memudahkan komunikasi antara dosen, mahasiswa dan orang tuanya dikembangkan juga sistem teknologi informasi kampus yang bisa diakses secara online, termasuk informasi nilai, kehadiran dan berbagai kegiatan akademik lainnya.
“Mahasiswa juga diarahkan agar tidak menjadi kupu-kupu, yang aktivitasnya hanya kuliah-pulang. Tetapi diwajibkan mengikuti berbagai kegiatan yang tersedia di kampus, terutama untuk melatih soft skill, kecerdasan emosi dan spiritual.”
HIDUPKAN ENTREPRENEURSHIP
Pihaknya mengaku berkomitmen kuat untuk menghidupkan kampus dengan berbasis pada entrepreneurship. Oleh karena itu, konsep pembelajaran, di samping mendukung mahasiswa untuk menjadi tenaga kerja siap pakai, tetapi juga melatih dan memupuk kewirausahaan semenjak kuliah.
“Namun kedua hal tersebut tidak boleh terpisah. kami justru menuangkan juga pemahaman entrepreneurship kepada mereka yang mencari kerja karena semangat ini dibutuhkan juga bagi perusahaan. Apabila seorang pekerja berjiwa pegawai, dia hanya akan menunggu pekerjaan.”
Sangga Buana memiliki kurikulum serta proses pembelajaran entrepreneurship bagi seluruh mahasiswa melalui biro entrepreneur sendiri. Biro ini membuat pola serta struktur pekerjaan agar potensi mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneur, bisa dikembangkan di inkubator bisnis.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan rumah enterpreuner di Kiaracondong, Bandung untuk kolaborasi pelatihan yang digarap bersama seperti seminar.
“Saya berkeyakinan kalau mahasiswa-mahasiswa kita memiliki keunggulan untuk bisa memenangkan persaingan. Yang paling penting, kami punya keinginan bahwa setiap langkah, perbuatan dari setiap lulusan punya kontribusi terhadap kemajuan bangsa.”
Diubah oleh hello.k 23-08-2014 08:18


nona212 memberi reputasi
1
6.9K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan