Langsung aja gan
Ini adalah oorisinil tulisan ane gan.
Maaf jika berantakan, masih newbie
disini ane hanya merasa miris dan sedih ketika melihat ketidak adilan dalam mencari pekerjaan dan dibeda bedakan berdsarkan kampus dan akreditas.
Ane jamin g bakalan repost gan
Cek TKP gan
Ane tidak mengharapkan

ataupun bata gan
Ane cuma mengharapkan dukungan agan untuk tulisan ane menjadi HT biar bisa dibaca oleh putra putri Indonesia.
Quote:
Aku punya mimpi, suatu hari nanti adik adikku, anak anakku dan seluruh rakyat Indonesia putra putri Indonesia bisa hidup di sebuah negara di mana mereka mendaftar dalam bekerja dinilai tidak berdasarkan akreditasi sebuah institusi pendidikan, tapi oleh kemampuan dan perjuangan mereka.
Beberapa baris kalimat diatas hanya sepenggal keinginan kami putra putri Indonesia yang ingin juga berjuang membangun bangsa tulus dari hati kami kepada bangsa Indonesia yang kami cinai ini, tapi terhalangi oleh sebuah dinding yang tidak akan bisa kami tembus jika tangga yang harus kami miliki harus diambil secara paksa oleh sebuah dinding yang disebut dengan akreditas.
Saya tersentak dan hampir menangis ketika melihat didalam pendaftaran administrasi dibeberapa kementrian dan lemaba negara mempersyaratkan bahwa yang bisa mendaftar ke sana hanya bagi mereka yang lulus dari sebuah perguruan tinggi atau program studi yang terakreditasi “minimal” A . Apakah kami yang bersekolah atau kuliah di sebuah kampus yang belum mempunyai akreditasi A tidak bisa mendaftar hanya karena terbentur karena masalah akreditas?
Saya yakin dan percaya bahwa kualitas seorang Individu tidak selalu berbanding lurus dengan akreditas dimana mereka kuliah. karena saya yakin kemampuan setiap individu itu berbeda beda, kita tidak dapat mengukur individu berdasarkan rata rata dari keseluruhan orang dalam sebuah komunitas. Akreditasi hanya mengukur keseluruhan secara umum, sedangkan kemampuan seseorang itu bersifat dinamis dan personal. Dan ketika seseorang bekerjapun, yang menentukan prestasi yang mereka raih bukanlah berdasarkan akreditasi dimana mereka kuliah dulu, tapi dari etos kerja dan produktivitas yang mereka hasilkan dalam melakukan pekerjaannya.
Lalu, kenapa jika kita semua menyadari hal hal yang seperti ini, kita masih mempertahankan tembok yang menghalangi setiap anak bangsa untuk berjuang demi tanah airnya. Jangankan untuk berkompetisi ketika ujian masuk, ketika seleksi adminisatrasi saja kami sudah terbentur. padahal seleksi yang dilaksanakan setelah seleksi administrasi itulah sedikit banyaknya kita bisa mengetahui kemampuan sesorang.
Jika kita melihat dari akreditas sebuah universitas di negeri ini, tidak banyak yang memiliki akreditas A. dan kebanyakan universitas berakreditasi A itu terletak dipulau Jawa. Apakah kami yang tinggal dan hidup di pedalaman Sumatra, pedalaman Kalimantan, pedalaman Sulawesi, pedalaman Papua dan dipulau pulau kecil di Indonesia tidak berhak untuk membangun bangsa melalui bekerja di sebuah kementrian atau lembaga pemerintah.
Kami juga putra putri Indonesia Bapak Ibuk, didalam hati kami merah putih tidak akan pernah luntur hanya karena gengsi. Kami juga putra putri Indonesia yang juga berkewajiban membangun negeri ini. Kami juga putra putri Indonesia yang berkewajiban memberikan sumbangsih kami untuk negeri ini. Kami juga putra putri Indonesia yang berkewajiban memberikan seluruh tumpah dari kami untuk membangun dan mengisi kemerdekaan dengan peluh keringat kami. Jangan halangi kami dengan sebuah tembok yang bernama Akreditas.
Saya mempunyai mempi, suatu saat nanti, kami putra putri indonesia mempunyai hak yang sama untuk berkompetisi mebangun bangsa tidak dibedabedakan hanya karena kami berbeda Universitas.
kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak
bantu

yah agan agan
Tulisan Ini juga udah ane tulis di K**pasiana.
Terima kasih untuk agan agan yang telah berkenan membaca tulisan ane



