MEDAN- Stres karena terus dihantui sosok pria bertato dalam mimpi, Ayung (23), warga Jalan Wahidin, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, mendatangi Mapolresta Medan, Selasa (26/8/2014) petang.

Anehnya, kedatangan pria yang sehari-hari bekerja di bengkel bubut itu, bukan untuk melaporkan seseorang. Ayung justru meminta agar ia dipenjara sesuai pesan sosok pria dalam mimpinya tersebut.

Kehadiran Ayung bersama beberapa keluarganya pun sempat mengundang kehebohan di ruang SPK Mapolresta Medan. Hal itu karena Ayung tetap memaksa dimasukkan ke penjara, meski petugas telah menolaknya.

“Aku enggak sakit jiwa. Aku masih waras. Tapi aku sudah capek dihantui pria bertato berwajah seram itu. Dia bilang aku harus masuk penjara kalau mau selamat. Tolong lah pak, jangan sampai aku berbuat kriminal hanya untuk masuk penjara," teriaknya.

Ayung menceritakan, sosok pria bertato tersebut mulai datang mengganggu tidurnya sejak dua bulan lalu. Saat itu, Ayung bersama dua orang rekannya, memainkan permainan mistis jelangkung.

"Sejak main jelangkung itu lah. Hampir tiap hari dia menghantuiku. Kadang cuma sekedar memperlihatkan diri. Tapi yang paling jelas kalau lagi tidur. Dia selalu meminta aku agar masuk ke penjara," sebutnya.

Kondisi yang terjadi pada Ayung juga dialami dua orang rekannya yang ikut bermain jelangkung. Namun kedua rekannya itu sudah kembali hidup normal, setelah dipindahkan ke Pulau Jawa dan Kalimantan. "Semuanya mereka begitu. Bukan gila, hanya depresi. Seperti yang dua lagi juga begitu. Tapi sesudah pindah ke Jawa dan Kalimantan mereka sembuh. Ada memang rencana memindahkannya ke pulau lain. Tapi dia memaksa untuk tetap ditahan di kantor polisi,” ujar kerabat Ayung yang ikut mendampinginya ke Mapolresta Medan.

Sementara itu petugas SPK Medan yang menghadapi peristiwa tersebut, mengaku tak bisa memenuhi permintaan Ayung. Selain karena di luar prosedur, petugas yang tak ingin menyebutkan namanya itu khawatir, keberadaan Ayung di rumah tahanan mengganggu para tahanan lainnya.

"Ya enggak bisa begitu. Kita kan punya aturan. Jangan nanti jadi justru gimana-gimana di dalam,” jelas petugas tersebut.

sumber