- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
73 Persen masyarakat menolak, akankah Jokowi nekat naikkan BBM?


TS
serbapemilu
73 Persen masyarakat menolak, akankah Jokowi nekat naikkan BBM?
Isu kenaikan harga BBM bersubsidi jelang pelantikan Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden terus bergulir. Kubu Jokowi-JK meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera menaikkan harga BBM bersubsidi agar tak membebani pemerintahan yang baru.
Sejumlah langkah pun dilakukan Jokowi. Salah satunya menemui Presiden SBY di Bali, Rabu (27/8).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengaku telah meminta Presiden SBY untuk menaikkan harga BBM subsidi.
Namun, menurut Jokowi, Presiden SBY masih enggan menaikkan harga BBM subsidi. Sebabnya, SBY menilai saat ini bukan waktu yang tepat menaikkan harga BBM subsidi.
Kebijakan menaikkan harga BBM memang bukanlah sebuah kebijakan yang populis. Dari pengalaman yang ada, siapa pun presiden yang menaikkan harga BBM pasti mendapat protes keras dari rakyat.
Berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengenai 'harapan dan ancaman pemerintahan Jokowi-JK' usai dilantik menjadi Presiden pada Oktober 2014 mendatang, 73,17 persen responden tak setuju jika Jokowi-JK menaikkan BBM. Survei ini dilakukan pada tanggal 24-26 Agustus dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Adapun metode yang dilakukan survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen.
Lantas akankah Jokowi-JK tetap nekat menaikkan harga BBM? Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com.
sumber
rakyatnya dulu sudah biasa dimobilisasi oleh oposisi untuk menolak bbm. dan diberikan wacana kenapa bbm tidak perlu naik.
sekarang kondisinya berbalik, ketika oposisi berkuasa, mereka menghadapi kondisi yang dulu mereka kondisikan sendiri
Sejumlah langkah pun dilakukan Jokowi. Salah satunya menemui Presiden SBY di Bali, Rabu (27/8).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengaku telah meminta Presiden SBY untuk menaikkan harga BBM subsidi.
Namun, menurut Jokowi, Presiden SBY masih enggan menaikkan harga BBM subsidi. Sebabnya, SBY menilai saat ini bukan waktu yang tepat menaikkan harga BBM subsidi.
Kebijakan menaikkan harga BBM memang bukanlah sebuah kebijakan yang populis. Dari pengalaman yang ada, siapa pun presiden yang menaikkan harga BBM pasti mendapat protes keras dari rakyat.
Berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengenai 'harapan dan ancaman pemerintahan Jokowi-JK' usai dilantik menjadi Presiden pada Oktober 2014 mendatang, 73,17 persen responden tak setuju jika Jokowi-JK menaikkan BBM. Survei ini dilakukan pada tanggal 24-26 Agustus dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Adapun metode yang dilakukan survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen.
Lantas akankah Jokowi-JK tetap nekat menaikkan harga BBM? Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com.
sumber
rakyatnya dulu sudah biasa dimobilisasi oleh oposisi untuk menolak bbm. dan diberikan wacana kenapa bbm tidak perlu naik.
sekarang kondisinya berbalik, ketika oposisi berkuasa, mereka menghadapi kondisi yang dulu mereka kondisikan sendiri

0
3.2K
54


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan