Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Pertamina, semalam, karena kanker tenggorokan yang menyebar hingga ke paru-paru.

Di mata rekan-rekannya Suhardi dinilai sebagai sosok pekerja keras. Sekjen PPP Romahurmuziy menceritakan kisah Suhardi semasa hidupnya. "Pak Suhardi pernah terengah-engah turun dari ojek. Katanya dari terminal bis Kampung Rambutan. Saat itu kami ingin ke bandara Halim Perdana Kusuma. Dia naik ojek dari Kampung Rambutan sampai Halim," kata pria yang akrab disapa Romi itu.

Romi masih ingat betul, saat itu awal Ramadan 1435 H. "Kami yang tergabung dalam Koalisi Merah-Putih, terjadwal mendampingi pak Hatta berkampanye ke NTB dilanjutkan ke NTT. Nama pak Hardi ada dalam list," ungkap dia.

Namun, kata Romi, berdasarkan info, sehari sebelumnya, Suhardi sedang berkampanye di Jawa Tengah. "Mengingat awal Ramadan biasanya memang Kereta Api ke Jakarta penuh. Orang kembali dari nyadran (ziarah makam). Maka, jadilah pak Hardi naik bis malam, turun Purwokerto, turun lagi di Cirebon," katanya.

Sesampainya di Bandara, Romi melihat pakaian putih Suhardi yang lusuh. "Saya tanya, "pak Hardi kok seperti kehujanan?". "Betul mas, dua kali waktu nyegat bus di Tegal," tuturnya.

Menurut Romi, itulah prof. Suhardi, sosok bersahaja, rendah hati, pekerja keras, egaliter. "Ketua umum partai yang tengah menanjak yang hampir selalu tanpa ajudan, namun penuh dengan ilmu dan kearifan," tutup Romi.





http://news.okezone.com/read/2014/08...-saat-kampanye