RMOL. Tujuan dari pembangunan di bidang ekonomi adalah untuk mencapai masyarakat adil dan makmur atau masyarakat sejahtera yang berkeadilan sosial.

Menurut politisi perempuan PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka terminologi tersebut mengandung pesan kalau tujuan mulia dari pembangunan ekonomi tidak akan terwujud dengan free fight liberalism.

"Untuk mencapai masyarakat adil dan makmur perlu sebuah pola pembangunan yang sistematis dan berencana, yang memastikan terpenuhinya unsur-unsur yang diamanatkan konstitusi, UUD 1945. Bukan dengan free fight liberalism," kata Rieke dalam catatan kecil untuk Jokowi bertema 'Revolusi Mental dalam Kebijakan Politik Anggaran' yang dirilis ke wartawan, Rabu (27/8).

Rieke mengatakan keadilan politik dan keadilan ekonomi adalah isi dan teras keadilan. Nah, politik dan ekonomi yang berkeadilan menurut dia memungkinkan kesejahteraan umum terlaksana. "Kehadiran kehendak politik dan ekonomi pemerintah tak boleh lepas dari titah pasal 33 UUD 1945," tegasnya.

Namun demikian, putusan politik haruslah sama bagi segenap warga negara tanpa bedakan kaya dan miskin. Pemanfaatan dan keuntungan atas pengelolaan sumber daya alam ditujukan bagi segenap rakyat tanpa membedakan kaya atau miskin
.
"Lalu dimana letak pendistribusian keadilan dari si kaya pada si miskin? Fungsi tersebut ada pada keadilan sosial. Keadilan ini memberi perimbangan kepada kedudukan perseorangan dalam masyarakat, bukan pada apa yang diamanatkan dalam pasal 33 UUD 1945. Pada negara yang berdasarkan keadilan sosial ditekankan hak manusia perorangan dalam konstitusi," tegasnya.

Dalam catatan kecilnya itu, Rieke juga menyinggung persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM). Terkait dengan persoalan itu, dia mempertanyakan apakah benar defisit karena besarnya subsidi BBM. Sebab pada kenyataannya selama berpuluh tahun rakyat hanya disuguhi kekerasan simbolik lewat bahasa yang arahkan opini publik yang akhirnya menyetujui argumentasi pemerintah untuk meniadakan subsidi BBM adalah kebenaran absolut dan charity policy adalah jalan keluar dari kemiskinan, jelasnya,

"RAPBN 2015 menyatakan bahwa kas negara alami defisit sebesar Rp257,5 T. Penganut mazhab ekonomi pasar kembali menggiring kita untuk menerima argumen penyebabnya adalah belanja subsidi BBM senilai 291,111 Triliun dan jalan satu-satunya subsidi tersebut harus dipangkas, karena ternyata mayoritas digunakan oleh orang kaya," kata Rieke.

Padahal, katanya dia jika kembali pada uraian tentang konstitusi di atas, jelas argumentasi tersebut mengandung indikasi pelanggaran terhadap konstitusi.

"Di sisi lain rakyat dibutakan bahwa kalaupun bicara energi maka modal, ongkos produksi dan recovery, serta pendapatan yang sesungguhnya dari 'dagang energi' adalah hal yang tabu diungkap secara transparan ke publik," ujarnya.

Bahkan, katanya, ada indikasi kuat penggunaan keuntungan sektor hulu migas yang tidak melalui pembahasan APBN, dianggap sesuatu yang wajar dan tidak perlu dipertanyakan.

"Betulkah pemangkasan subsidi BBM hanya satu-satunya jalan untuk selamatkan kas negara? Betulkan sumber pendapatan yang bisa digunakan akan membaik jika subsidi BBM dihapuskan?" tanya Rieke.

Rieke menilai kini saatnya revolusi mental diterapkan, revolusi mental para pemimpin politik, birokrat dan pembuat kebijakan politik dan kebijakan politik anggaran dimulai.

Hal itu dilakukan, ujar Rieke, agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Hari ini dan besok (27 dan 28 Agustus 2014) Bapak Joko Widodo sebagai presiden terpilih dalam Pilpres 2014 dan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, presiden yang menjabat hingga Oktober 2014 akan bertemu di Bali. Segudang pengharapan dan doa dari jutaan rakyat akan iringi pertemuan kedua pemimpin Ini," demikian Rieke. [rus]

Sumber : http://politik.rmol.co/read/2014/08/...sTX58g.twitter

TS :
wow.... ternyata oneng sudah muncul tapi sayang sedikit yang ngeliput karena agak nyimpang dari idola media kita saat ini...

oneng ternyata masih strong.....

sudah siap kayaknya 1001 satu jalan agar bbm enggak naik....