TEGAL, suaramerdeka.com - Sejumlah keluarga pasangan pengantin di Kota Tegal mengeluhkan biaya nikah yang semakin mahal mencapai Rp 970.000. Sebab, sebelumnya biaya nikah sesuai dengan hasil rapat koordinasi antara Komisi I DPRD dengan Departemen Agama dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Tegal beberapa waktu lalu hanya mencapai Rp 30.000.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD, Edi Wasmad Susilo, Jumat (29/8). Menurut dia, munculnya aturan baru yang mengatur biaya nikah seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 48 tahun 2014 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Agama, justru semakin memberatkan masyarakat, karena biaya nikah semakin membengkak yang dalam PP hanya dikenakan sebesar Rp 600.000. Namun, diduga petugas mengenakan biaya tambahan mencapai Rp 300.000.

"Masyarakat akhir-akhir ini mengeluhkan tentang biaya pernikahan karena antara petugas tidak sama. Kami meminta Depag untuk segera menindaklanjuti masalah tersebut," katanya.
Menurut dia, kondisi demikian apabila dibiarkan akan meresahkan masyarakat. Sebab, pungutan yang dilakukan oknum petugas dengan dalih karena diundang oleh masyarakat. Sesuai dengan keluhan yang disampaikan ke DPRD, biaya pernikahan berkisar antara Rp 350.000 sampai Rp 970.000. "Kami akan mengundang instansi terkait untuk meminta penjelasan tentang masalah ini," katanya.

Sementara, Anggota DPRD, Sisdiono Ahmad, mengatakan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No 48 tahun 2014 apabila masyarakat datang di kantor KUA biaya pernikahan Rp 39.000. Sedangkan, ketika masyarakat mengundang petugas Rp 600.000. "Kami berharap tentang persoalan ini instansi terkait bisa segera menyosialisasikan ke masyarakat, sehingga mereka mengetahui adanya aturan yang terbaru," katanya.


sumber